Muhammad SyofriCryptoharian – Aset meme coin milik Solana, yang ngetren baru-baru ini dengan nama BONK, mengalami kemerosotan harga bagaikan wahana water slide di taman wisata air. Bagaimana tidak, persentase kejatuhan ini mencapai angka 98 persen dari harga All Time High (ATH) bahkan dalam bulan lalu, berdasarkan data dari CoinMarketCap.
Padahal, pasca launching koin ini mengguncang ekosistem dengan peningkatan sebesar 600% dalam seminggu. Namun, memang kemunculan Bonk ini berdasarkan banyaknya asumsi ketimbang managemen-nya.
Saat dilaunching, janji awal dari pihak Bonk adalah tingkat pembakaran konsisten, yang menimbulkan kepercayaan tinggi komunitasnya tentang sikap deflasi yang agresif. Tetapi faktanya, Bonk belum pernah mengumumkan tingkat pembakaran yang signifikan.
Akhirnya, lantaran asumsi dan janji yang tidak terealisasi, akhirnya muncul lagi asumsi baru yang menduga bahwa Bonk sebenarnya melakukan rug pull. Hal inilah yang jadi ketakutan terbesar dalam ekosistem Bonk saat ini, terlepas dari kenyataan bahwa token BONK dianggap sebagai koin meme penting untuk menyatukan ekosistem Solana seperti yang dilakukan Shiba Inu untuk Ethereum.
Kalaupun di tinjau berdasarkan metrik on-chain, BONK menjejali investor layaknya janji manis ponzi, dengan pergerakan harga awal yang disuntik oleh sejumlah whales sebagai motornya. Dengan volume transaksi 24 jam hanya sekitar US$ 6 juta, dan kemudian turun 33%, jelas bahwa hanya pemegang ritel kecil yang melakukan transaksi. Hal seperti ini sesungguhnya adalah sebuah tren yang tidak cocok untuk pertumbuhan koin.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.
Iqbal Maulana
