Cryptoharian – Harga Bitcoin (BTC) mengalami kenaikan dalam beberapa hari ini, dengan capaian harga saat ini di US$ 26.725 setelah sempat turun ke kisaran US$ 25.700. Dibalik kenaikan ini, ada 4 faktor utama yang memberikan pengaruh, yakni:
1.Deadline Pagu Utang Semakin Dekat
Kurang dari seminggu lagi dari desakan Janet Yellen, Menteri Keuangan AS yang menyatakan bahwa paling cepat pada 4 Juni mendatang pemerintah bisa kekurangan likuiditas dan berisiko “bangkrut” atau gagal bayar (default).
Dilansir dari Fortune.com. BTC mengalami kenaikan setelah pengumuman terkait Pembahasan pagu utang di Gedung Putih.
Baru-baru ini, Karina Jean-Pierre, Sekretaris Pers Gedung Putih, mengungkapkan bahwa negosiator Gedung Putih telah berdiskusi tentang masalah plafon utang atau batas utang AS dengan Ketua DPR AS, Kevin McCarthy, pada 25 Mei kemarin.
Perbincangan mengenai plafon utang antara Gedung Putih dan Kongres AS menunjukkan adanya kemajuan, meskipun belum tercapai kesepakatan sementara.
Kedua pihak menyadari bahwa untuk mencapai kesepakatan, diperlukan rencana yang saling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.
Baca Juga: JP Morgan Klaim Harusnya Harga Bitcoin Berada di US$45.000
2.Saham S&P 500 Terdongkrak
Saham naik dalam perdagangan siang di Wall Street pada hari Jumat, dipimpin oleh kenaikan lebih lanjut dalam saham teknologi. Indeks S&P 500 naik 1,3 persen dan berpotensi menutup minggu dengan keuntungan kecil. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 339 poin, atau 1 persen menjadi 33.105, sementara Nasdaq naik 2,2 persen.
Saham teknologi menjadi pendorong utama bagi indeks S&P 500. Marvell Technology melonjak 29 persen setelah perusahaan pembuat chip untuk permintaan AI mengumumkan harapannya bahwa pendapatan dari kecerdasan buatan dalam tahun fiskal 2024 setidaknya akan dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Berita Bitcoin: Bitcoin Lebih Mungkin ke US$20.000 Daripada US$30.000 Menurut Analis Tenar
3.Tak Ada Berita FUD untuk Bitcoin
Minggu ini, pasar Bitcoin mengalami ketenangan yang mencolok dengan tidak adanya FUD (Fear, Uncertainty, and Doubt) yang signifikan terkait mata uang digital ini.
Meskipun volatilitas harga tetap ada, tidak ada berita atau peristiwa besar yang menyebabkan kepanikan atau ketidakpastian yang berdampak negatif pada Bitcoin.
Para pelaku pasar dan investor tampaknya lebih fokus pada aspek-aspek positif Bitcoin, seperti adopsi institusional yang terus meningkat, pertumbuhan pemahaman publik tentang teknologi blockchain, serta kenaikan minat dan partisipasi dari individu-individu terkemuka dalam dunia keuangan.
Ketidakhadiran FUD minggu ini memberikan stabilitas yang diperlukan bagi Bitcoin untuk bergerak maju dan menunjukkan potensinya sebagai aset digital yang semakin diterima secara luas.
Baca Juga: CEO Binance Unjuk Keyakinan Terkait Pasar Bull Bitcoin Sudah Terjadi
4.Sinyal Stop Kenaikan Suku Bunga Oleh The Fed
Melansir dari Reuters, kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) pada awal bulan ini memiliki potensi menjadi kenaikan terakhir dalam waktu dekat.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, berpendapat bahwa kenaikan suku bunga acuan The Fed telah mencapai puncaknya.
Perry menjelaskan bahwa BI yakin dan meyakini bahwa kenaikan suku bunga The Fed telah mencapai titik tertinggi. Peluang untuk kenaikan suku bunga The Fed dalam bulan ini tidak terlalu besar, dan kemungkinan tetap pada level saat ini.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.