CryptoHarian

11 Cara Mengatur Gaji Suami Dengan Baik Untuk Rumah Tangga

Membicarakan soal gaji memang menjadi hal yang relatif. Terkadang sesedikit atau sebesar apapun nominal gaji akan selalu terasa kurang jika tidak dikelola dengan baik.

Bahkan jika gaji yang diterima adalah fixed income, seseorang bisa tetap kekurangan karena kebutuhan hidup seringkali naik turun.

Kondisi inilah yang sering menjadi perangkap dan menyebabkan seseorang berada di kondisi deficit keuangan.

Untuk itu, pengelolaan keuangan sangat dianjurkan, apalagi jika kondisi seseorang sudah berkeluarga.

Pengelolaan keuangan keluarga atau rumah tangga memang lebih rumit daripada pengelolaan keuangan pribadi, karena melibatkan lebih dari satu orang, apalagi jika anda sudah memiliki beberapa anak yang perlu perencanaan keuangan yang matang untuk biaya hidup dan sekolah mereka kedepan.

Nah, untuk anda yang memegang kendali finansial keluarga, ini dia 11 cara mengatur gaji suami agar keluarga anda terhindar dari defisit keuangan.

Cara Mengatur Gaji Suami

1.Rencana Tujuan Keuangan Bersama

Hal yang paling pertama yang harus diperhatikan adalah menentukan tujuan keuangan bersama.

Di tahap ini, komunikasi yang sehat antara suami dan istri perlu dilakukan agar terjadi kesepakatan bersama. Perencanaan ini bisa dimulai apakah semua gaji suami akan dipegang istri, jika tidak berapa persen yang akan diberikan?, atau rencana beberapa tahun kedepan, misalnya mempersiapkan pendidikan anak masuk SD 5 tahun lagi, atau akan beli rumah 10 tahun lagi, dan sebagainya.

Rencana tujuan keuangan bersama dalam keluarga ini harus dikomunikasikan dan diimplementasikan secara transparan agar pencapaian tujuan tidak terganggu dan saling mengingatkan agar konsisten untuk tujuan keuangan kedepannya.

Selain itu, dalam sebuah buku berjudul In What Stage You? karya Tejasari Asad menjelaskan bahwa ada beberapa cara yang bisa membantu anda dalam mencapai tujuan keuangan dengan tepat, yaitu:

Menentukan tujuan keuangan, mengumpulkan data laporan keuangan, melakukan financial check up dengan menganalisa cash flow keuangan keularga anda, membuat rencana keuangan yang realistis untuk jangka pendek dan jangka panjang, dan yang terakhir adalah memprekatekkannya.  

Dengan memiliki tujuan keuangan keluarga yang disepakati bersama, mengatur alokasi uang bulanan pun akan lebih mudah karena anda dan pasangan sudah bisa menentukan berapa persen cicilan yang akan diambil, berapa jumlah nominal tabungan yang ingin dimiliki 5 hingga 10 tahun kedepan, dan sebagainya.

Selain itu dengan melakukan financial check up setiap beberapa bulan sekali atau setahun sekali akan memudahkan anda untuk mengontrol kesehatan keuangan anda dan sudah sampai berapa persen perjalanan anda dalam memenuhi rencana tujuan keuangan jangka pendek dan panjang yang sudah anda rencanakan di awal.

2.Membuat List Cicilan/ Biaya Bulanan

Membuat cicilan dan biaya bulanan mungkin jarang dilakukan beberapa orang karena mereka berpikir bahwa cicilan memang harus dibayar dan tidak di hanya di catat.

Memang, cicilan harus di bayar. Namun dengan menuliskan list terlebih dahulu akan membuat kita lebih mudah dalam melakukan pengecekan dan memudahkan kita mengingat kewajiban apa saja yang kita punya setiap kali hari gajian datang.

Misalnya saja harus membayar biaya listrik dan air, cicilan KPR rumah, kendaraan, hutang usaha, dan cicilan lainnya. Selain itu, dengan membuat list cicilan dan biaya bulanan ini memudahkan anda dalam menentukan skala prioritas juga.

Selain itu, membuat list cicilan atau biaya bulanan ini sangat dianjurkan untuk semua tipe pendapatan baik yang memiliki fixed income ataupun untuk anda yang memiliki pemasukan yang jumlahnya tidak pasti tiap bulannya.

