CryptoHarian

Apakah Bitcoin Saat Ini Sudah Capai Titik Terendah?

Cryptoharian – Tiga hari lalu, Bitcoin (BTC) mengalami kenaikan yang kuat, naik di atas US$ 58.250. Namun, Bitcoin tidak bisa mempertahankan kenaikan ini dan gagal menutup di atas 200-day Exponential Moving Average (EMA).

Hal ini menyebabkan terbentuknya pola bearish engulfing candlestick pada hari Minggu, yang mengindikasikan kemungkinan penurunan harga. Bahkan, saat ini Bitcoin telah berada di level US$ 56.000, yang merupakan titik krisis dalam analisis teknis dan sentimen pasar.

Salah satu analis yang merupakan pendiri dari 21st Capital, yakni Sina G, menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi harga Bitcoin. Ia menyoroti penurunan terbaru, dan mengevaluasi apakah Bitcoin saat ini sudah mencapai titik terendah atau terlalu rendah nilainya.

Melansir dari newsbtc.com, Sina menjabarkan bahwa penurunan drastis sebesar 26 persen dari puncaknya di bulan Maret sebesar US$ 73.000, menjadi sekitar US$ 56.000 dalam beberapa minggu terakhir. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor ekonomi dan sektor tertentu.

“Penurunan dari US$ 73.000 ke US$ 56.000 ini sejalan dengan koreksi pasar bullish yang sering terjadi,” ungkap Sina.

Sina mengungkapkan bahwa ETF Bitcoin awalnya membantu meningkatkan harga Bitcoin dari US$ 16.000 ke US$ 73.000 karena banyak investor yang membeli. Namun, setelah pertengahan Maret, aliran dana dari ETF melambat, dan penjualan akibat kebangkrutan mulai terjadi serta menyebabkan penurunan harga hingga US$ 56.000.

Baca Juga: Dugaan Analis Terkait Pola Pergerakan Bitcoin yang Sama Tahun 2019 dan 2024

Menurutnya, salah satu faktor besar lainnya adalah penjualan BTC dalam jumlah besar oleh pemerintah Jerman.

Pemerintah Jerman menjual sekitar 10.000 Bitcoin yang disita dari situs bajakan Movie2k.to pada 11 tahun lalu. Penjualan ini dilakukan dalam 3 transaksi besar di bulan Juni dan Juli, yang mana bertepatan dengan penurunan harga signifikan,” ujarnya.

Menjawab pertanyaan terkait apakah Bitcoin sudah mencapai titik terendah, Sina menggunakan Volatility-Adjusted Price Level Index atau VPLI. Ia menjelaskan bahwa untuk saat ini, VPLI-nya tengah berada di -3,57, yang menunjukkan bahwa Bitcoin secara signifikan di bawah harga wajarnya.

“Skor VPLI -10 biasanya menunjukkan dasar pasar bearish. Jadi angka saat ini menunjukkan Bitcoin sekarang mungkin telah menyentuh angka terendah,” kata Sina.

Kendati demikian, Sina menyebut untuk ke depan-nya ada dua indikator penting yang bisa mempengaruhi harga Bitcoin, yakni kelanjutan penjualan Bitcoin oleh pemerintah Jerman serta tingkat pendanaan perpetual swaps.

“Tingkat pendanaan yang negatif biasanya merupakan sinyal bearish. Ini tandanya banyak trader mengambil posisi short, dan mengantisipasi penurunan lebih lanjut. Namun, di satu sisi ini juga bisa berarti pasar mendekati titik rendah,” pungkas Sina.

Catatan: Berita ini merupakan prediksi para ahli, mohon simak disclaimer di bawah artikel.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.