CryptoHarian

12 Alasan Kenapa Bitcoin Akan ke US$28.000

Cryptoharian – Selama seminggu ini, Bitcoin (BTC) masih bertahan pada kisaran level US$ 24.000. Tampaknya, pemuicu dari pergerakan masif masih akan menunggu agenda dari lembaga keuangan Amerika Serikat, atau dari pergerakan para whales. 

Sembari menunggu pergerakan masif, seorang pakar aset kripto dengan nama @kinglacrypto telah membagikan lebih dari 10 analisanya, dengan berbagai sudut pandang. Poin utama dari analisanya tersebut terdapat pada angka US$ 28.000.

1. Bitcoin Masuki Tren Reversal

@kinglacrypto membagikan sudut pandang pertama, yakni berakhirnya pasar bearish, dan hadirnya tren reversal dalam beberapa waktu kedepan. Ia menarik garis dari November 2021, dimana BTC berada pada ATH dan turun hingga bulan Maret 2023 mendatang. 

Dari sana, ia memperkirakan tren telah berubah menjadi naik dengan segala koreksinya, hingga level US$ 54.000.

2. Golden Cross

@kinglacrypto membagikan prediksi kedua, yakni golden cross pada moving average 50/200 hari. Golden cross ini diperkirakan bakal terjadi, saat harga BTC menyentuh harga US$ 20.000. Setelah cross, kripto utaman tersebut bakal naik hingga US$ 26.000.

3. Prediksi Zona Dalam Grafik Harian 

Dalam zona yang ia tandai, yakni US$ 18.750 sebagai support hingga US$ 24.500 sebagai resisten. Perkiraan harga BTC bakal menembus resisten ke angka US$ 25.300, kemudian koreksi tipis ke garis resisten dan kembali naik ke level US$ 28.000. 

Kenaikan ini didasarkan pada pergerakan zona harian, yang mana ia pantau sejak awal winter pada Juli 2022 lalu. 

Berita Bitcoin: Bitcoin Bisa Capai US$150.000 di Tahun 2025!

4. Teori Inverted Head and Shoulder 

Sebagai informasi, pergerakan Inverted Head and Shoulder adalah dimana candle membentuk posisi bahu dan kepala yang terbalik. Dalam pergerakan ini, ia menetapkan pergerakan sideways pada bahu kiri, dimana pada bulan selanjutnya jatuh hingga membentuk posisi kepala yang terbalik. 

Pergerakan kemudian disusul oleh candle bahu kanan, yang mana merupakan reli awal tahun, dengan kinerja BTC yang terbentuk hingga harga saat ini. 

5. Grafik Tiga Hari

Pada analisa ini, @kinglacrypto menandai pasar bullish yang dimulai pada Mei 2021 lalu, dimana level tersebut ada US$ 7.150. Setelah bull run terjadi dan kemudian BTC mengalami penurunan, dia kembali menandai bull run pada tahun yang sama dengan harga US$ 44.000, hingga ATH. 

Setelah penurunan dari ATH, yang disusul oleh winter dan keruntuhan FTX serta reli awal 2023, ia menandai bull run akan kembali terjadi pada kisaran US$ 20.000 pada April nanti. 

6. Efek Berita Selama 3 Tahun Terakhir

Dalam postingan ini, ia menandai event yang terjadi pada April 2019, dimana muncul berita terkait Bitfinex menanggung kerugian US$ 850 juta menggunakan dana Tether. Dari sana, pergerakan terpantau naik tinggi hingga pergantian tahun. Kemudian pada tahun 2023 bulan ini, @kinglacrypto kembali menandai berita terkait BUSD Depegs, yang mana memicu koreksi pada harga US$ 22.200.

7. Persentase Peningkatan dan Penurunan Sejak 2019

Prediksi lain, diambil dari sudut persentase peningkatan dan penurunan yang ia ambil sejak tiga setengah tahun terakhir ini, dalam jangka waktu grafik 3 hari. Analisa diawali dengan harga BTC yang berada pada level US$ 4.400 dibulan Mei naik sebesar 150 persen hingga US$ 6.600 pada akhir September, dilanjutkan dengan kenaikan lagi hingga US$ 10.000.

Kemudian, penurunan mulai terjadi saat BTC menyentuh angka US$ 10.000 pada September 2019 sebesar 20 persen pada bulan April 2020. Namun, kenaikan hebat terjadi pada bulan Juli 2020 sebesar 644 persen pada bulan Juli 2021.

Setelah koreksi sebesar 20 persen yang terjadi pada September 2021, kenaikan kembali lagi sebesar 45 persen hingga ATH. Dari ATH, BTC kembali memulai perjalanan turunnya hingga kini sebesar 69 persen. 

8. Pergerakan Masif

Menengok dari sudut pandang ini, @kinglacrypto melihat pergerakan harga yang didasarkan pada pergerakan masif BTC, yang mana diambil dari tahun 2017 lalu. Dalam grafiknya, analis ini menetapkan pada bulan Septermber 2017 sebagai momen bullrun, dimana kenaikan harga dari kisaran level US$ US$ 1.600 menjadi US$ 21.804 pada awal tahun 2018. 

Kemudian selama bulan Februari 2018, Bitcoin menghapi penurunan besar-besaran yang mengantarkan harganya menjadi US$ 3.000 pada Mei 2019. Dari sinilaih, @kinglacrypto menandai angka tersebut sebagai bear market bottom. Pasalnya, pasca bear market selesai, BTC melesat kembali US$ 13.000 di bulan Juli 2019. Setelah itu, terjadi koreksi lagi pada tahun 202 yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, dengan level US$ 4.700. 

Namun, beberapa bulan semenjak pandemi, BTC berkinerja dengan baik hingga ATH pada November 2021. Nah, dari sinilah ia menandai prediksi bear market bottom pada tahun 2023, dimana levelnya menunjukkan angka US$ 15.000, dan akan naik menjadi US$ 145.000.

9. Timing Beli 

Grafik satu ini, menunjukkan sejarah pergerakan harga BTC, dimana yang menjadi highlightnya adalah entry buy saat pasar bull mulai bergerak. Dari analisasnya, terdapat highlight pada Januari 2023, tepatnya pada tanggal 16 Januri lalu. Pada tanggal tersebut, ia menetapkan bahwa sudah waktunya untuk entry poin di angka US$ 23.000.

10. Zona S/R Jangka Waktu Mingguan

Terakhir, @kinglacrypto menunjukkan grafik zona Support dan Resisten dalam jangka waktu 1 minggu. Dalam hal ini, support yang ditentukan olehnya adalah US$ 24.179, sedangkan resisten berada pada harga US$ 28.035. Jika BTC berkinerja dengan baik dari bulan ini, maka pada April nanti harga akan diperkirakan menyentuh batas resisten tersebut, dengan potensi penembusan. 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.