Cryptoharian – Saat ini, para trader Bitcoin (BTC) sedang memfokuskan perhatian dengan cermat terkait potensi kenaikan harga Bitcoin menuju angka US$ 70.000. Kenaikan ini didorong oleh pola teknikal yang disebut ‘cup and handle’, yang terbentuk sejak Agustus 2024.
Melansir dari cryptonewsland.com, pola ini mengindikasikan kemungkinan pergerakan harga ke atas. Menurut para analis, harga Bitcoin bahkan diprediksi bisa mencapai hingga US$ 126,107.
Selain itu, ada dua faktor eksternal yang diperkirakan bisa mendorong harga lebih tinggi, yakni situasi bursa Tiongkok dan pemilu yang akan datang di Amerika.
Pola teknikal ‘cup and handle‘ ini dibeberkan oleh seorang analis dengan nama samaran MartyParty, yang menjelaskan bahwa pola tersebut merupakan sinyal kuat yang sering digunakan para trader untuk memprediksi kenaikan harga setelah periode konsolidasi.
Dalam kasus ini, ia melihat Bitcoin ada kemungkinan untuk naik ke angka US$ 70.000. Jika kemungkinan ini terjadi, maka akan ada efek besar di pasar karena banyak trader yang memiliki posisi short dalam jumlah besar.
Saat ini, ada sekitar US$ 21 miliar dalam posisi short terbuka. Jika harga Bitcoin naik hingga US$ 70.000, para trader ini akan terpaksa menjual atau likuidasi posisi mereka. Likuidasi ini bisa menciptakan tekanan beli tambahan yang akan mendorong harga Bitcoin naik lebih cepat.
Baca Juga: Bitcoin Bisa Raih Lagi US$ 70.000? Ini Pendapat Justin Bennet
Dari sana, akan tercipta reli harga yang semakin kuat karena semakin banyak trader short terpaksa keluar dari pasar.
Meskipun prospek jangka panjang terlihat cerah, ada juga resiko penurunan harga dalam waktu dekat sebelum Bitcoin benar-benar naik.
Beberapa ahli memperingatkan bahwa sebelum mencapai target US$ 70.000, pasar bisa mengalami penurunan terlebih dulu, yang dikenal sebagai “final squeeze”. Dalam skenario ini, harga Bitcoin bisa turun hingga US$ 48.000 sebelum akhirnya naik kembali.
Penurunan ini mungkin terjadi karena para trader yang telah mengambil posisi long dengan leverage besar terpaksa menjual saat harga turun. Namun, bagi trader jangka panjang, ini bisa menjadi peluang.
Mereka yang percaya pada kenaikan jangka panjang bisa mempertahankan posisi mereka. Selain itu, mereka juga mungkin menempatkan order beli di kisaran US$ 48.800 hingga US$ 52.000 untuk memanfaatkan penurunan ini dan meraih keuntungan ketika harga naik kembali.
Selain analisis teknikal, ada faktor eksternal yang juga memengaruhi harga Bitcoin. Dua faktor utama yang saat ini diperhatikan adalah situasi di bursa Tiongkok dan pemilihan presiden di Amerika Serikat.
Untuk diketahui, kebijakan regulasi Tiongkok terhadap mata uang kripto seringkali berdampak pada pasar global, sementara pemilihan presiden di Amerika bisa membawa perubahan kebijakan yang mempengaruhi pasar keuangan secara luas.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.










