Cryptoharian – Baru-baru ini, Bitcoin (BTC) kembali ke harga US$ 56.000 setelah mengalami penurunan mendadak di bawah angka US$ 54.000 pada 5 Juli lalu. Pergerakan yang dramatis ini mengingatkan pada investor akan volatilitas luar biasa dalam mata uang kripto.
Melansir dari newsbtc.com, dalam seminggu terakhir ini Bitcoin telah mengalami penurunan sebesar 7 persen. Sedangkan dalam jangka sebulan terakhir, angka telah menunjukkan penurunan sebesar 20,25 persen.
Namun meski dengan fluktuasi ini, banyak trader dan analis yang optimis bahwa bulish masih berkuasa atas jangka panjang, yang diperkirakan berlanjut hingga awal 2025.
Banyak analis setuju dengan pandangan ini, namun tidak diimbangi dengan kekhawatiran investor akan tren bearsih yang terjadi sekarang ini. Salah satu analis dengan nama samaran @TheFlowHorse mengungkapkan bahwa penurunan US$ 53.000 sesuai dengan targetnya di US$ 52.000.
Demikian pula dengan CEO CryptoQuant bernama Kim Young Ju, yang bahkan memprediksi Bitcoin akan turun ke US$ 47.000 dalam waktu dekat, akibat tren pasar dan penjualan besar-besaran.
Saat artikel ini ditulis, Coingecko menunjukkan harga BTC tengah berada di US$ 58.157 yang merupakan kenaikan sebesar 3,3 persen dalam 24 jam.
“Akan tetapi, resiko penurunan lebih lanjut tetap ada lantaran penjualan besar-besaran oleh whale,” ungkap Kim Young Ju.
Dalam hal ini, whale diketahui melakukan penjualan lebih dari US$ 1,7 miliar dalam sebulan terakhir. Selain itu, bursa kripto yang sudah tidak beroperasi, yakni Mt Gox mulai mengembalikan Bitcoin kepada kreditur setelah 1 dekade.
Baca Juga: Trader: Bitcoin Tetap Bullish Meski Tersungkur Oleh Koreksi
“Hal ini berpotensi menambah suplai Bitcoin senilai US$ 2,71 miliar ke pasar dan memperbesar tekanan jual,” ujarnya.
Kendati demikian, potensi BTC turun ke posisi lebih bawah juga masih ada. Jika Bitcoin turun ke US$ 47.000, artinya penurunan sebesar 16 persen dari harga saat ini.
“Pelaku pasar juga masih menunggu bagaimana pergerakan harga Bitcoin selama bulan Juli, yang secara historis merupakan bulan yang positif,” kata Kim Young Ju.
Ki Young Ju menyarankan para trader untuk berhati-hati dalam kondisi pasar yang sangat volatil ini.
“Saat Bitcoin menghadapi masa-masa penuh gejolak ini, keseimbangan antara kondisi bearish jangka pendek dan proyeksi bullish jangka panjang akan sangat penting dalam menentukan arah masa depan Bitcoin,” paparnya.
Sementara itu, analis kripto yang terkenal dengan nama Rekt Capital di media sosial X mengatakan bahwa Bitcoin terus menunjukkan kenaikan yang kuat dalam beberapa sesi perdagangan terakhir.
Menurutnya, Bitcoin berhasil menutup perdagangan harian di atas level support penting di angka US$ 56.750 kemarin.
“Dalam waktu dekat, Bitcoin perlu menutup perdagangan harian di atas US$ 58.450 untuk mempertahankan momentum positifnya,” tulis Rekt Capital.
Ia menjelaskan bahwa jika penutupan di atas angka tersebut berhasil, harga Bitcoin kemungkinan akan naik menuju level resisten berikutnya di sekitar US$ 60.600.
“Jika Bitcoin bisa menutup di atas US$ 58.450,BTC kemungkinan akan melihat kenaikan menuju US$ 60.600,” pungkas Rekt Capital.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.