Iqbal Maulana
Cryptoharian – Halving Bitcoin (BTC) terakhir pada 11 Mei 2020, menghasilkan hadiah blok sebesar 6,25 BTC. Hal tersebut disampaikan oleh salah satu analis di Twitter dengan nama akun Root, yang mengatakan pasca rekor kejatuhan pasar global pada Maret 2020, Bitcoin berada di sekitar level US$8.000 pada halving terakhir.
Menggunakan peta nilai Bitcoin on-chain, Root yang berfokus pada data analytics on-chain, menunjukkan bahwa harga pada separuhnya berada pada nilai wajar secara historis. Menurut analisis, jika nilai wajar tidak menurun secara signifikan, Bitcoin mungkin mencapai sekitar US$40.000 dalam 18 bulan.
Selain itu, Charles Edwards selaku CEO Capriole, mempertimbangkan siklus sebelumnya untuk menentukan di mana BTC pada akhirnya akan turun.
“Kami berada di jendela 90 hari di mana 2 siklus Bitcoin terakhir mencapai titik terendah,” ujarnya.
Sebelumnya, analis Crypto Will Clemente juga memposting grafik yang membandingkan jarak antara tertinggi sepanjang masa untuk Bitcoin dan terendah makro berikutnya. Pada tahun 2014 dan 2018, Bitcoin mencapai titik terendah makro setelah sebelumnya tertinggi baru sepanjang masa dalam kerangka waktu yang telah ditentukan. Pada tahun 2014 dan 2018, Bitcoin mencapai titik terendah makro setelah sebelumnya tertinggi baru sepanjang masa dalam kerangka waktu yang telah ditentukan.
Kendati demikian, trader profesional Ali mengklaim bahwa Bitcoin perlu mempertahankan level dukungan US$19.000 untuk menghindari penurunan tajam. Ia berdalih, pada tingkat harga ini, 1,3 juta alamat telah membeli lebih dari 680.000 BTC, dan data on-chain menunjukkan bahwa tidak ada dukungan di bawahnya. [Im]
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.
Muhammad Syofri
