CryptoHarian

Bitcoin Bakal Raih Kemenangan Saat Krisis Bank Meluas? Intip Disini

Cryptoharian – Harga Bitcoin (BTC) mengalami kenaikan signifikan sejak jatuhnya Silicon Valley Bank (SVB) pada 10 Maret lalu. Sebelum pengumuman tersebut, Bitcoin berada pada kisaran level US$ 19.600 dan berfluktuasi sekitar US$ 20.000 hingga tengah hari Waktu Bagian Timur. 

Setelah pengumuman jatuhnya SVB, harga Bitcoin sempat mengalami penurunan sedikit di bawah US$ 20.000, sebelum akhirnya memulai reli lagi dan mempertahankan posisi di atas US$ 20.000 selama akhir pekan.

Hingga hari ini, berdasarkan data dari Tradingview, BTC masih dalam peningkatan dengan capaian harga US$ 27.300 per Sabtu (18/3/2023) pagi. 

Kekuatan narasi sangat penting dalam menentukan harga aset, sebuah fakta yang didukung oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell, yang mencatat bahwa ekspektasi masyarakat terhadap inflasi memiliki efek nyata pada inflasi.

Dalam hal ini, narasi yang mengarah pada peningkatan 35% Bitcoin dapat dikaitkan dengan beberapa faktor yang terjadi setelah kegagalan SVB.

Kejatuhan baru-baru ini dari sejumlah bank tersohor, baik Amerika maupun non-Amerika telah berkontribusi pada kenaikan harga Bitcoin. Namun, masih belum jelas siapa yang bertanggung jawab penuh atas hal tersebut. 

Selain itu, ada risiko yang lebih luas terhadap sistem perbankan. Salah satunya, adalah bank terbesar kedua di Swiss, yakni Credit Suisse menerima pinjaman 50 miliar franc Swiss dari bank sentral Swiss.

Tidak hanya itu, 11 bank diketahui telah menyuntikkan dana sebesar US$ 30 miliar pada First Republic Bank, yang berbasis di California untuk menyelamatkan bank tersebut. 

Meskipun demikian, harga Bitcoin tetap diuntungkan dari narasi bahwa kolapsnya perbankan dan risikonya yang lebih luas.

Fakta bahwa bank sentral bersedia menyelamatkan Credit Suisse, dan suntikan dana bank lain untuk menyelamatkan pesaing, menunjukkan tingkat kekhawatiran tentang risiko penularan dalam sistem perbankan. 

Namun, penting untuk dicatat bahwa kegagalan bank-bank ini bukan karena keterlibatan mereka dalam Bitcoin, cryptocurrency, atau perusahaan terkait. Sebaliknya, tampaknya sistem perbankan cadangan fraksional berada di bawah tekanan karena kenaikan suku bunga, dan mulai memperlihatkan kelemahan.

Akibatnya, muncul narasi bahwa ketika bank mulai berjatuhan, investor harus memilih keluar dan membeli Bitcoin sebagai gantinya. Narasi ini cukup kuat untuk menaikkan harga Bitcoin.

Pemberhentian operasi dari Signature Bank baru-baru ini mengakibatkan USDC, kehilangan peg selama akhir pekan.

Meskipun USDC mampu mendapatkan kembali peg-nya selama seminggu, hilangnya pasak tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang risiko tekanan. 

Pemulihan cepat USDC kembali ke US$ 1 sangat mengesankan, namun, depegging menjelaskan kepada investor bahwa stablecoin tidak kebal terhadap aturan pemerintah yang abu-abu terhadap crypto.

Pertanyaannya, apakah ada sesuatu yang tidak memiliki risiko. Jawabannya adalah Bitcoin, yang merupakan salah satu aset yang benar-benar terdesentralisasi.

Berita Bitcoin: Arthur Hayes Percaya Pasar Bull Bitcoin Dimulai Karena Aturan The Fed

Hal ini juga terjadi pada BUSD milik Binance, dengan konversi stablecoin dolar AS senilai US$ 1 miliar. Konversi tersebut merupakan hasil dari saingan Binance, Coinbase yang secara resmi menutup perdagangan BUSD di platformnya karena masalah likuiditas.

Sementara itu, salah satu pendiri Gemini, Cameron Winklevoss juga ikut bereaksi terhadap berita terbaru tentang The Fed, yang meminjamkan US$ 300 miliar ke bank. Cameron menyatakan bahwa The Fed baru saja memberi semua orang US$ 300 miliar alasan untuk membeli BTC.

Reaksi dari Cameron datang setelah berita muncul tentang bank-bank yang kekurangan uang tunai, dan meminjam US$ 300 miliar dari dana darurat dari The Fed, seperti dilaporkan The Guardian.

The Fed sendiri juga baru mengungkapkan membantu dua bank besar dengan alokasi dana sebesar US$ 143 miliar. Sementara bank lain masih belum terungkap, namun menerima sisa setengah dari dana tersebut. 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.