Cryptoharian – Salah satu analis kripto populer, dengan nama akun X VirtualBacon memberikan update terbaru harga Bitcoin (BTC) pada Selasa (25/3/2025). Dalam pernyataannya, VirtualBacon menyebut bahwa bull market atau tren naik pasar kripto masih belum berakhir.
Ia menjelaskan, faktor utama yang mendorong kenaikan harga bukanlah siklus halving Bitcoin, melainkan kondisi likuiditas global.
Lewat unggahannya di akun X, ia menyatakan bahwa bull run belum tampaknya memang mengabaikan siklus halving 4 tahun yang kaku, likuiditas adalah pendorong yang sebenarnya.
“Bitcoin masih dalam naik sejak November 2022, dan begitu likuditas global membaik, altcoin akan menyusul seperti di tahun 2017 dan 2021. Kesabaran selalu membuahkan hasil,” ungkap VirtualBacon.
Pernyataan ini muncul saat banyak investor mulai bertanya-tanya apakah reli harga Bitcoin belakangan ini akan segera mencapai puncaknya. Seperti yang diketahui, siklus halving pengurangan jumlah Bitcoin yang ditambang setiap empat tahun, sering dianggap sebagai pemicu utama lonjakan harga. Namun menurut Virtual Bacon, anggapan itu terlalu menyederhanakan keadaan.
Ia menekankan bahwa yang lebih berpengaruh justru kondisi likuiditas global, misalnya kebijakan bank sentral dan jumlah uang yang beredar. Jika uang lebih mudah mengalir di pasar, investor cenderung lebih aktif berinvestasi, termasuk di aset kripto.
Sejak November 2022, Bitcoin memang terus menunjukkan tren kenaikan. VirtualBacon percaya bahwa altcoin, yaitu aset kripto selain Bitcoin, akan menyusul ketika likuiditas mulai longgar, seperti yang terjadi pada tahun 2017 dan 2021.
Foto: Bitcoin Bertahan di Dekat Support Mingguan, Apa Artinya?
Di sisi lain, seorang analis lain bernama Michael van de Poppe menyatakan bahwa harga Bitcoin mulai menunjukkan tren naik yang cukup kuat. Berdasarkan pandangan pribadinya, Poppe memperkirakan bahwa kenaikan ini masih akan berlanjut dalam beberapa minggu ke depan.
Lewat unggahan X, ia membagikan grafik pergerakan harga Bitcoin yang menunjukkan adanya perubahan arah tren.
“Bitcoin sedang dalam tren naik yang sangat solid. Harganya berpotensi kembali ke kisaran US$ 110.000 hingga US$ 120.000 pada kuartal kedua tahun ini,” ujarnya.
Berdasarkan grafik yang dibagikan, Bitcoin terlihat membentuk pola double bottom, sebuah sinyal teknikal yang sering menunjukkan akhir dari tren turun dan awal dari tren naik. Selain itu, harga juga berhasil menembus level penting di sekitar US$ 92.000. Menurut Poppe, jika harga bisa bertahan di atas level ini, potensi kenaikan lebih lanjut akan terbuka lebar.
“Kalau kita tetap di atas US$ 92.000, siap-siap bakal makin seru,” ujarnya.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.