CryptoHarian

Berita Bitcoin: CEO Grit Capital Ungkap Kesamaan FTX dan Lehman Brothers

Cryptoharian – Banyak dari komunitas kripto yang menyebutkan bahwa kejatuhan FTX milik Sam Bankman Fried, mirip dengan kejatuhan Lehman Brothers pada tahun 2008 lalu. Bahkan, ada yang menyebut bahwa pada saat ini pasar kripto sedang mengalami Lehman’s Moment.

Seorang analis yang juga merupakan CEO Grit Capital, Genevieve Roch-Decter mengatakan bahwa FTX dan Lehman didirikan 175 tahun terpisah. Lehman dimulai pada tahun 1844, sebagai toko umum yang kemudian berubah menjadi bisnis perdagangan komoditas. Sedangkan, FTX dimulai pada 2019.

“Lehman Brothers jauh lebih besar dari FTX. Lehman memiliki 25.000 karyawan, aset sebesar US$639 miliar, kewajiban US$613 miliar. Untuk FTX, 300 karyawan, aset US$1 miliar, kewajiban US$9 miliar,” ungkap Roch-Decter.

Roch-Decter menyatakan, besar perusahaan sekitar 68 kali dari ukuran FTX dalam hal kewajiban, serta 83 kali dalam hal jumlah karyawan. Namun, menurutnya ada dimensi penting lain yang perlu dipertimbangkan, yakni Leverage.

Baca Juga: Analis Papan Prediksi Harga Dan Kapan BTC Di Harga Terendah

Ia mengatakan, bagi Lehman, leverage diukur dengan rasio aset terhadap ekuitas pemilik. Itu menjadi sekitar 31:1 untuk akhir tahun 2007. Hal ini, berarti bahwa penurunan 3% -4% dalam semua nilai aset berpotensi menghapus 100% dari posisi ekuitas, yang tidak disadari oleh siapa pun sampai terlambat.

“Leverage yang tepat yang digunakan oleh FTX lebih sulit untuk diketahui, karena kita hanya mengetahui posisi perusahaan pada hari kebangkrutan (dan tidak ada apa-apa tentang bulan-bulan menjelang keruntuhan). Dalam sebuah tweet, SBF mengatakan bahwa FTX memiliki leverage sekitar $ 13 miliar tepat sebelum keruntuhan,” ujarnya.

Menurutnya, meski tidak ada yang mengetahui rasio leverage untuk FTX, Lehman memiliki leverage sekitar US$620 miliar. Roch-Decter menjelaskan bahwa kapitalisasi pasar Lehman memuncak hingga US$60 miliar pada tahun 2007. Sedangkan, FTX diketahui memuncak hingga US$32 miliar pada awal 2022.

“Tetapi FTX menerima simpanan dari konsumen sehari-hari, yang tidak dimiliki oleh Lehman, sebuah bank investasi (meskipun mereka memiliki simpanan dari institusi). Total deposit di FTX tergantung pada hari anda melihatnya: Mereka berubah dari US$9 miliar pada 1 November menjadi US$1 miliar seminggu kemudian,” kata Roch-Decter.

Dirinya juga menuturkan, per pengajuan kebangkrutan, kewajiban FTX adalah US$9,1 miliar, yang mencakup saldo USD US$5,1 miliar dari pelanggan. Baru-baru ini diketahui juga bahwa simpanan kripto FTX tidak dicatat dengan benar sebagai kewajiban. Jadi mungkin perlu beberapa saat sebelum kami menemukan jumlah sebenarnya dari simpanan di FTX.

“Bagaimana dengan efeknya? Yang paling jelas dari keruntuhan Lehman adalah krisis kepercayaan. Bank berhenti meminjamkan, investor menarik uang dari bank dan dana, dan pasar kredit membeku,” paparnya.

Roch-Decter mengklaim, Lehman hanyalah salah satu aspek dari Krisis Keuangan 2008. Mereka berkontribusi triliunan dalam kehilangan kekayaan, kredit, dan output ekonomi. Sementara itu, keruntuhan FTX mendatangkan malapetaka di industri kripto, namun cukup terkendali.

Dengan kata lain, lanjutnya, aset Lehman terkait dengan jutaan rumah, properti komersial, dan bisnis di seluruh AS. FTX memiliki miliaran simpanan pelanggan, tetapi leverage mereka tidak terkait dengan aset dunia nyata seperti rumah atau bisnis. 

“Perbedaan besar lainnya: Masalah hukum. Tidak seorang pun dari Lehman Brothers didakwa melakukan kejahatan. Mantan CEO Dick Fuld sekarang menjalankan bisnis manajemen kekayaan pribadi dan masih kaya (meskipun tidak sebanyak sebelum 2008),” tutur Roch-Decter

Kendati demikian, masih menjadi perdebatan apakah eksekutif Lehman melanggar hukum atau tidak. Sementara perusahaan mungkin sangat ceroboh dengan modalnya, karena runtuh tanpa adanya indikasi penipuan. 

Namun, para kritikus menunjuk pada satu aspek keruntuhan Lehman yang secara terang-terangan ilegal, yakni penyalahgunaan aturan akuntansi yang disebut Repo 105, memindahkan utang US$50 miliar dari neraca tepat pada waktunya untuk rilis pendapatan kuartalan.

“Sementara itu, FBI dan SEC sedang menyelidiki FTX, Sam Bankman-Fried dan eksekutif lainnya. Selagi proses hukum perlu dilakukan, tentu ada peluang bagus bahwa dakwaan sudah dekat,” pungkas Roch-Decter. [Im]

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.