Apakah harga Bitcoin (BTC) sudah menjadi terlalu mahal? Apakah Bitcoin mempunyai intrinsik value seperti emas logam? Ketika fisiologi pasar merasa harga tersebut terlalu mahal, maka barang tersebut akan “bubble” ( bangkrut). Apakah harga 94 juta terlalu mahal untuk 1 BTC ketika harga tersebut pernah menyentuh 270 juta?
Jika anda mau tau apa yang menyebabkan harga naik turun, anda datang ketempat yang benar.
1.Whale
Apa sih whale itu? Whale disini bukan diartikan dengan ikan paus tetapi orang yang sangat kaya raya main di pasar ini. Whale disini juga bisa diperumpamakan dengan ‘Sultan’, mereka bisa membeli BTC dengan puluhan-ratusan miliar rupiah. Walaupun jumlah mereka sangat sedikit, mungkin 3-4 orang, mereka telah membuat demand di pasar crypto. Kalau anda melihat dari chart, akan ada garis keatas dan warna hijau. 3-4 orang vs banyak orang yang totalnya membeli cuma ratusan juta rupiah, sudah pasti orang biasa akan kalah. Ketika orang-orang awam merasa harga akan makin tinggi, mereka langsung membeli dengan banyak dan harga akan melambung lebih tinggi lagi, pada saat inilah whale akan menjual BTC mereka dan harga kembali jatuh.
2. Bitcoin dan Emas
Bitcoin (BTC) adalah emas digital karena banyak orang menyamakan investasi Bitcoin sama dengan Emas. Disini, kita samakan BTC dengan atribut emas. Emas sangat susah ditambang, sangat langka dan harganya mahal dan kalori emas yang sama memiliki nilai yang sama di mana saja di seluruh dunia, potongan besar juga memiliki harga mahal dan potongan kecil memiliki harga lebih murah. Saat ini, penambangan Bitcoin menjadi lebih mahal karena harga komponen komputer (VGA) sangat mahal dan tidak sesuai dengan pemasukan. Tidak hanya itu, banyak orang sudah tertarik dengan Bitcoin dan terlalu banyak demand daripada supply. Sudah tidak bisa dipungkiri lagi, masa depan BTC sangat positif.
3.Faktor Psikologi
Harga Bitcoin juga didorong oleh faktor psikologi. Inventor, khususnya, terpengaruh oleh sentimen pasar dari investor lain atau orang yang disekitar anda. Contoh, temen sekantor anda sudah membeli 1 BTC tetapi anda belum dan harga BTC kian naik, anda pasti berpikir untuk membeli BTC karena anda akan mendapatkan keuntungan. Perasaan ini sebenarnya karena tekanan dari teman kantor dan keinginan untuk untung. Kekuatan Psikologi inilah yang akan membuat harga BTC semakin naik.
Baca Juga: Jual Apa Hodl Bitcoin Ketika Market Cryptocurrency Hancur?
4. Penerimaan dari masyarakat
Banyak perusahaan besar menerima Bitcoin sebagai sarana pembayaran. Tidak jauh ini, jam tangan mewah bermerek Hublot membuat jam yang khususnya dijual dengan Bitcoin. Di Amerika, orang-orang bisa membeli mobil, apartemen bahkan kopi dengan Bitcoin. Perusahaan seperti Bitpay mempermudah pembelanjaan di supermarket besar di luar negeri. Bisa dibilang dalam beberapa tahun lagi, orang indonesia mungkin akan menerima uang crypto, terutama Bitcoin dan Ethereum.
5. Pemerintah
Sudah tidak bisa lepas lagi bahwa regulasi pemerintah sangatlah penting. Pemerintah bisa membuat uang emas tersebut menjadi ilegal ataupun legal. Negara kecil sudah jelas tidak akan mengganggu harga, tetapi negara besar seperti Cina dan Amerika bisa membuat harga USD 6000 menjadi USD 1 dalam 1 berita.
Berita seperti apakah ini? Contoh: Cina dan Amerika tidak akan menerima Bitcoin dan menganggap Bitcoin sebagai mata uang terroris. Andai kata berita seperti ini keluar, saya bisa pastikan harga Bitcoin akan anjlok, mungkin tidak akan ada harganya sama sekali. Sebaliknya, jika mereka mengeluarkan berita seperti : Anda bisa membeli semua barang dengan BTC, harga BTC akan naik dan stabil.
Baca: Tom Lee Percaya Bahwa Harga Bitcoin Menjadi $15.000 Di Akhir 2018
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.
Add comment