CryptoHarian

Alasan Harga Bitcoin Naik ke US$26.300 Secara Analisa Teknikal

Cryptoharian – Pasar kripto yang dipimpin oleh Bitcoin (BTC) mengalami kenaikan hingga 35 persen sejak rilisnya data CPI, menimbulkan pertanyaan di antara investor dan pelaku pasar. Pertanyaan ini terkait dengan alasan dari perubahan haluan yang tiba-tiba ini. g

Ini sangat berarti bahwa semua informasi fundamental, politik atau psikologis sudah termasuk dalam harga aset. Melansir dari Beincrypto.com, berikut adalah lima argumen teknis teratas mengapa Bitcoin naik selama lima hari terakhir:

1. Penutupan Gap CME

Pertama, yakni penutupan gap CME yang mana merupakan pembeda antara harga penutupan BTC di Chicago Mercantile Exchange (CME) pada hari Jumat dan harga pembukaannya pada hari Senin berikutnya. Gap ini disebabkan karena jadwal perdagangan CME yang ditutup selama akhir pekan. 

Analisa historis price action dari aset Bitcoin, menunjukkan di hampir setiap gap CME yang terjadi, harga BTC cenderung ditutup kemudian. Terkadang ini terjadi sangat cepat, dan terkadang anda harus menunggu beberapa bulan.

Pada grafik harian Bitcoin CME Futures (BTC), kita melihat bahwa kesenjangan CME muncul pada 17 Januari 2023, dan tetap terbuka selama hampir dua bulan. Barulah pada 9 dan 10 Maret, Bitcoin menguji area US$ 20.000 lagi, sehingga gap (lingkaran biru) ditutup.

2. Retest Area ATH Tahun 2017

Salah satu indikator penting dari tren pasar Bitcoin saat ini adalah Retest all-time high (ATH), dari tahun 2017 sebagai level support. Selama pasar bull sebelumnya, Bitcoin hampir mencapai angka US$ 20.000 (garis hijau).

Namun, pasar beruang 2022 menyebabkan penurunan harga Bitcoin yang signifikan, mencapai level ini sekali lagi dari Juni hingga November tahun itu.

Dengan keruntuhan FTX pada akhir 2022, harga turun lebih jauh, mencapai titik terendah di US$ 15.470. Namun, pada awal tahun 2023 pasar kripto telah berada di jalur pemulihan yang stabil.

Grafik minggu lalu menunjukkan, sumbu bawah hampir memvalidasi level ini dengan sempurna sebagai support (lingkaran biru). Ini adalah sinyal bullish yang menegaskan kekuatan pemulihan pasar selama tiga bulan terakhir.

Baca Juga: Bantuan Dari Paman Sam Angkat Harga Bitcoin Hingga Lebihi US$ 24.000

3. Retest Bullish Pada Moving Average 20 Minggu

Pada grafik jangka panjang Bitcoin, MA 20W adalah indikator penting dari arah tren. Banyak pergerakan BTC ke atas atau ke bawah telah mengikuti tes ulang dari rata-rata bergerak ini.

Misalnya, pada tahun 2022, MA 20W reject pembalikan tren ke bawah (lingkaran merah) sebanyak dua kali. Reject ini mengarah ke pasar bearish yang semakin dalam.

Sebaliknya, ketika MA 20W mengalami tes ulang bullish dan bertindak sebagai support, itu menandakan kelanjutan kenaikan harga Bitcoin. Ini terjadi pada September 2020 dan September 2021 (lingkaran biru).

Skenario pasar saat ini menyerupai tren kenaikan ini. Tes ulang bullish MA 20W adalah indikasi kuat dari kelanjutan pergerakan naik harga Bitcoin.

4. Retest Bullish dari Garis Resisten Turun

Kenaikan harga Bitcoin baru-baru ini dapat dikaitkan dengan tes ulang bullish kedua dari garis resisten yang turun dalam jangka panjang. Garis ini dapat dilihat pada grafik logaritmik BTC, yang memanjang dari level tertinggi US$ 69.000 pada November 2021.

Setelah pemulihan pasar kripto awal tahun ini, Bitcoin menembus di atas garis resisten kritis ini pada akhir Januari 2023. Hal tersebut, dikonfirmasi sebagai support untuk pertama kalinya pada pertengahan Februari. 

5. VPVR Support

Salah satu alasan utama di balik kenaikan 35% harga Bitcoin baru-baru ini adalah metrik Volume Profile Visible Range (VPVR).

Alat ini menentukan volume perdagangan untuk berbagai tingkat harga suatu aset dan membantu mengidentifikasi tingkat signifikan yang berpotensi berfungsi sebagai resistensi atau dukungan.

Ketika diterapkan pada grafik harian harga BTC selama sembilan bulan terakhir, VPVR menyoroti level US$ 20.000 (warna merah) sebagai bagian utama. Di sinilah sebagian besar transaksi Bitcoin telah terjadi, menjadikannya level support penting (warna biru) setelah direklamasi.

Seperti yang diharapkan, level US$ 20.000 memang berfungsi sebagai support selama penurunan harga Bitcoin baru-baru ini, yang menambahkan faktor lain untuk menjelaskan tren bullish baru-baru ini.

Indikator VPVR memberikan wawasan tentang perilaku pasar, serta membantu pedagang membuat keputusan yang tepat.

Berita Bitcoin: Bitcoin Naik Walau Pasar Keuangan Kacau! Ini Alasannya

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.