CryptoHarian

Akumulasi Whale Bikin Bitcoin Naik Tetapi Volatil

Cryptoharian – Harga Bitcoin kembali pulih dengan cepat, naik di atas US$ 67.000, meningkat 3 persen setelah sebelumnya turun ke level US$ 65.200. Melansir dari cointelegraph.com, penurunan singkat yang terjadi pada kripto utama ini tidak menggoyahkan sentimen investor jangka panjang, khususnya para whale.

Berdasarkan data yang dibagikan BaroVirtual, seorang peneliti Bitcoin yang terverifikasi di CryptoQuant, kepemilikan whale Bitcoin telah mencapai rekor tertinggi baru (ATH), kini berada di sekitar 670.000 BTC. Tren akumulasi ini terus meningkat sepanjang tahun 2024, di mana whale telah melampuai ATH mereka sebelumnya yang tercatat pada tahun 2020, tepatnya pada bulan Juli.

“Fase akumulasi ini bisa digambarkan sebagai ketenangan sebelum badai dalam jangka menengah dan panjang,” ungkap BaroVirtual.

Dia menjelaskan, ketika whale mencapai puncak baru dalam kepemilikan mereka, harga Bitcoin seringkali berkonsolidasi atau bergerak secara mendatar untuk sementara waktu. Namun, akumulasi ini menciptakan permintaan lebih besar ketika pasar memasuki fase bull, yang mengarah pada kenaikan harga yang parabolik.

“Harga Bitcoin cenderung naik dengan cepat ketika whale mulai mengurangi posisi mereka. Jika demikian, investor ritel dapat menyerap tekanan jual di pasar,” ujarnya.

Perilaku pasar ini juga terlihat pada tahun 2020, ketika whale meningkatkan kepemilikan mereka menjelang lonjakan besar harga.

Sebagai informasi, tren akumulasi whale yang sedang berlangsung telah mencatatkan bahwa saldo whale Bitcoin telah bertambah lebih dari 1,5 juta BTC selama enam bulan terakhir. Rasio whale di bursa spot kini telah menyamai rekor tertingginya di tahun 2020.

Baca Juga: Uptober Gagal? Analis Peringatkan Potensi Penurunan Bitcoin di Akhir Bulan

Aliran Bitcoin ETF dan Sentimen Institusional

Faktor lain yang turut mendorong pemulihan harga Bitcoin adalah pergeseran positif dalam aliran ETF Bitcoin. Pada 22 Oktober, ETF Bitcoin mencatat arus keluar bersih sebesar US$ 79,1 juta untuk pertama kalinya dalam dua minggu, setelah harga BTC turun 3 persen.

Namun, hal tersebut segera berbalik positif, dengan aliran masuk bersih sebesar US$ 192,4 juta tercatat pada 23 Oktober.

Aliran masuk yang terjadi pada hari dengan candle negatit menunjukkan bahwa investor besar memanfaatkan penurunan harga untuk akumulasi lebih banyak Bitcoin. Keyakinan yang diperbarui dalam ETF Bitcoin ini bisa menjadi tanda meningkatkan minat institusional, yang semakin memperkuat prospek terjadinya reli berkepanjangan.

Jika ditinjau dari perspektif analis teknis, harga Bitcoin berhasil pulih dengan cepat setelah membentuk pola V, memantul dari zona permintaan awal. Pemulihan ini di atas US$ 67.000 sejalan dengan pola fractal bulan Juli 2024, yang sebelumnya menandai pergerakan naik yang signifikan.

Meskipun pemulihan ini menjanjikan, para analis sedang mengamati level kunci berikutnya di US$ 67.800. Jika candle harian ditutup di atas resistensi ini, maka hal tersebut dapat menandakan momentum bullish lebih lanjut dan membuka jalan bagi Bitcoin untuk menggapai ATH baru.

Peningkatan harga Bitcoin ini juga diperkirakan oleh seorang analis populer di media sosial X bernama Moustache, yang juga menyoroti indikator golden moment Bitcoin yang baru-baru ini berubah menjadi bullish.

Indikator golden moment, memang seringkali dimanfaatkan para trader dan analis untuk memprediksi pergerakan harga naik, dan telah berhasil memprediksi awal tren bullish utama sebanyak empat kali dalam empat tahun terakhir.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.