Bitcoin kembali mencatatkan sejarah baru setelah menyentuh harga tertinggi sepanjang masa di sekitar $125,450.
Kenaikan ini terjadi di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu, terutama akibat penutupan sebagian pemerintahan Amerika Serikat yang meningkatkan daya tarik Bitcoin sebagai aset pelindung nilai.
Dengan persediaan Bitcoin di bursa yang terus menurun dan sebagian besar investor kini berada dalam posisi untung, apakah Bitcoin siap melanjutkan apresiasi harga, atau justru bersiap mengalami koreksi?
Artikel ini akan menjelaskan analisis pergerakan harga Bitcoin terbaru dan apa yang bisa diantisipasi dalam waktu dekat.
Bitcoin Sentuh ATH Baru! Potensi Koreksi?
Bitcoin mencatatkan rekor tertinggi baru di $125,450 sebelum akhirnya bergerak stabil di sekitar $123,000. Pergerakan ini menunjukkan minat yang kuat dari investor, baik ritel maupun institusional.
Data dari berbagai sumber mencatat bahwa hampir 170,000 BTC telah ditarik dari bursa dalam 30 hari terakhir, menandakan banyak investor lebih memilih menyimpannya untuk jangka panjang dibanding memperjualbelikannya di pasar.
Kondisi ini membuat jumlah persediaan Bitcoin di bursa berada di titik terendah dalam lima tahun terakhir.
Situasi seperti ini sering kali menciptakan tekanan dari sisi persediaan, di mana berkurangnya jumlah Bitcoin yang tersedia di pasar justru meningkatkan nilainya. Ketika persediaan semakin menipis dan permintaan tetap tinggi, pergerakan harga cenderung mengarah ke atas.
Namun, meski kondisi pasar tampak positif, data on-chain mengungkapkan bahwa 99,3% dari total suplai Bitcoin saat ini berada dalam posisi untung. Angka ini merupakan rekor baru yang sebelumnya hanya tercapai beberapa kali dalam sejarah.
Setiap kali tingkat keuntungan seperti ini terjadi, biasanya pasar akan mengalami koreksi sebesar 3% hingga 10% dalam jangka pendek karena sebagian investor memilih untuk merealisasikan keuntungan.
Hal ini bukan berarti tren naik telah berakhir, melainkan penyesuaian wajar setelah fase apresiasi cepat.
Dalam konteks saat ini, koreksi bisa menjadi momen sehat untuk menyeimbangkan pasar dan menghapus tekanan jual jangka pendek. Analis juga mencatat bahwa koreksi sementara seperti ini justru sering membuka peluang bagi pembelian baru sebelum harga melanjutkan kenaikannya.
Selain faktor teknikal dan persediaan, kondisi ekonomi global turut berperan penting. Ketidakpastian akibat penutupan pemerintahan AS membuat banyak investor beralih ke aset seperti Bitcoin dan emas sebagai tempat penyimpanan nilai.
Ketika dolar AS melemah, tercatat turun lebih dari 12% sejak awal tahun, Bitcoin semakin menarik bagi mereka yang ingin menghindari pelemahan mata uang fiat.
Periode Oktober juga dikenal sebagai bulan yang sering membawa keuntungan bagi Bitcoin. Dalam 12 Oktober terakhir, Bitcoin berhasil mencatatkan apresiasi pada 10 di antaranya, sehingga sebutan “Uptober” kembali terbukti.
Pola musiman ini menambah keyakinan bahwa meskipun potensi koreksi mungkin muncul, sentimen keseluruhan masih mendukung kenaikan harga lebih lanjut.
Analisis Harga Bitcoin
Secara teknikal, Bitcoin kini berada pada daerah harga yang sangat penting. Setelah menyentuh puncak di $125,450, batas atas pergerakan harga saat ini terlihat di sekitar $125,000.
Untuk melanjutkan apresiasi harga yang lebih tinggi, Bitcoin perlu menembus dan bertahan di atas batas tersebut dengan dukungan volume perdagangan yang kuat.
Sementara itu, batas bawah harga penting berada di sekitar $120,000. Selama Bitcoin tidak turun di bawah daerah harga tersebut, peluang untuk melanjutkan kenaikan tetap terbuka.
Banyak analis melihat area antara $120,000 dan $123,000 sebagai zona konsolidasi sehat, tempat pasar mengumpulkan kekuatan sebelum menentukan arah berikutnya.