Dengan selalu membuat list belanjaan bulanan, anda bisa menghindari pengeluaran tidak terduga saat belanja.

3.Selalu Siapkan Dana Tabungan dan Dana Darurat Sebelum Mulai Belanja

Mempersiapkan dana tabungan dan dana darurat sama pentingnya seperti mempersiapkan tempat tidur yang hangat untuk tidur.

Tanpa tempat tidur yang hangat, seseorang akan mudah menggigil dan terkena penyakit meskipun ia sudah makan dengan sehat. Sama halnya dengan mempersiapkan dana darurat dan tabungan.

Dengan mempersiapkan dua dana tersebut, keuangan anda pun akan lebih aman jika sewaktu – waktu anda membutuhkannya di saat yang tak terduga. Untuk itu, siapkan dana darurat 2×6 bulan atau 2×12 bulan untuk anda yang sudah menikah dan belum memiliki anak.

Jika sudah memiliki 1 anak, tinggal ditambahkan 3×6 bulan atau 3x 12 bulan, dan seterusnya. Dana tabungan pun tak kalah penting, tentukan sedari awal, apa tujuan anda menabung dan berapa nominal tabungan yang ingin anda kumpulkan, serta dimana anda akan menyimpan dana tabungan ini.

4.Membuat Skala Prioritas hingga Keinginan

Selanjutnya adalah menentukan skala dari prioritas hingga keinginan. Skala prioritas berarti memiliki urgensi dan deadline tertentu yang wajib di penuhi dan dibayarkan.

Dengan memikirkan skala prioritas untuk pengeluaran, and bisa menentukan tingkatan level yang anda buat untuk memenuhi kebutuhan terlebih dahulu dibandingkan mengedepankan keinginan.

Dengan menentukan skala prioritas ini, anda akan lebih mudah mengontrol sifat konsumtif yang melekat pada diri anda sebagai manusia.

Menentukan skala prioritas juga bisa menjadi tolak ukur pencapaian yang ingin anda raih, dalam hal ini pencapaian kesehatan keuangan.

Dengan mengedepankan prioritas dan menomorduakan keinginan akan membuat anda dan keluar lebih mudah mencapai tujuan finansial yang anda inginkan.

Untuk menentukan prioritas, nomor satukan beberapa cicilan dan kebutuhan yang harus dibeli dan di bayar.

Kesampingkan dulu beberapa list tujuannya sekedar memenuhi keinginan yang sebenarnya masih bisa ditunda, atau ego anda dalam lingkup lingkungan sosial anda.

List tersebut dapat dilihat kembali dari daftar list kebutuhan bulanan dan cicilan yang disebutkan pada poin nomor dua. Sata menuliskan list ini, jujurlah kepada diri anda agar tidak ada perencanaan keuangan yang meleset dari perhitungan anda.  

5.Buat Rencana Belanja Bulanan

Membuat rencana belanja bulanan terdengar sangat sepele. Tapi, tanpa perencanaan yang matang, belanja bulanan ini bisa mengakibatkan kebocoran pengeluaran paling tidak terduga.

Untuk itu, setiap awal bulan, buat perencanaan berapa nominal yang akan anda keluarkan untuk membeli kebutuhan makanan pokok, snack, kebutuhan kebersihan diri dan rumah.

Setelah menentukan nominalnya, barulah dtentukan akan membeli produk apa dan harga yang pas dengan kebutuhan anda, sehingga jumlah kebutuhan itu bisa cocok dengan nominal yang anda keluarkan untuk pos belanja bulanan ini.

Jangan lupa juga untuk membawa list belanjaan yang akan anda beli setiap bulan. Cara ini sangat membantu agar anda tetap fokus membeli apa yang menjadi kebutuhan anda, bukan keinginan.

Jika anda kesulitan menuliskan rencana belanja bulanan, saat ini ada beberapa toko online yang menawarkan budget planner atau buku perencanaan keuangan.

Di dalamnya sudah ada template yang memudahkan anda untuk mencatat berapa pemasukan bulanan anda, dan apa saja yang harus anda beli untuk kebutuhan kamar mandi, kebersihan rumah, dan kulkas.

