Cryptoharian – Bitcoin (BTC) kini diperdagangkan di harga US$ 89.130 pada hari Selasa, turun di bawah level support US$ 90.000 untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga bulan. Penurunan ini memicu kekhawatiran di kalangan investor, terutama setelah indeks Fear and Greed menunjukkan perubahan drastis dari greed menuju fear.
Melansir dari crypto.news, ada tren baru yang mulai terlihat di tengah penurunan harga, yakni investor institusional yang tampaknya mulai menjauh dari Bitcoin. Selama lima hari berturut-turut, ETF Bitcoin di Amerika mencatat arus keluar bersih, yang mengindikasikan bahwa investor besar mungkin angkat kaki dari BTC.
Selain itu, data dari platform analitik Santiment menunjukkan bahwa jumlah Bitcoin di bursa meningkat, sementara kepemilikan Bitcoin oleh dompet whale mengalami penurunan.
Berdasarkan data dari coinshares, sepanjang bulan ini investor institusional telah menarik sekitar US$ 595 juta dari dana Bitcoin, dengan US$ 571 juta ditarik hanya dalam seminggu terakhir.
Penurunan Bitcoin juga berdampak pada perusahaan yang memiliki eksposur besar terhadap BTC, seperti MicroStrategy (MSTR). Saham perusahaan ini mengalami penurunan tajam seiring dengan turunnya harga Bitcoin.
Menurut laporan dari 10x Reseacrh, CEO Markus Thielen menjelaskan bahwa banyak investor melihat MSTR sebagai opsi call Bitcoin dengan leverage. Namun, valuasi sahamnya sempat naik hingga 60 persen lebih tinggi dari nilai wajarnya, sehingga ketika Bitcoin melemah maka saham MSTR juga ikut anjlok.
Baca Juga: CEO CryptoQuant: Bitcoin Turun Tapi Masih Bullish Terhadap BTC
Apakah Whale Juga Ikut Lepas Bitcoin?
Sebuah pertanyaan penting pun muncul di kalangan penggemar mata uang kripto, yakni apakah whale sedang melakukan penjualan Bitcoin mereka?
Data dari Santiment menunjukkan bahwa jumlah transaksi whale dalam jumlah besar (lebih dari US$ 100.000 dan US$ 1 juta) telah menurun sejak 3 Februari. Di saat yang sama, metrik profit-taking (aksi ambil untung) menunjukkan bahwa banyak pemegang Bitcoin memilih untuk menjual aset mereka.
Biasanya, ketika investor besar mulai menjual dan mengambil keuntungan, harga Bitcoin cenderung melemah karena tekanan jual meningkat.
Dengan level Bitcoin saat ini, secara teknikal masih ada potensi penurunan lebih lanjut. Beberapa level support penting yang perlu diperhatikan adalah:
- US$ 85.072 (support 1)
- US$ 81.500 (support 2)
- US$ 76.900 (support 3)
Jika Bitcoin terus mengalami tekanan jual dan tidak mampu bertahan di level-level tersebut, ada kemungkinan jatuh lebih dalam ke angka US$ 70.577, yang merupakan level kunci sebelum pemilu Amerika. Jika support ini juga gagal, BTC mungkin akan menguji US$ 67.476, yang merupakan zona likuiditas utama.
Namun, masih ada harapan bagi Bitcoin untuk pulih. Saat ini, BTC hanya 12 persen di bawah level US$ 100.000 sehingga jika tekanan beli meningkat dan kondisi ekonomi membaik, maka harga bisa naik lagi.
Markus Thielen juga menyebut bahwa Bitcoin sedang membentuk pola Ascending Broadening Wedge, yang biasanya menjadi tanda awal dari koreksi harga. Ia mengidentifikasi adanya tiga faktor utama, yakni aksi harga yang melebar, pola wedge yang muncul di grafik Bitcoin dan indikasi tren kenaikan mungkin akan segera berakhir.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.