Cryptoharian – Bitcoin (BTC) pada akhirnya mencetak sejarah dengan mencapai harga US$ 100.000 minggu ini. Namun, pertanyaan besar yan muncul, yakni bagaimana pergerakan selanjutnya?
Menjawab hal ini, analis kripto terkenal di media sosial X bernama Miles Deutscher mengungkapkan 10 alasan kuat mengapa BTC akan terus melesat hingga angka US$ 150.000 pada tahun 2025.
“Lonjakan ini membawa dampak besar bagi pasar altcoin,” ungkap Deustcher.
Dalam pemaparan lewat akun resminya, prediksi tersebut didasarkan pada empat faktor utama, yakni siklus waktu, kondisi makroekonomi, permintaan pasar dan data on-chain. Berikut selengkapnya:
1. Siklus Waktu
Deutscher menjelaskan bahwa pergerakn harga Bitcoin saat ini mengikuti pola sebelumnya, yakni momentum eksplosif di mana Bitcoin telah memasuki fase paling signifikan dalam siklusnya, di mana kenaikan harga biasanya bergerak paling cepat.
Selain itu, ada zona merah pada model probabilitas, yang mana dalam setiap siklus sebelumnya, Bitcoin selalu memasuki zona merah berdasarkan model probabilitas power law. JIka pola ini berulang, maka harga Bitcoin berpotensi melampaui US$ 196.000.
Baca Juga: Sekali Lagi Trader Token MEME PNUT Raup Jutaan Dolar, Ini Kisahnya
2. Kondisi Makroekonomi
Selain pola siklus waktu, kondisi makroekonomi saat ini juga sangat mendukung kenaikan harga Bitcoin. Kebijakan moneter global dan tingkat likuiditas menciptakan lingkungan yang ideal untuk Bitcoin.
Di samping itu, dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga yang berlanjut hingga 2025, aset berisiko seperti Bitcoin akan mendapat keuntungan besar.
3. Permintaan Pasar
Permintaan akan Bitcoin terus menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan beberapa faktor utama yang mendukung, yakni:
- MicroStrategy yang terus membeli Bitcoin secara agresif sesuai rencana mereka untuk memiliki 21 persen dari total pasokan Bitcoin.
- ETF Spot di Amerika: Saat ini, ETF Spot memegang lebih dari 1,1 juta BTC, jumlah yang bahkan melampaui kepemilikan Satoshi Nakamoto.
4. Data On-Chain
Jika dilihat dari data on-chain, permintaan terhadap Bitcoin terus mengalami penguatan, bahkan di tengah kenaikan harga yang signifikan. Hal ini didasari oleh tiga hal, yakni permintaan dari investor individu kini mencapai level tertinggi sejak tahun 2020.
Kedua, yakni kenaikan harga saat ini didorong oleh modal baru, bukan spekulasi semata. Bahkan di level US$ 100.000, BItcoin masih jauh dari kategori ‘bubble‘. Sementara ketiga yakni meski harga terus naik, aksi ambil untung tidak se-intensif yang diperkirakan.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.