Cryptoharian – Harga Bitcoin terus mengalami pasang surut yang tajam bulan ini, dengan dua kali likuidasi pasar berjangka melampaui US$ 1 miliar sejak 5 Desember. Meski terjadi volatilitas, harga Bitcoin tetap stabil dalam kisaran yang relatif sempit, dimulai dan diakhiri sekitar US$ 97.000 selama periode ini.
Fluktuasi terbesar terjadi pada 8 hingga 9 Desember, ketika harga Bitcoin anjlok dari US$ 101.430 menjadi US$ 94.200. Penurunan ini menyebabkan likuidasi posisi leverage senilai US$ 2,9 miliar, yang sempat melemahkan sentimen pasar dalam jangka pendek.
Namun, likuidasi besar-besaran ini memiliki sisi positif. Pasar derivatif Bitcoin kini menunjukkan kondisi yang lebih sehat, karena tingkat leverage yang berlebihan mulai terkoreksi. Tingkat pendanaan kontrak perpetual, yang sempat mencapai puncaknya pada 9 persen per tahun pada lima Desember kini menjadi stabil.
Di balik volatilitas ini, minat institusional terhadap Bitcoin justru meningkat. Salah satu yang paling menonjol adalah MicroStrategy, yang membeli 21.550 Bitcoin antara dua hingga 8 Desember dengan harga rata-rata US$ 98.783 per Bitcoin. Total pembelian ini mencapai US$ 2,1 miliar.
Selain itu, perusahaan tambang Riot Platform mengumpulkan dana US$ 500 juta untuk membeli Bitcoin, sementara Marathon Digital Holdings menambah 11.774 BTC ke cadangannya.
Baca Juga: Pecahkan Rekor! MicroStrategy Kuasai 2 Persen Suplai Bitcoin Global
Melansir dari cointelegraph.com, pergerakan ini menunjukkan perbedaan mencolok antara investor institusional dan ritel. Investor institusional cenderung lebih stabil dalam strategi mereka, sementara ritel lebih rentan terhadap likuidasi akibat penggunaan leverage yang tinggi.
Permintaan terhadap Bitcoin juga terlihat dari lonjakan dana yang masuk ke ETF Bitcoin di Amerika Serikat. Sejak 10 Oktober, aset yang dikelola ETF Bitcoin bertambah US$ 15,2 miliar. Selain itu, pasar derivatif juga menunjukkan optimisme.
Harga kontrak berjangka Bitcoin saat ini mencerminkan kemungkinan kenaikan harga hingga US$ 111.000 pada Februari 2025. Hal ini menjadi sinyal kuat bahwa para pelaku pasar masih percaya pada potensi pertumbuhan Bitcoin di masa depan.
Penurunan minat pada kontrak berjangka Bitcoin, turun 8 persen dari 25 November hingga 10 Desember, menandakan aktivitas spekulasi yang berkurang. Meskipun ini meredam euforia berlebihan, hal ini juga membuka peluang bagi kenaikan harga yang lebih stabil.
Dengan leverage yang lebih rendah, investor semakin yakin bahwa pertumbuhan harga baru-baru ini didorong oleh akumulasi dan bukan sekedar spekulasi.
Kendati demikian, pasar Bitcoin tetap rentan terhadap volatilitas, terutama jika ada posisi leverage besar yang terlikuitasi. Ke depan, pergerakan harga Bitcoin kemungkinan akan dipengaruhi oleh pembelian institusional yang terus berlanjut, perkembangan regulasi, dan adopsi kripto secara luas.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.