CryptoHarian

Beruang dan Banteng Bitcoin, Siapa Yang Akan Menang Tahun Ini?

Cryptoharian – Bitcoin (BTC) diprediksi akan mengalami penurunan lebih lanjut akibat tekanan resesi, seperti yang dikatakan oleh Mike McGlone, strategis makro senior dari Bloomberg Intelligence.

Dalam edisi terbaru dari Crypto Outlook, McGlone berpendapat bahwa hal terburuk mungkin belum berlalu bagi Bitcoin, dan ia memprediksi adanya kekurangan likuiditas di paruh kedua tahun 2023 sebagai dampak dari resesi di Amerika Serikat.

Meskipun pemulihan pasar baru-baru ini memberikan sedikit harapan, McGlone tetap skeptis terhadap keberlanjutan kekuatan ini. Ia memprediksi adanya tren penurunan yang berlanjut di pasar secara keseluruhan.

“Kenaikan sementara dari Indeks Saham Nasdaq 100 mungkin tidak berdampak jangka panjang pada semua aset. Dari MA 100 minggu, terlihat tren penurunan untuk indeks saham maupun Bitcoin,” ungkap McGlone. 

Muncul pertanyaan apakah hal terburuk benar-benar telah berlalu atau apakah kita harus mengikuti tren yang berlaku, terutama mengingat pemulihan harga baru-baru ini.

“Penting untuk memahami pelajaran dari pompa likuiditas yang berbalik arah dan terus menurun. Melihat masa depan Federal funds futures dalam satu tahun (FF13), penurunan dalam saham mungkin diperlukan agar suku bunga bisa turun,” ujarnya. 

Sebelumnya ia pernah memperingatkan tentang kemungkinan Bitcoin turun hingga mencapai US$ 7.000. Pada saat itu, McGlone berpendapat bahwa resesi di Amerika Serikat yang akan datang kemungkinan besar akan memberikan tekanan turun pada aset berisiko, termasuk BTC. 

Baca Juga: Praktisi Pasar Kripto Prediksi Seberapa Jauh Bitcoin Bisa Naik

Menurutnya, puncak harga Bitcoin adalah US$ 30.000 pada tahun 2023, dibandingkan dengan MA 100 minggu sekitar US$ 33.000, 

“Resesi di Amerika Serikat, yang belum terjadi saat ini kemungkinan besar akan memberikan tekanan pada aset berisiko,” kata McGlone. 

Sementara itu, hal berbeda diungkapkan oleh seorang analis yang dikenal dengan nama Rager mengatakan bahwa pasar bearish berakhir pada awal Januari. 

“Ini memberi jalan pada tren naik yang signifikan. Terbukti sejak Januari keuntungan yang luar biasa mencapai 100 hingga 200 persen atau lebih pada berbagai aset kripto,” paparnya. 

Baca Juga: Bitcoin Merangkak ke Harga US$ 27.296, Analis: Tidak Mengejutkan Kalau Bakal Naik Lagi

Tidak Semua Analis Memiliki Pandangan Bearish

Rager juga mencatat bahwa kebangkitan ini telah menarik perhatian baik para trader berpengalaman maupun pendatang baru yang ingin memanfaatkan potensi pasar.

Dalam grafik yang ia bagikan, dirinya menandai mulai Desember 2021 hingga Desember 2022 sebagai tahun bearish. 

Analis ini juga yakin bahwa sejak Januari 2023, pasar bull sejatinya telah dimulai dan penurunan ini hanyalah semacam koreksi untuk kenaikan yang lebih tinggi. 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.