Analis Kripto Indikasikan Adanya Pergerakan Masif Berdasarkan Akumulasi Historikal BTC

Cryptoharian –  Masa musim dingin kripto disinyalir masih akan berlanjut, lantaran kapitalisasi pasarnya masih berada jauh di bawah angka US$1 triliun. Hingga kini, Bitcoin (BTC) sekali lagi berada pada nilai US$20.000. Akan tetapi, indikator tertentu menunjukkan ada beberapa harapan untuk aset kripto utama.

Seorang analis di Twitter dengan nama akun Mustache, menuliskan prediksinya bahwa masa bullish baru untuk Bitcoin mungkin akan segera dimulai. Hal ini terlihat menurut pola historis dari tahun 2015 dan 2019 yang menunjukkan “akumulasi yang jelas”.

“T3-CCI mengkonfirmasi sebuah prediksi,yakni bar merah di indikator menjadi lebih pendek. Kita berada di ambang langkah besar. Jika dibandingkan antara 2019 dan 2022, maka bisa saja nantinya pasar menghasilkan “perjalanan yang luar biasa” hingga lebih dari US$60.000,” ungkap Mustache.

Sementara itu, sinyal bullish juga datang dari seorang trader papan atas Michael van de Poppe, yang mencatat bahwa Bitcoin mendapatkan posisi long, seperti yang ditunjukkan dalam grafik yang di posting di cuitannya pada 7 Oktober.

Dalam cuitan terbarunya, ia juga menyatakan bahwa data ekonomi minggu ini saling bertentangan satu dengan yang lainnya. Kini yang menjadi fokus adalah earning season, yakni PPI dan CPI pada minggu depan.

“Indikasi positif di bagian terakhir minggu ini dengan pengangguran turun dari 3,7% menjadi 3,5%, sementara awal pekan ini lowongan pekerjaan dan data PMI datang dengan buruk. Mata sekarang terfokus pada earning season, PPI dan CPI minggu depan,” ujarnya.

Kendati demikian, Direktur dari Global Macro Jurrien Timmer berstatement, untuk pasar bearish ini, kami telah mencapai titik di mana hasil historis mulai banyak menyimpang. 

“Banyak tergantung pada apakah Fed akan memperlambat lintasan suku bunganya dan apakah pertumbuhan pendapatan dapat bertahan atau tidak,” pungkas Timmer. [St]