Beberapa analis juga menilai bahwa indikator teknikal saat ini menunjukkan pertanda positif, walau mulai mengisyaratkan potensi pendinginan jangka pendek. Pasar tampak jenuh beli, dan hal ini wajar mengingat pergerakan harga yang sangat cepat dalam beberapa minggu terakhir.
Grafik Harian BTCUSD

Jika koreksi ringan terjadi, penurunan menuju $118,000 hingga $120,000 dapat menjadi fase alami sebelum apresiasi harga berlanjut.
Sementara itu, faktor fundamental tetap menjadi pendorong utama. Aliran dana masuk ke ETF Bitcoin mencapai lebih dari $3,2 miliar dalam satu pekan, menandakan meningkatnya kepercayaan institusional terhadap aset ini.
Aktivitas ini disebut oleh sejumlah analis sebagai salah satu penggerak utama kenaikan harga baru-baru ini, menggantikan dominasi perdagangan derivatif atau spekulatif.
Namun, pandangan lain datang dari perusahaan analitik seperti Glassnode, yang memperingatkan bahwa siklus kenaikan saat ini mungkin mendekati puncaknya.
Berdasarkan analisis historis, mereka memperkirakan Bitcoin bisa mencapai puncak siklusnya dalam empat hingga lima minggu ke depan sebelum memasuki fase penyesuaian alami.
Indikator seperti rasio keuntungan holder jangka panjang dan volume penjualan mulai menunjukkan tanda-tanda pasar mendekati titik jenuh.
Meskipun begitu, tidak semua pihak setuju bahwa puncak sudah dekat. Beberapa analis optimis masih melihat peluang bagi Bitcoin untuk menembus $150,000 dalam beberapa bulan mendatang, terutama jika aliran dana dari ETF dan permintaan institusional terus meningkat.
Apresiasi sebesar itu tidak mustahil, apalagi mengingat dolar AS sedang mengalami tekanan dan minat terhadap aset alternatif semakin tinggi.
Faktor makro juga terus memengaruhi arah pasar. Dengan suku bunga AS yang berpotensi turun lebih lanjut, investor cenderung mencari aset dengan potensi lindung nilai yang lebih baik. Bitcoin kembali menjadi pilihan utama di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Hal ini semakin diperkuat oleh minat institusional yang terlihat dari aktivitas ETF, yang menandakan bahwa permintaan terhadap Bitcoin kini lebih bersifat fundamental daripada spekulatif.
Apabila Bitcoin mampu bertahan di atas batas bawah $120,000 dan kembali menembus $125,000, maka peluang menuju $130,000 hingga $150,000 tetap terbuka.
Namun jika koreksi lebih dalam terjadi dan harga turun di bawah $120,000, pasar mungkin memasuki fase konsolidasi lebih panjang sebelum melanjutkan apresiasi selanjutnya.
Meskipun ada risiko jangka pendek, banyak analis sepakat bahwa posisi Bitcoin tetap kuat secara struktural.
Selama investor terus menarik Bitcoin dari bursa dan menyimpannya untuk jangka panjang, tekanan jual akan berkurang, sehingga mendukung pergerakan harga positif dalam beberapa bulan ke depan.
Seperti halnya siklus sebelumnya, koreksi yang muncul bukan tanda akhir, melainkan bagian dari proses yang menyiapkan tahap baru apresiasi harga.
Kesimpulan
Kondisi Bitcoin saat ini mencerminkan keseimbangan antara optimisme dan kehati-hatian. Di satu sisi, Bitcoin baru saja menorehkan rekor baru dengan persediaan di bursa yang menurun tajam dan minat institusional yang terus meningkat.
Di sisi lain, dengan hampir seluruh suplai berada dalam posisi untung, risiko koreksi jangka pendek tidak bisa diabaikan. Selama Bitcoin tetap bertahan di atas daerah harga $120,000, potensi apresiasi lanjutan masih kuat.
Namun jika turun di bawahnya, pasar mungkin perlu waktu untuk menstabilkan diri sebelum melanjutkan pergerakan positif.
Dalam konteks makro yang tidak pasti dan penurunan nilai dolar, Bitcoin sekali lagi menunjukkan perannya sebagai aset pelindung nilai modern yang tetap menarik bagi investor global.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.










