CryptoHarian

Berita Kripto: Trader Twitter Bagikan 6 Pola Candlestick Lanjutan Dalam Membaca Pergerakan Pasar. Apa Saja?

Cryptoharian – Dalam mengasah kemampuan skill trading, seseorang pasti memiliki caranya masing-masing. Perdagangan dalam saham, forex dan kripto merupakan pilihan paling banyak diminati dari berbagai macam kalangan.

Seorang trader di Twitter, dengan nama akun Game of Trades (GOT), membagikan salah satu cara membaca arah pasar di seluruh aset, dengan nama continuation pattern atau pola lanjutan dari grafik pergerakan.

“Ada 2 jenis utama pola bagan, yakni Pola Lanjutan (continuation) dan Pola Pembalikan (reversal),” ungkap GOT dalam cuitannya.

Got menjelaskan, Pola Lanjutan cenderung terbentuk ke arah tren yang mendasarinya. Dalam klaimnya, risiko dalam menerapkan pola kelanjutan relatif lebih kecil, lantaran kita sebagai pedagang mengambil keputusan cenderung searah dengan tren

Menurutnya, ada 6 pola kelanjutan utama yang harus dipegang oleh para trader, yakni:

– Bull Flag

– Bear Flag

– Pennant 

– Ascending Triangle 

– Descending Triangle

– Price Channel

Ia menjelaskan mulai dari Bull Flag, yakni pola lanjutan yang cenderung berpusat pada long setup, tren bullish yang sudah ada sebelumnya, pergerakan naik yang tajam membentuk bendera tiang, dan harga yang berk0nsolidasi untuk membentuk bendera.

Baca Juga: Prediksi Harga Bitcoin Sepanjang Tahun 2023 Oleh A.I

“Target/Stop-loss: Breakout point = candle terkonfirmasi tertutup di atas resistance atas bendera. Untuk target, jarak tiang bendera diukur dari titik breakout. Sedangkan untuk Stop loss, ditempatkan di bawah garis support bawah wilayah konsolidasi bendera,” ujarnya.

Kemudian, untuk pola Bear Flag, lebih cenderung pada short setup. Pola ini mengikuti tren bearish yang sudah ada sebelumnya. Jalur ini juga terjadi gerakan turun yang tajam, membentuk bendera tiang, dan harga berkonsolidasi membentuk bendera.

Menentukan Target/Stop-loss, dapat dilihat dari Breakout point yakni saat candle terkonfirmasi tutup di bawah support bawah bendera. Targetnya adalah jarak tiang bendera diukur dari titik tembus, dan Stop Loss ditempatkan di atas garis resistensi atas wilayah konsolidasi bendera.

“Ada juga pola lanjutan bernama Pennant atau Panji, yang memiliki prinsip yang sama dengan bendera bull/bear, dengan satu perbedaan utama, yaitu alih-alih daerah konsolidasi persegi Panjang, rentang konsolidasi tersebut membentuk panji,” kata GOT.

Dirinya juga menuliskan pada pola Ascending Triangle, dapat ditentukan dari:

– Long setup

– Tren bullish yang sudah ada sebelumnya

– Garis resistensi horizontal dengan setidaknya 2 titik sentuh

– Garis support naik yang terbentuk setiap kali harga mendapat reject dari resistance

Menentukan Target atau Stop-loss dalam Ascending Triangle, bisa dilakukan dengan cara melihat Breakout point, dengan candle terkonfirmasi tutup di atas resistance horizontal. Target dapat dilihat dari jarak terlebar dalam segitiga yang diukur dari titik breakout, sedangkan Stop loss ditempatkan di bawah garis support naik, di bawah wilayah breakout

Sementara itu, dalam pola lanjutan Descending Triangle, lebih berkutat pada long setup, tren bearish yang sudah ada sebelumnya, garis dukungan horizontal dengan setidaknya 2 titik sentuh serta garis penurunan resistensi terbentuk setiap kali harga memantul di garis dukungan.

Temuan untuk Target dan Stop Loss, dapat ditentukan dari:

– Breakdown point = candle terkonfirmasi di bawah di atas support horizontal

– Target = jarak terlebar dalam segitiga diukur dari titik tembus

– Stop loss ditempatkan di atas garis support yang menurun, di atas wilayah breakdown

Terakhir, untuk pola lanjutan Price Channel, diperlukan setidaknya dua titik untuk menggambar garis tren utama, yang mengatur nada tren dan kemiringan. Selain itui, saluran harga bullish terjadi pada tren naik dan saluran harga bearish terjadi pada tren turun.

“Apa yang terjadi jika saluran rusak? Maka ada terobosan saluran ke arah tren utama, yang menjadi tanda percepatan tren yang mendasarinya. Jika tembus berlawanan arah dengan trend utama, maka tanda trend melemah/perubahan tren,” paparnya.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.