Cryptoharian – Saat harga Bitcoin (BTC) terus naik ke level tertinggi baru, banyak dari kalangan investor bertanya-tanya, apakah kali ini pasar kripto akan memasuki altseason baru. Salah satu pegiat aset kripto di media sosial X bernama Nic, membeberkan pandangannya terkait hal tersebut.
Dalam postingannya, Nic mengatakan bahwa sejauh ini, sebagian besar altcoin masih tertinggal dibandingkan Bitcoin. Namun, untuk memahami kemungkinan altseason, investor perlu melihat beberapa faktor seperti tren historis, pergerakan dana institusional dan kondisi pasar saat ini.
“Salah satu alasan utama altcoin belum mengalami lonjakan besar adalah karena dana institusional lebih banyak mengalir ke Bitcoin,” ungkap Nic.
Nic menyatakan, sejak ETF Bitcoin disetujui, banyak investor besar mulai masuk ke pasar. Bahkan, dana pensiun di negara Amerika Serikat pun diperkirakan bakal masuk di ETF Bitcoin pada tahun ini.
“Akibatnya, modal yang seharusnya berputar ke altcoin justru tetap terkonsentrasi di BTC. Meskipun ETF altcoin bisa muncul di masa depan, rotasi dana ke altcoin mungkin masih terbatas dibandingkan dengan siklus sebelumnya,” ujarnya.
Menurutnya, jika dilihat dari tren sebelumnya, pasar bull Bitcoin biasanya berlangsung sekitar 1.000 hari. Saat ini, siklus baru berjalan sekitar 800 hari, yang berarti kemungkinan belum mencapai puncaknya.
Ia menambahkan, hal ini menjadi penting lantaran altseason biasanya dimulai setelah Bitcoin mulai melambat. Saat BTC mencapai titik tertinggi dan trader mulai mengambil keuntungan, mereka sering mengalihkan dana ke altcoin. Namun, hingga saat ini pun rotasi masih belum terjadi.
Baca Juga: Mulai 31 Januari, USDT Bakal Hilang dari Crypto.com
Altcoin Masih Belum Bisa Kejar Bitcoin
Meskipun pasar kripto secara keseluruhan sedang naik, altcoin masih jauh tertinggal dibandingkan Bitcoin:
Sebagai gambaran, kapitalisasi pasar altcoin telah naik 4,4 kali lipat dalam siklus ini.
“Akan tetapi Bitcoin telah naik 210 lebih unggul dibandingkan altcoin, yang merupakan selisih terbesar yang pernah terjadi dalam dunia kripto,” kata Nic.
Agar bisa disebut sebagai altseasoin, maka koin-koin selain Bitcoin dan Ethereum harus bisa mengungguli Bitcoin selama setidaknya 90 hari berturut-turut.
Kendati demikian, Nic juga menyampaikan bahwa ada beberapa faktor yang bisa menjadi pemicu altseason, yakni:
- Koin Meme dan Hype Retail: Jika investor ritel mulai berbondong-bondong masuk ke pasar, terutama melalui koin meme, maka hal tersebut bisa memicu lonjakan harga altcoin.
- Bitcoin Dekati Puncak: Jika BTC mulai stabil atau turun, trader kemungkinan akan mengalihkan keuntungan mereka ke altcoin.
- Narasi Sektor Tertentu: Beberapa faktor seperti kecerdasan buatan (AI), keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan Real World Asset (RWA) bisa menarik lebih banyak minat.
Berbeda dari siklus sebelumnya, dominasi Bitcoin dan Ethereum saat ini masih sangat kuat berkat masuknya dana internasional.
Artinya jika altseason terjadi, kemungkinan besar tidak akan seperti dulu di mana hampir semua altcoin mengalami lonjakan besar. Sebaliknya, hanya beberapa sektor tertentu yang mungkin mengalami pertumbuhan signifikan seperti AI, DeFi dan koin meme.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.










