Alasan Sederhana Mengapa Bitcoin Tidak Mungkin Menjadi Nol

Beberapa bulan yang lalu, pendiri dari Digital Ventures Jeff Schumacher mengatakan bahwa harga Bitcoin akan menjadi nol alias bangkrut.

Saya percaya (harga) akan menjadi nol. Saya pikir ini adalah teknologi yang bagus tetapi saya tidak percaya (BTC) adalah sebuah mata uang. BTC tidak berdasarkan dengan apa pun.

Agar pasar Bitcoin benar-benar habis, hampir semua orang harus menjual. Ini adalah sesuatu yang belum pernah terjadi. Bahkan, dapat diperkirakan dengan aman bahwa kurang dari setengah koin yang tersedia dapat diperjualbelikan.

Ini adalah hal yang sulit untuk benar-benar menjabarkan berapa banyak koin yang ada di bursa tertentu, tetapi kita tahu bahwa lebih dari 1 juta koin dipindahkan di blockchain BTC dalam 24 jam terakhir. Ada total lebih dari 17 juta koin pada saat ini bersirkulasi di pasar BTC. Satoshi Nakamoto dikatakan memiliki sekitar 1 juta BTC dan hanya 21 juta keping akan pernah ada.

Baca Juga: Alex Pack Mengklaim Bahwa Bitcoin Tidak Mungkin Menjadi Nol

Dan McArdle meng-Tweet:

Bahkan pada tahun 2011 ketika peristiwa perentasan Mt. Gox, 1 juta BTC di jual besar-besaran, harga BTC menjadi $0.01, tidak nol.

Sebuah laporan dari tahun lalu oleh Diar dan Chainanalysis menemukan bahwa lebih dari 55 persen dari BTC yang pernah ada tidak pernah dikirim. 42 persen dari orang-orang yang memiliki lebih dari 200 BTC bahkan tidak menjual selama harga tertinggi pada Desember 2017. Sementara 27 persen dari mereka terus menambah kepemilikan mereka.

Jika hodler tidak termotivasi untuk menjual koin mereka ketika harganya besar, mengapa mereka tiba-tiba melakukannya ketika harga murah? ini tidak masuk akal. Selain itu, ada nya permintaan BTC, tetapi tidak ada bukti bahwa permintaan untuk BTC berkurang. Bahkan, jika itu hanya instrumen perdagangan spekulatif, hedge funds dan investor ritel menyukainya hanya dengan alasan itu.

Baca Juga: Jangat Takut, Harga Terendah Bitcoin Telah Naik Dari Tahun ke Tahun

Baca Juga: Apakah Penambangan Bitcoin Sudah Berakhir?

Alasan kedua: kepeminatan

Dengan persentasi koin yang begitu tinggi yang berada di berbagai dompet dan exchanges, sejumlah peristiwa besar harus berkonspirasi agar harganya menjadi nol. Contoh dari skenario tersebut adalah:

1. Semua pengguna BTC membuang koin mereka (tanpa ada yang membeli).
2. Trader bersedia untuk menjual rugi ribuan dollar per 1 koin.
3. Semua Bot perdagangan yang dipogram untuk membeli BTC murah rusak.
4. Semua bursa cryptocurrency tutup atau direntas secara bersamaan.
5. Miners tidak menerima hadiah block yang dijanjikan dari penambangan.

Peristiwa di atas harus terjadi secara bersamaan, atau paling tidak 3 dari 5 alasan harus terjadi untuk membuat harga BTC menjadi nol. Ini hampir tidak bisa dibayangkan karena alasan diatas mempunyai 1 kesimpulan, yaitu RUGI. Selain itu, emosi manusia tidak akan membuat itu terjadi karena FOMO (Fear Of Missing Out) alias takut ketinggalan kereta.

Baca Juga: Bagaimana Emosi Manusia Merusak Pasar Bitcoin

Schumacher membuat pernyataan bahwa BTC akan menjadi nol karena tidak berdasarkan dengan apa pun, pernyataan dia juga tidak berdasarkan dengan teori apa pun.

Tidak ada orang yang akan menjual dengan harga nol. Hampir semua orang akan membeli BTC apabila dijual di harga Rp 10 juta. Strategi “buy and hold” masih berlaku untuk sesiapa yang percaya dengan Bitcoin.

Banyak pengguna awal terus menunggu dunia di mana mereka dapat menggunakan Bitcoin itu sendiri, daripada menjual menjadi mata uang fiat. Dunia lagi berkembang, tetapi hal ini mungkin akan terjadi puluhan tahun di masa depan sebelum Bitcoin atau cryptocurrency secara keseluruhan adalah hal yang lazim, terutama di negara yang sangat berkembang. Hal ini sudah berjalan, tidak banyak, namun beberapa perusahaan besar dan negara sudah menerima keberadaan cryptocurrency.

Baca Juga: Update Constantinople Akan Membunuh Penambangan Ethereum