CryptoHarian

Berita Bitcoin Hari ini: Tiga Alasan Kenapa Harga Bitcoin (BTC) Turun

Cryptoharian – Harga aset kripto diketahui telah turun pada 8 Oktober 2022 setelah gagal mencapai angka perkiraan US$20.480. Selama 4 bulan terakhir, harga BTC tercatat berada pada kisaran nilai US$17.540 dan US$24.520 dan baru-baru ini menunjuukkan kinerja yang bahkan berpotensi lebih rendah lagi.

Hal ini juga terjadi pada Ethereum (ETH) dan altcoin lain yang juga mengalami kejatuhan harga. Jika dilihat dari segi investor, sejatinya mereka mengetahui bahwa volatilitas di dunia kripto sangatlah tinggi, namun tahun ini merupakan yang paling ekstrem.

Pasca mencapai angka all time high di US$69.400, BTC pun anjlok pada 11 bulan selanjutnya ke angka paling rendah setahun yakni US$17.540.

Data terbaru menunjukkan soal bursa kerja Amerika, yang menunjukkan bahwa selama tujuh bulan berturut-turut, bursa telah menambah pekerja lebih dari yang diperkirakan. Hal ini tentunya berlawanan dengan tujuan The Fed untuk mendinginkan ekonomi sebagai cara untuk membatasi inflasi.

Kekuatan dari pasar buruh sendiri memperbesar peluang The Fed melanjutkan ke suku bunga 0,75 persen, dan ada juga dugaan bahwa akan menjadi 1 persen. Mari kita simak penjelasan selengkapnya.

Baca Juga: Sinyal The Kiss of Death Terpicu, Apa Artinya Untuk Bitcoin (BTC)?

Baca Juga: PBB Minta The Fed Hentikan Kenaikan Suku Bunga, Ini Pendapat Trader Papan Atas

Meroketnya Suku Bunga Atas Keputusan The Fed

Naiknya suku bunga telah menambahkan jumlah uang pinjaman kepada konsumen dan bisnis. Hal ini menyebabkan naiknya biaya operasi bisnis, harga barang dan layanan, harga produksi, upah dan hampir seluruh sektor. Kenaikan suku bunga ini diklaim sangat perlu oleh The Fed untuk melawan inflasi.

Karena itulah, sejak kenaikan suku bunga dilakukan pada Maret 2022, seluruh aset BTC serta koin digital lainnya juga ikut mengalami keruntuhan nilai.

Saat metrik yang mengukur kekuatan ekonomi bergeser, aset berisiko cenderung memberi sinyal. Di tahun 2021, The Fed mulai mengisyaratkan rencananya untuk menaikkan suku bunga pada akhirnya, dan data menunjukkan harga Bitcoin terkoreksi tajam pada Desember 2021.

Jika inflasi mulai menurun, kesehatan ekonomi membaik, atau The Fed mulai memberi sinyal poros dalam kebijakan moneternya saat ini, aset berisiko seperti Bitcoin dan altcoin dapat kembali menjadi “kenari di tambang batu bara” dengan mencerminkan kembalinya risiko. 

Penipuan dan Ponzi Menghancurkan Kepercayaan Investor

Penipuan, skema Ponzi, dan volatilitas pasar yang tajam juga memainkan peran penting dalam jatuhnya harga kripto sepanjang tahun 2022. Berita buruk dan peristiwa yang membahayakan likuiditas pasar cenderung menyebabkan hasil yang buruk. Hal ini dilatari oleh kurangnya regulasi, mudanya industri mata uang kripto dan pasar relatif kecil dibandingkan dengan pasar ekuitas.

Ledakan Terra’s LUNA dan Celsius Network serta penyalahgunaan leverage dan dana klien oleh Three Arrows Capital (3AC) masing-masing bertanggung jawab atas pukulan berturut-turut terhadap harga aset di pasar crypto. Bitcoin saat ini merupakan aset terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar di sektor ini, dan secara historis, harga altcoin cenderung mengikuti arah mana pun harga BTC pergi.

Ketika ekosistem Terra dan LUNA runtuh dengan sendirinya, harga Bitcoin terkoreksi tajam karena beberapa likuidasi yang terjadi di dalam Terra, menyebabkan dan sentimen investor melemah. Hal yang sama terjadi dengan kekuatan yang lebih besar ketika Voyager, 3AC dan Celsius runtuh, menghapus puluhan miliar dana investor dan protokol.

Ancaman Regulasi yang Berkelanjutan

Industri kripto dan regulator memiliki sejarah panjang tidak akur, baik karena berbagai kesalahpahaman, maupun ketidakpercayaan atas kasus penggunaan aset digital yang sebenarnya. Tanpa kerangka kerja untuk regulasi sektor kripto, negara dan negara bagian yang berbeda memiliki banyak kebijakan yang saling bertentangan tentang bagaimana mata uang kripto diklasifikasikan sebagai aset dan tepatnya apa yang merupakan sistem pembayaran legal.

Kurangnya kejelasan tentang masalah ini membebani pertumbuhan dan inovasi di dalam sektor ini. Tidak hanya itu, banyak analis percaya bahwa pengarusutamaan kripto tidak dapat terjadi sampai seperangkat undang-undang yang disepakati dan dipahami secara lebih universal diberlakukan. Sampai saat ini, ancaman peraturan kripto yang tidak bersahabat atau, dalam kasus terburuk larangan langsung terus berdampak pada harga crypto hampir setiap bulan. [Im]

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.