Cryptoharian – Pemegang saham Microsoft memutuskan untuk menolak usulan penambahan Bitcoin (BTC) ke dalam kas perusahaan, menegaskan sikap hati-hati perusahaan terhadap mata uang kripto meskipun popularitasnya terus meningkat.
Meskipun mendapat dukungan dari Michael Saylor selaku CEO dari perusahaan MicroStrategy, yang dikenal sebagai pendukung kuat Bitcoin, proposal ini gagal mendapatkan dukungan mayoritas.
Berdasarkan laporan dari watcher.guru di laman X-nya, usulan ini sejatinya diajukan oleh Nationel Center for Public Policy Research dengan judul ‘Assesment of Investing in Bitcoin’. Tujuannya adalah meminta dewan direksi Microsoft untuk mempelajari manfaat dan resiko menggunakan Bitcoin sebagai alat diversifikasi dan perlindungan terhadap inflasi
Sebagaimana diketahui, tahun 2024 menjadi momen besar bagi Bitcoin. Popularitasnya semakin meningkat, terutama setelah kemenangan Donald Trump dalam Pilpres Amerika yang memicu diskusi lebih luas tentang mata uang kripto. Banyak perusahaan dan investor mulai melihat Bitcoin sebagai aset potensial di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti.
Baca Juga: Pemegang saham Microsoft menolak proposal neraca keuangan Bitcoin
Proposal ini juga didukung oleh data yang menunjukkan bahwa Microsoft memiliki cadangan kas dan surat berharga sebesar US$ 78,4 miliar. Pendukung usulan percaya bahwa investasi dalam Bitcoin dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap inflasi. Sebagai perbandingan, MicroStrategy, perusahaan yang agresif mengakuisisi Bitcoin sejak 2020, telah mencatat lonjakan nilai saham hingga 2.500 persen.
Michael Saylor sendiri menyampaikan presentasi singkat berdurasi tiga menit kepada para pemegang saham Microsoft untuk mendukung usulan ini. Namun, meski strateginya terbukti sukses untuk MicroStrategy, mayoirtas pemegang saham Microsoft tetap memilih untuk menolak gagasan tersebut.
Keputusan Microsoft menarik perhatian dari banyak pihak, terutama perusahaan besar lainnya seperti Amazon, yang kabarnya juga mempertimbangkan langkah serupa. Penolakan ini menjadi sinyal bahwa tidak semua perusahaan siap menerima resiko dan volatilitas yang melekat pada Bitcoin, meskipun adopsi kripto terus meningkat.
Kendati demikian, cerita Bitcoin di dunia korporasi belum selesai. Dengan inflasi yang tetap menjadi perhatian global dan pasar kripto yang semakin matang, kemungkinan lebih banyak perusahaan akan kembali mengevaluasi potensi Bitcoin di masa depan.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.