Cryptoharian – Harga Bitcoin (BTC) baru-baru ini turun dari US$ 110.000 ke kisaran US$ 87.000, yang membuat banyak investor khawatir. Namun, salah satu analis pasar kripto yakni Bob Loukas menegaskan bahwa koreksi sebesar 20 persen masih dalam batas normal dan tidak perlu dikhawatirkan.
Melansir dari newsbtc.com, dalam video terbarunya, Loukas menjelaskan bahwa volatilitas seperti ini sudah sering terjadi dalam siklus Bitcoin. Ia memperkirakan bahwa Harga masih bisa turun lebih jauh ke kisaran US$ 80.000 atau bahkan US$ 70.000, namun tetap dalam batas wajar berdasarkan riwayat pergerakan Bitcoin.
“Tidak ada alasan untuk panik. Penurunan ini merupakan bagian dari pola siklus Bitcoin yang sudah sering terjadi,” ungkap Loukas.
Loukas menggunakan pendekatan siklus 4 tahun dalam analisisnya. Dalam pola ini, Bitcoin biasanya naik selama sebagian besar siklus sebelum mengalami koreksi. Saat ini, ia percaya bahwa koreksi yang terjadi masih sesuai dengan pola historis dan bukan tanda bahwa tren bullish sudah berakhir.
“Saya tidak melihat adanya tanda-tanda bahwa puncak siklus sudah terjadi. Koreksi ini masih sesuai dengan pola siklus mingguan Bitcoin,” ujarnya.
Baca Juga: Beberapa Alasan Yang Membuat Bitcoin Rontok US$ 12.000 dalam 3 Hari
Ia memperkirakan bahwa jika Bitcoin menemukan titik terendahnya di kisaran ini, maka harga bisa mengalami kenaikan hingga 80 persen dalam beberapa minggu ke depan. Target jangka panjangnya adalah US$ 153.000 per Bitcoin.
Meski begitu, Loukas juga memperingatkan bahwa jika Bitcoin gagal bangkit dan justru mencatat harga lebih rendah, maka ini bisa menjadi tanda bahwa siklus 4 tahun telah mencapai puncaknya.
Selain itu, Loukas juga menyoroti bahwa siklus ini menunjukkan perbedaan dibanding sebelumnya. Jika dulu altcoin cenderung mengikuti pergerakan Bitcoin, kali ini terjadi pemisahan yang cukup signifikan.
Dia mencatat bahwa banyak altcoin kehilangan minat dari investor ritel maupun institusi. Sementara itu, Bitcoin justru semakin dianggap sebagai aset yang lebih matang dan menarik bagi investor besar seperti dana pensiun dan institusi keuangan.
Menurut Loukas, Bitcoin masih memiliki peluang besar untuk naik lebih tinggi, dengan potensi Puncak siklus di akhir 2025. Kendati demikian, diirnya juga mengingatkan bahwa jika dalam beberapa minggu kedepan Bitcoin gagal pulih dan justru turun lebih dalam, maka tren bullish bisa berubah.
“Saya masih optimis bahwa kita sedang dalam fase koreksi sebelum Bitcoin naik kembali,” pungkas Loukas.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.