Umumnya, desain yang ditawarkan sangat interaktif dan membuat anda nyaman untuk menuliskan seluruh pengeluaran yang anda rencanakan. Bahkan beberapa planner sudah menyediakan ruang untuk anda menuliskan menu apa saja yang akan anda siapkan setiap minggunya.

Sehingga semakin memudahkan anda untuk menentukan berapa budget yang perlu disiapkan untuk belanja sayur dan buah setiap minggunya.

6.Kurangi Pengeluaran yang Masih bisa Dikendalikan

Berikutnya adalah mengurangi pengeluaran yang masih bisa dikendalikan. Poin satu ini dapat anda kendalikan setelah melakukan evaluasi pengeluaran bulanan. Catat semua aktivitas keuangan anda baik yang mengeluarkan uang pecahan kecil hingga besar.

Dengan mencatat semua aktivitas keuangan ini, anda pun lebih mudah mencari tahu aktivitas mana yang mungkin terlihat kecil namun sangat sering anda lakukan dan membuat keuangan anda bocor.

Misalnya saja kebiasaan membeli kopi seharga Rp 20.000/ hari. Rp 20.000 memang terlihat kecil, tapi jika dikalikan 30 hari sudah Rp 600.000. Apalagi jika terkadang ditambah dengan beberapa snack dan anda membeli 2 cup untuk anda dan pasangan.

Nah, pos pengeluaran tidak penting ini bisa anda kendalikan dengan cara menghemat beli kopi di coffe shop dengan meminum kopi instant atau kopi apa saja yang harganya lebih murah jika ditotal.

7.Sebisa Mungkin Memotong Pengeluaran dari Beberapa Aktivitas

Dengan menuliskan semua aktivitas financial yang anda dan keluarga lakukan selama sebulan, anda tidak hanya dimudahkan untuk mengevaluasi pengeluaran tidak penting.

Namun juga membuat anda mengevaluasi lebih mudah untuk mengurangi beberapa aktivitas yang menyebabkan uang anda cepat bocor tiap bulannya. Misalnya kebiasaan memesan gocar/grabcar setiap kali ke pasar atau ke supermarket.

Untuk menghematnya, anda bisa mulai beralih ke gojek karena harganya lebih murah dan membuat anda cepat sampai.

Anda juga bisa mensiasatinya dengan memesan kebutuhan bulanan dengan belanja online, karena saat ini aktivitas belanja semakin dimudahkan dengan adanya jasa titip belanja sayur, atau pemesanan sayur online dari petani Indonesia.

Jika harga total sayur dan ongkos kirim lebih murah daripada ongkos pulang pergi grabcar dan belanja, kenapa tidak untuk beralih belanja sayur online, bukan?

Dengan mengidentifikasi beberapa poin pengeluaran dengan detail, anda akan lebih mudah untuk menyeleksi kebutuhan mana saja yang perlu dihentikan dan poin pengeluaran mana yang bisa anda terus anda lakukan.

8.Hindari Berhutang

Menghindari berhutang memang terdengar klise. Namun membiasakan diri untuk tidak berhutang tidak hanya membuat hidup anda menjadi lebih santai dan tenang, tapi juga membuat anda terhindar dari bunga pinjaman yang seharusnya bisa anda tabung.

Untuk itu, sebisa mungking hindarilah berhutang, apalagi hutang konsumtif, agar tidak membebani pendapatan dan juga memperburuk kondisi psikologis anda dan keluarga pada akhirnya.

Tak hanya itu, ada banyak kasus buruknya hubungan pertemanan dan keluarga gara – gara hutang. Namun jika anda berada di keadaan yang mengharuskan berhutang, pilih yang bunga nya paling minim, atau kalau bisa 0%.

Jika keadaan mengharuskan anda pilih KPR, seharusnya tidak masalah karena rumah dan tanah adalah asset berharga yang anda butuhkan untuk hidup sehari – hari dan harganya cenderung naik setiap tahunnya.

Namun perlu diingat untuk menyiapkan DP yang tidak terlalu kecil, minimal 30% hingga 50% sehingga cicilan bulanannya tidak membebani anda dan keluarga.

Perhitungkan juga bahwa cicilan KPR anda tidak lebih dari 25% hingga 30% dari total pendapatan bulanan suami atau anda sendiri sebagai kepala keluarga.

