CryptoHarian

Berita Kripto: 5 Milyuner Kripto yang Alami Kerugian Hingga Bangkrut, Ada yang Sampai Ludes

Cryptoharian – Musim dingin (winter) aset kripto telah menggugurkan investor hingga perusahaan. Hingga kini, satu per satu perusahaan kripto mulai dari yang kecil hingga besar mulai berjatuhan, seiring jatuhnya harga aset kripto utama, Bitcoin. 

Pun demikian dengan para milyuner yang harus menelan salah satu pil pahit pada winter kali ini, dengan kerugian yang sangat tajam. Dari banyaknya milyuner yang besar karena kripto, ini deretan nama yang mengalami kerugian besar selama winter di tahun 2022:

1. Changpeng Zhao (CZ)

Salah satu milyuner, yang paling banyak kehilangan adalah Changpeng Zhao (CZ), yang merupakan CEO Binance. CZ diperkirakan memiliki 70% saham di Binance bernilai US$ 4,5 miliar, pasca turun drastis dari nilai US$ 65 miliar pada bulan Maret.

CZ pada 6 November men-tweet bahwa Binance akan menjual FTT yang tersisa, mata uang kripto asli FTX, dimana ini menjadi gerakan pembunuh. Tak ayal, hal itu memicu pelarian pada pundi-pundi FTX, karena pelanggan berebut untuk menarik uang mereka, meskipun pada akhirnya uang mereka hilang. 

FTX menyatakan bangkrut beberapa hari kemudian. Zhao menang atas saingannya, tetapi sekarang dia harus menghadapi konsekuensinya. Dalam hal ini, konsekuensi yang dihadapi adalah pencabutan di pengadilan kebangkrutan lebih dari $2,1 miliar yang dihasilkan Binance dari penjualan sahamnya di FTX kembali ke Bankman-Fried pada musim panas 2021. 

Tidak hanya itu, CZ juga menghadapi peningkatan skeptisisme terhadap pertukaran terpusat, khususnya Binance, dan penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap dirinya dan perusahaannya oleh pihak berwenang di Eropa dan Amerika Serikat atas tuduhan memfasilitasi pencucian uang dan kejahatan keuangan lainnya. 

“Kami adalah organisasi yang cukup unik, kami tidak memiliki pinjaman dari organisasi lain. Kami akan membuktikan semua FUD (ketakutan, ketidakpastian, dan keraguan) itu salah.” 

2. Barry Silbert

Barry Silbert, kepala konglomerat kripto dari Digital Currency Group (DCG), adalah salah satu elemen utama dalam pencegahan runtuhnya pasar kripto. Salah satu aset utama DCG, yakni unit pinjaman kripto Genesis Global Capital, berutang kreditur setidaknya US$ 1,8 miliar, menurut Reuters. 

Selain itu, DCG juga dibebani dengan utang, yang diasumsikan sebesar US$  1,1 miliar dari Genesis. Jumlah itu berasal dari pinjaman yang dibuat Genesis ke dana lindung nilai Three Arrows yang sekarang bangkrut. Secara terpisah, DCG berhutang kepada Genesis lagi sebesar US$ 575 juta, yang akan jatuh tempo pada bulan Mei. Tidak hanya itu, DCG juga berutang US$ 350 juta kepada perusahaan investasi Elridge jika Genesis bangkrut.

Untuk tetap bertahan, Silbert kemungkinan harus mengumpulkan modal dari luar atau membongkar kerajaan DCG-nya, yang mencakup sekitar 200 investasi di perusahaan dan token, termasuk juga situs berita CoinDesk, serta firma penambangan bitcoin Foundry dan Grayscale Investments

Karena hal tersebut, harta kekayaan Silbert diperkirakan nilai saat ini dari 40% saham Silbert di DCG menjadi sekitar US$ 0 alias boncos, sementara investasi pribadi Silbert tidak dapat ditentukan. 

“Mereka memiliki masalah penanganan di Genesis, yang berubah menjadi masalah likuiditas. Tetapi kerugian itu tidak hilang. Jika DCG tidak meningkatkan modal ekuitas baru, itu akan dianggap sebagai bisnis zombie,” kata Ram Ahluwalia, CEO Lumida Wealth Management yang berfokus pada kripto. 

3. Brian Armstrong

Brian Armstrong, yang merupakan CEO dari bursa Coinbase juga mengalami kerugian besar. Pada tanggal 8 November, pada jam-jam kacau setelah Binance mengumumkan pengambilalihan tentatif atas FTX, Armstrong menyuarakan visinya untuk kripto sembari menyuarakan kebencian pada CZ. Dari total kekayaan sebelumnya yakni US$ 6 miliar, kini ia hanya memiliki US$ 1,5 miliar.

“Coinbase dan Binance mengikuti pendekatan yang berbeda. Kami mencoba mengikuti pendekatan yang teregulasi dan tepercaya, ”kata Armstrong di podcast Bankless.

Dari sini pun, investor tampaknya tidak peduli. Saham Coinbase turun 64% sejak Agustus dan lebih dari 95% dari IPO senilai US$ 100 miliar pada April 2021, menghapus sebagian besar kekayaan Armstrong.

Sementara itu, salah satu pendiri Coinbase lainnya yaitu Fred Ehrsam, ikut hangus oleh Bankman-Fried. Perusahaan ventura kripto miliknya, Paradigm diketahui menginvestasikan US$ 278 juta dalam ekuitas FTX. Ehrsam belum mengeluarkan pernyataan publik tentang investasi tersebut. Matt Huang, yang merupakan mitra Ehrsam di Paradigm, menyatakan penyesalannya di Twitter. 

“Kami merasa sangat menyesal telah berinvestasi pada pendiri dan perusahaan yang pada akhirnya tidak sejalan dengan nilai kripto dan yang telah melakukan kerusakan besar pada ekosistem,” ujarnya.

4. Nikil Viswanathan and Joe Lau

Nikil Viswanathan dan Joe Lau, pendiri Alchemy juga telah mundur dari tahta milyuner, berdasarkan perkiraan penurunan harga saham mereka di Alchemy, yang mana terkumpul modal luar pada bulan Februari sebesar US$ 10,2 penilaian miliar. Menurut Viswanathan, keruntuhan FTX telah melukai persepsi konsumen tentang ruang kripto. Harta kekayaan mereka pun turun dari US$ 2.4 miliar ke angka US$ 600 juta.

“Kami telah melihat permainan ini di Lehman Brothers dan Bernie Madoff runtuh pada tahun 2008 – butuh waktu untuk pulih. Alchemy, bagaimanapun, terus berkembang di seluruh pasar bear. Perbedaannya adalah di Web3 kami telah melihat aktivitas pengembang semakin cepat bahkan selama masa-masa yang paling kacau, yang menunjukkan komunitas pembangun yang sangat kuat dan digerakkan oleh misi,” kata Viswanathan.

5. Chris Larsen

Chris Larsen, salah satu pendiri dan ketua Ripple telah merugi lebih dari US$2 miliar tahun ini, karena penurunan harga XRP. Ripple, yang terakhir mengumpulkan modal pada tahun 2019 dengan penilaian US$ 10 miliar, membeli kembali saham dari investor tahun lalu dengan penilaian $15 miliar yang meningkat, setelah gugatan Securities and Exchange Commission yang diajukan terhadap Ripple pada Desember 2020 kasus itu masih berjalan melalui pengadilan.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.