CryptoHarian

Alasan Mengapa Avalanche (AVAX) Bisa Tumbuh Gila-gilaan

Analis crypto CovDuk merinci alasan mengapa Avalanche (AVAX) bisa tumbuh gila-gilaan. Hal ini disampaikannya melalui sebuah utas di Twitter dan memang pekan ini komunitas tengah menikmati bullish.

Menurut CovDuk, AVAX memiliki potensi untuk tumbuh dan mengalami kenaikan besar-besaran. Mungkin, ini karena adanya kerusakan di Layer 1 blockchain sehingga menimbulkan bullish selama sepekan terakhir. 

Sama seperti Ethereum, Avalanche merupakan Layer 1 terdesentralisasi yang mampu mengeksekusi kotnrak pintar. Menggunakan konsensus Proof-of-sake (POS) dan sebagai open-source yang membuat jaringan ini mampu menawarkan keamanan tingkat tinggi, setara dengan keamanan Ethereum dan Bitcoin ditambah kemampuan yang lebih cepat dan lebih murah.

Dalam utasnya, CovDuk mencatat, AVAX memiliki persediaan yang terbatas sebesar 720 juta token AVAX yang setengahnya telah dirilis bersamaan dengan pwaktu peluncurannya.

Selain itu, CovDuk juga mencatat bahwa dengan membakar biaya transaksi ‘tidak ada kerugian niliai karena inflasi’ yang secara efektif menciptakan kelangkaan.

https://twitter.com/Cov_duk/status/1505125861753688068

Selain itu, jaringan ini juga menyediakan banyak utilitas. Covduk menyebut AVAX adalah token yang cepat sekali bersinar, murah, dapat diperhitungkan melalui teknologi subnetnya.

Hal tersebut jelas menjadi alasan mengapa banyak pengembang yang datang ke AVAX – ada banyak pengembang protokol DeFi yang mendekati AVAX karena kecepatan transaksinya yang mencapai 6.500 TPS.

Kecepatan tersebut bersumber dari teknologi subnet jaringannya. Menurut CovDuk, subnet pada dasarnya adalah blockchain mini yang membentuk rantai yang lebih besar dan mampu mempercepat aktivitas secara drastis.

Siapapun bisa membuat blockchain sesuai kebutuhan mereka, contohnya seperti pendiri Ava Labs, Emin Gun Sirer.

Akhir-akhir ini, Avalanche menjadi terkenal karena terlibat dalam pembangunan proyek di platform dasar. Dalam mendorong pengembang melalui teknologi subnet jaringan, mereka menciptakan dana sebesar 4 juta AVAX atau senilai $348 juta untuk mengembangkan proyek yang disebut sebagai ‘Multiverse’ ini. 

Harapannya, proyek ini bisa membuat aplikasi spesifik seperti Web3, game, dan DeFi, yang menurut CovDuk hal ini menjadi salah satu alasan beberapa pengembang ikut mengembangkan Avalanche. “Lembaga yang berbeda dapat membuat aplikasi berdasarkan kebutuhan, persyaratan, dan aturan mereka,’ tweet CovDuk.

Saat ini, AVAX diperdagangkan di harga $85-an, naik 22% selama 7 hari.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Septiady

Penggemar Cryptocurrency dan Mengembangkan Bisnis di Internet dan Percaya Bahwa Informasi Harus Disebarluaskan Secara Transparan. Tidur, Makan dan Tulis