9.Jagalah Mindset Pentingnya Menjaga Kesehatan Finansial

Menjaga mindset untuk tetap sadar akan kesehatan finansial juga tak kalah wajib untuk diperhitungkan. Menjaga mindset untuk kesehatan finansial sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik dan mental.

Selalu tanamkan mindset minimalisme dan besarnya pengeluaran tidak boleh lebih dari jumlah pendapatan.

Cobalah berkompromi dengan pasangan untuk saling mengingatkan jika salah satu dari anda terlihat mulai melenceng dari mindset ini. Ada beberapa poin yang perlu anda catat untuk menjaga kestabilan finansial anda, diantaranya sebagai berikut:

  • Pendapatan lebih besar daripada pengeluaran
  • Selalu menyediakan dana darurat
  • Selalu memiliki tujuan keuangan beberapa tahun kedepan
  • Mematuhi prioritas pengeluaran
  • Investasi

10.Siapkan Sinking Fund

Sebagai seseorang yang mengatur keuangan keluarga, ada beberapa pos keuangan yang harus dipikirkan dengan matang, yaitu pos kebuthan bulanan dan cicilan, pos dana darurat, pos tabungan masa depan, zakat atau sedekah, dan sinking fund

Sinking fund merupakan pos khusus yang dibutuhkan untuk acara – acara khusus.

Misalnya menyisihkan sekian ratus ribu atau satu juta yang digunakan sebagai stok amplop keluarga maupun sahabat yang menikah, sinking fund untuk liburan, mengirim orang tua, atau mempersiapkan kado ulang tahun untuk teman sekelas anak yang sudah anda persiapakan sebelumnya.  

11.Investasi

Saat ini, investasi mulai banyak diperhitungkan dan masuk dalam list kebutuhan perencanaan finansial, terutama untuk generasi millennial dan generasi z.

Sebelum anda memutuskan untuk berinvestasi, tentukan dulu tujuan keuangan anda beberapa tahun kedepan, mulai dari untuk apa, berapa jumlah nominalnya, dan kapan nominal tersebut harus terkumpul.

Setelah mengetahui tujuan keuangan dengan matang, barulah anda memilih instrument investasi yang cocok untuk anda.

Untuk anda yang merupakan investor pemula dan cenderung memilih resiko yang rendah, sangat disarankan untuk memilih Reksadana pendapatan tetap, emas, dan Deposito.

Untuk anda yang merupakan investor yang berani mengambil resiko sedang, anda bisa mencampur reksadana pendapatan tetap, pasar uang, saham, SBR, dan emas.

Namun jika anda tipe orang yang suka dengan tantangan dan memilih resiko yang tinggi, anda bisa memilih saham bluechip, reksadana index atau pasar uang, emas, dan juga crypto.

Namun untuk memilih resiko yang tinggi, sebaiknya instrument investasi ini anda gunakan untuk rencana keuangan yang durasinya panjang, yaitu antara 7 hingga 10 tahun kedepan atau lebih.

Anda juga dapat berkonsultasi dulu dengan perencana keuangan secara personal atau lewat beberapa aplikasi yang sekarang ini bisa menawarkan jasa konsultasi ini.

Dengan memilih aplikasi, biasanya biaya yang diperlukan lebih rendah dan efisien karena tidak harus bertemu secara langsung. Tapi untuk yang benar – benar pemula, anda bisa memperkaya pengetahuan terlebih dahulu untuk mengenal seluruh instrument investasi yang saat ini ada di pasar.

Itu dia 11 tips dalam mengatur gaji suami sebaik mungkin dan menjaga kesehatan keuangan anda tetap sehat.

Selalu siapkan data pengeluaran dan pemasukan keuangan keluarga anda, sehingga anda lebih mudah untuk mengecek cash flow jika terjadi perubahan kebutuhan, jumlah pendapatan, dan harga kebutuhan.

Cara ini memang terkesan merepotkan, namun dengan menentukan tujuan keuangan dan membuat batasan – batasan yang jelas agar keuangan anda tetap sehat akan membuahkan hasil di kemudian hari. Selamat berjuang untuk kesehatan keuangan anda.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Septiady

Penggemar Cryptocurrency dan Mengembangkan Bisnis di Internet dan Percaya Bahwa Informasi Harus Disebarluaskan Secara Transparan. Tidur, Makan dan Tulis