CryptoHarian

Analis Belanda Sebut Bitcoin di Ambang Kenaikan Besar

Cryptoharian – Bitcoin (BTC) yang mengalami penurunan di bawah US$ 59.500, telah berhasil naik dengan cepat ke angka US$ 63.195 pada Minggu (13/10/2024). Kenaikan ini pun mendapat tanggapan sekaligus prediksi dari seorang analis asal Belanda bernama Michael van de Poppe.

Melalui grafik yang ia bagikan dalam postingan media sosial X, ada beberapa area penting di mana Bitcoin telah mengambil likuiditas dan area yang bisa menjadi titik untuk kenaikan berikutnya.

“Setelah menyentuh US$ 59.500, Bitcoin kembali naik dengan cepat. Kemungkinan dalam beberapa hari lagi akan ada konsolidasi sebelum harga kembali melonjak lagi,” ungkap Poppe.

Ia menjelaskan, level kunci yang saat ini sedang ditunggu adalah kisaran US$ 64.000 hingga US$ 65.000, yang artinya Bitcoin sedang di ambang kenaikan besar. Jika Bitcoin mampu menembus level ini, maka bisa memicu kenaikan yang lebih besar, bahkan bisa mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa (ATH).

“Breakout di US$ 64.000 – US$ 65.000 adalah salah satu yang terbesar dan kita tunggu sebelum mencapai ATH baru,” ujarnya.

Selain itu, Poppe juga menyebutkan bahwa altcoin bisa mengalami lonjakan juga setelah Bitcoin menembus level resistensi tersebut. Biasanya, ketika harga Bitcoin mencapai puncaknya atau stabil setelah kenaikan besar, investor cenderung berpindah ke altcoin.

“Lonjakan altcoin bakal terjadi,” kata Poppe.

Baca Juga: Analis Sebut Bitcoin Tembus Harga Krusial Atas, Apakah Bakal Berlanjut?

Sementara itu analis papan atas lain dengan nama samaran ‘Rekt Capital’ di platform X, menyatakan bahwa Bitcoin telah mencapai titik support kuat di kisaran harga US$ 62.900.

Rekt Capital menjelaskan bahwa hal ini berarti selama tiga minggu terakhir, harga Bitcoin cenderung bertahan di level ini dan tidak turun lebih jauh.

Berdasarkan grafik yang ia bagikan, ada tiga poin yang dapat dilihat, yakni:

1. Support Terbentuk: Selama tiga minggu terakhir, harga Bitcoin terus bertahan di sekitar US$ 62.900

2. Harga Stabil Meski Volatil: Walaupun harga Bitcoin sempat naik dan turun dengan cepat sejak bulan Juli, fakta bahwa harga bisa pulih ke level US$ 62.900 menunjukkan ada kekuatan pasar yang mendukung kenaikan.

3. Pulih dari Penurunan: Setelah harga Bitcoin turun dalam beberapa minggu terakhir, sekarang tampaknya Bitcoin mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan dengan kembali ke level yang lebih tinggi.

“Bitcoin telah merebut kembali posisi terendah candle-body dari minggu lalu dan posisi terendah yang mendorong penurunan dari dua minggu lalu. Dengan kata lain, support tiga minggu telah berkembang sekitar US$ 62.900,” pungkas Rekt Capital.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.