Cryptoharian – Arthur Hayes, salah satu pendiri perusahaan BitMEX dan salah satu tokoh terkenal di dunia kripto kembali membagikan pandangannya tentang target harga untuk Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) di tengah carut marut ekonomi Amerika dan Pemilu 2024.
Melansir dari coinedition.com, meskipun situasi politik saat ini di negeri Paman Sam tersebut sedang tidak pasti, Hayes masih pada sikap optimis bahwa harga Bitcoin bisa mencapai US$ 100.000 pada akhir tahun ini.
Dalam wawancara terbaru, salah satu topik penting yang dibicarakan oleh Hayes adalah “yen carry trade” dan dampaknya terhadap pasar global, termasuk kripto. Untuk diketahui, yen carry trade adalah strategi keuangan di mana investor meminjam yen dengan suku bunga rendah untuk diinvestasikan ke aset dengan imbal hasil yang lebih tinggi.
Praktik ini, berdasarkan penelitian telah menyebabkan volatilitas dan tekanan jual yang meningkat di pasar aset kripto.
“Pinjaman Yen ini telah meresap ke dalam ekosistem kripto. Anda menjual apa yang bisa dijual, bukan apa yang anda inginkan,” ungkap Hayes.
Ia menilai bahwa strategi tersebut memaksa investor untuk menjual aset investasi mereka, termasuk kripto saat pasar tengah mengalami tekanan.
“Perubahan dari kebijakan Bank of Japan yang memperkuat mata uang yen telah memicu penjualan aset berisiko, termasuk Bitcoin dan altcoin lain,” ujarnya.
Baca Juga: Investor Ini Tuding Jepang dan Amerika Jadi Penyebab Utama Guncangan Hebat di Pasar Kripto
Seiringi menguatnya yen, lanjutnya, kebutuhan untuk menjual aset likuid seperti kripto semakin meningkat. Hal ini pun menambah buruk catatan ekonomi pasar dunia.
Namun, sikap optimis dari Hayes masih dipertahankan. Dari sini, ia memperkirakan bahwa harga Bitcoin akan mencapai US$ 100.000. Selain itu, ia juga memberikan target harga pada Ethereum di angka US$ 5.000 pada akhir tahun ini.
“Pada akhir tahun 2024, Bitcoin diprediksi mencapai US$ 100.000, sedangkan untuk Ethereum adalah US$ 5.000,” kata Hayes.
Selain pada kedua aset tersebut, Hayes juga menunjukkan optimisme-nya pada aset Ordinals, yang merupakan artefak digital koneksi langsung dengan blockchain Bitcoin.
“Berbeda dengan NFT, Ordinals menawarkan cara unik bagi pemegang Bitcoin untuk terlibat dalam budaya digital,” paparnya.
Dirinya juga meyakini bahwa ketika nilai Bitcoin mengalami kenaikan lebih lanjut, permintaan untuk artefak digital ini juga akan mengalami peningkatan yang didorong oleh apa yang ia sebut sebagai ‘efek kekayaan kripto’.
Menurutnya, investor juga bisa beralih pada protokol dengan model pendapatan yang kuat dan rasio harga terhadap pendapatan yang rendah.
“Kalau anda trading dengan leverage, lebih baik hati-hati dan pantau selalu pasar dengan aktif. Tapi sesekali cobalah untuk beralih modal pada peluang yang lebih menjanjikan jika perlu,” urai Hayes.
Sementara itu menyoal Pemilu Amerika, wakil presiden Kamala Harris disebut Hayes memiliki peluang unggul. Di sini, tokoh besar kripto itu pun berharap nantinya Harris bisa memberikan terobosan pada aset kripto jika menang melawan Donald Trump.
Kendati demikian, dia juga menyoroti pentingnya peran AS dalam menjaga kekuatan pasar saham, terutama selama tahun pemilu. Hal ini tidak lain untuk mencegah krisis keuangan dan mengamankan pajak atas keuntungan modal.
“Kedua partai nantinya mungkin akan berkontribusi pada peningkatan likuiditas fiat melalui kebijakan fiskal,” pungkas Hayes.
Catatan: Berita ini merupakan prediksi para ahli, mohon simak disclaimer di bawah artikel.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.