Cryptoharian – Seorang analis di platform X bernama @thescalpingpro atau Mags, baru-baru ini mengeluarkan pendapatnya terkait peluang untuk mengakumulasi Bitcoin (BTC) yang muncul pada detik ini. Dalam pemaparannya, ia menggunakan data historis sebagai acuan untuk melihat kesempatan emas bagi setiap investor yang tertarik.
Dalam hal ini, Mags menguatkan argumennya dengan beberapa alasan, terutama dengan harga Bitcoin saat ini diperdagangkan di bawah garis tren jangka panjang, data dan tren historis dapat memberikan wawasan berharga bagi para investor.
Salah satu poin utama dari cuitan Mags adalah perspektif historis tentang pergerakan harga Bitcoin. Selama bertahun-tahun, Bitcoin telah menunjukkan pola yang baik bagi mereka yang mengakumulasi ketika harga diperdagangkan di bawah garis tren jangka panjang.
Melihat dari grafik yang ia bagikan, Bitcoin seringkali bergerak dalam pola yang canggung dan datar saat diperdagangkan di bawah resistensi garis tren jangka panjang. Pergerakan datar ini mungkin terlihat frustrasi bagi beberapa orang, tetapi telah menjadi prakondisi untuk pergerakan harga yang signifikan di masa lalu.
Aspek paling menarik dari analisis Mags adalah hubungan antara memecahkan resistensi garis tren jangka panjang dan Bitcoin memasuki pergolakan bull. Sejarah telah menunjukkan bahwa ketika Bitcoin akhirnya berhasil menembus resistensi garis tren jangka panjang, itu seringkali menandai awal dari lintasan harga naik yang mengesankan.
“Jika sejarah berulang, kita mungkin melihat sesuatu yang serupa, dan itu bisa menjadi salah satu waktu terbaik untuk akumulasi,” ungkap Mags.
Baca Juga: Pengamat Pasar Kripto Lemparkan Pandangan Bitcoin Menuju US$ 200.000, Apa Pertimbangannya?
Sementara itu, seorang analis lain di media sosial yang sama memaparkan pandangan makronya terkait dengan BTC. Analis yang dikenal dengan nama @CryptoTony_ atau Tony menjelaskan lewat grafiknya bahwa Bitcoin akan menyentuh 20.500 pada bulan Januari 2024. Prediksi ini merupakan titik terendah atau bottom BTC menurut Tony, dimana altcoin pun juga bersiap untuk meroket.
“Menyoroti penurunan ke US$ 20.500 yang bagi saya BTC dan altcoin akan mencapai titik terendahnya,” ujarnya.
Analisanya berlanjut pada perkiraan harga yang mengalami rebound, dimana pergerakan akan kembali naik US$ 30.000 pada bulan Maret 2024 yang disusul dengan koreksi. Bahkan, Tony juga memprediksi adanya lonjakan antara bulan Juni atau Juli tahun depan, dimana harga mencapai US$ 47.500.
Dari akhir analisanya, tampak pendaratan harga terakhir adalah US$ 70.000, dimana hal tersebut diperkirakan Tony akan terjadi pada Februari 2025.
Baca Juga: Pengamat Pasar Kripto Beri Petunjuk Terkait Adanya Potensi Bitcoin Kembali Jatuh
“Analisa ini tentu saja didasarkan pada level resisten dan analisis waktu yang masih kasar berdasarkan siklus sebelumnya dan bull run,” pungkas Tony.