CryptoHarian

Apa Itu Hash Rate Bitcoin? Panduan Lengkap Untuk Pemula

Apa Itu Hash Rate

Hashrate dalam singkatanya ( Hash per second , h/s ) adalah sebuah unit dari turunan SI yang mewakili jumlah komputasi SHA-256 ganda yang dilakukan dalam satu detik di jaringan bitcoin untuk penambangan cryptocurrency .

Hashrate juga disebut sebagai kekuatan hashing. Biasanya dilambangkan sebagai h/s (dengan awalan SI yang sesuai). SI adalah sebuah satuan ukur yang diturunkan dari tujuh satuan pokok yang ditetapkan oleh Sistem Satuan Internasional (SI).

Hashrate adalah sebuah variable terpenting bagi para palaku penambang (miner) bitcoin. Dan hashrate seringkali dijadikan tolak ukur untuk menilai sehat tidaknya jaringan pada bitcoin.

Hashing power atau hash rate

Hash/s juga biasa digunakan dalam perhitungan tingkat hash keseluruhan jaringan pada sistem bitcoin. Karenanya setiap para penambang ditugaskan hanya untuk menyampaikan blok yang terpecahkan ke dalam jaringan, dengan tingkat hash keseluruhan jaringan dihitung berdasarkan waktu antar blok.

Meskipun bukan sebuah patokan ukuran akurat dari tingkat hash jaringan pada waktu tertentu, namun tiap pengukuran dalam periode yang lebih lama dapat dianggap sebagai tingkah yang indikatif dan perhitungan serupa digunakan dalam penyesuaian untuk kesulitan pada jaringan Bitcoin.

Jadi jika kalian membandingkan perangkat miner pada bitcoin dengan perangkat yang dirancang  pada jaringan lainya untuk menambang, seperti misalnya Ethereum, maka kalian akan dapat melihat perbedaan secara nyata dan bisa dibilang cukup sangat besar untuk tingkat hash.

Ini karena ada banyak algoritma berbeda yang digunakan pada coin cryptocurrency. Jaringan pada coin cryptocurrency pada dasarnya semua membutuhkan jumlah memori dan daya komputasi yang berbeda untuk ditambang. Sederhananya, bitcoin dan algoritme SHA256-nya dianggap oleh standar saat ini sebagai relatif mudah untuk dihitung.

Mungkin first impresion saat pertama kali, berfikir bahwad dengan perangkat komputer itu bisa secara signifikan lebih kuat atau lebih produktif. Meskipun benar bahwa ia menghasilkan lebih banyak hash (dari variasi SHA256) tetapi tetap saja ada yang namanya standarisasi untuk mnghasilkan hashrate yang lebih besar, ini karena hash bitcoin lebih mudah diproduksi secara komputasi.

Mengakibatkan adanya, kesulitan untuk jaringan secara signifikan lebih tinggi untuk bitcoin. Dan untuk membuat segalanya semakin rumit, kenapa dikatakan rumit karena terjadinya sebuah aktivitas untuk memecahkan suatu kode matematis yang menciptakan hash baru itulah yang dikenal sebagai mining (penambangan)

Adapun beberapa coin cryptocurrency sengaja memilih algoritme yang hanya dapat dimining dengan menggunakan CPU dasar. Akibatnya, perangkat penambangan untuk jaringan coin cryptocurrency lainnya yang dapat menghasilkan ratusan hash per detik dianggap tinggi dan sangat kompetitif.

Berapa total Hashrate per tahun untuk Bitcoin

Dapat diperhatikan pada grafik yang diambil pada situs blockchain.com bawsannya pada saat awal perilisan yaitu tahun 2010 – 2017 bisa dibilang sangat rendah meskipun ada nilainya hanya saja jaman dahulu belum banyak orang yang mengenal tentang miner ini jadinya bisa dikatakan jaman dulu hash yang dihasilkan hanyalah sedikit karena bisa dikategorikan individu – individu tertentu.

Pada saat awal tahun 2018 hingga 2021 mengalami kenaikan yang lumayan signifikan stabil.

Hingga pada tahun sekarang 2022 hashrate yang dihasilkan sangatlah besar karena mengingatnya perkembangan jaman akan aware nya teknologi ini, jadi banyak orang yang mulai melakukan mining dan saat itu indonesia sendiri baru resmikan kegiatan mining ini pada tahun 2019 oleh bappeti.

Dan jika berkaca dari tahun ke tahun kenapa harga VGA mengalami kenaikan harga juga, karena kegiatan aktivitas mining ini tenaga utamanya berasal dari pemakaian VGA nya sendiri dan sekarang banyak individu atau bahkan perusahaan yang menjadikan aktifitas mining ini sebagai penghasilan utama mereka karena sangat menjanjikan.

Tingkat ukur hash dalam pertambangan cryptocurrency

Dikarenakan mining itu sendiri ialah untuk melakukan pemecahan suatu kode secara matematis yang rumit dan panjang. Dengan banyaknya pemacahan kode yang sangat banyak tentunya dibutuhkan juga hashrate yang besar, adapun untuk memudahkan perhitungan dalam ukuran hash rate itu dengan diwakili dengan jenis – jenis sebagai berikut :

Denomisasi Tingkat Hash

1 kH/s (1 kilo hash) adalah 1.000 hash per detik

1 MH/s (1 mega hash) adalah 1 juta hash per detik

1 GH/s (1 giga hash) adalah 1 miliar hash per detik

1 TH/s (1 tera hash) adalah 1 triliun hash per detik

1 PH/s (1 peta hash) adalah 1 kuadriliun hash per detik

1 EH/s (1 exa hash) adalah 1 kuantiliun hash per detik

1 ZH/s (1 zeta hash) adsalah 1 sekstiliun hash per detik

1 YH/s (1 yotta hash) adalah 1 septiliun hash per detik

Konversi tingkat umum hash

1 MH/s = 1.000 kH/s

1 GH/s = 1.000 MH/s = 1.000.000 kH/s

1 TH/s = 1,000 GH/s = 1.000.000 MH/s = 1.000.000.000 kH/s

Dengan demikian daftar jenis ukuran ukuran pada hash rate, tidak menutup kemungkinan kedepannya akan mengalami pertambah dan pengembangan yang lebih tinggi apabila dengan melihat bagaimana pesatnya perkembangan pada mesin untuk melakukan aktifitas mining yang ada saat ini.

Meskipun dengan mesin miner yang menjadi semakin tinggi mulai dari spek hingga harganya, namun hal ini berbanding lurus dengan tingkat kesulitan yang ada di dalam blockchain itu sendiri. Namun perlu diketahui pula bahwa terjadinya peningkatan kesulitan hash Bitcoin ini juga memberikan dampak positif demi menjaga kelangsungan produksi Bitcoin .

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Septiady

Penggemar Cryptocurrency dan Mengembangkan Bisnis di Internet dan Percaya Bahwa Informasi Harus Disebarluaskan Secara Transparan. Tidur, Makan dan Tulis