CryptoHarian

Bitcoin Bakal Terguncang Lagi Karena Masalah Credit Suisse

Cryptoharian – Harga Bitcoin (BTC) kembali pada kisaran US$ 24.200, dimana posisi ini merupakan hasil penurunan sebesar 1,9 persen dalam kurun waktu 24 jam. Harga kripto utama yang mengalami penurunan ini, diduga lantaran krisis bank dunia yang makin meluas. 

Informasi terbaru, Credit Suisse (CS) Group AG yang merupakan sebuah bank investasi global dan perusahaan jasa keuangan yang berbasis di Swiss, tampaknya juga terjebak dalam lingkaran maut dari 3 bank besar Amerika yang baru saja berhenti beroperasi. Saham bank CS pun turun hampir 25% selama seminggu. 

Penurunan ini terjadi, pasca pemegang saham terbesar bank Saudi National Bank (SNB), mengungkapkan bahwa mereka tidak dapat memberikan dukungan lebih lanjut untuk Credit Suisse. SNB menjelaskan bahwa pihaknya tidak lagi membeli lebih banyak saham di bank Swiss dengan alasan regulasi. 

Penghentian dukungan terbaru SNB kepada Credit Suisse telah menimbulkan beberapa spekulasi. Salah satu spekulasi yang muncul, yakni apakah yang terjadi pada CS nantinya menyebabkan kejatuhan bank yang lain.

SNB saat ini memegang saham besar di Credit Suisse hingga 9,88%. Ketua SNB Ammar Al Khudairy mengatakan, bahwa bank tidak dapat melangkah lebih jauh dari 10 persen karena masalah regulasi.

Setelah pengumuman tersebut, saham Credit Suisse anjlok 24 persen pada Rabu, (15/3/2023). Sebelumnya, saham SC terjebak dalam tren turun setelah runtuhnya Silicon Valley Bank kemudian sekarang ditambah dengan penarikan dukungan SNB, telah membuatnya mencapai rekor terendah baru dengan nilai US$ 2,10 pada saat pers.

Hubungan Dengan Bitcoin dan Pasar Kripto

Ahli strategi pasar Greg Foss memperingatkan tentang keruntuhan lagi yang akan datang dari raksasa perbankan Swiss Credit Suisse di podcast Coin Stories. Peringatannya ini menyusul keruntuhan beberapa bank besar AS, termasuk Silicon Valley Bank dan Signature Bank.

“Credit Suisse adalah lembaga keuangan yang penting secara sistemik. Divisi kekayaan kehilangan aset dan itu adalah kunci keuntungan dari sebuah bank, dan pada dasarnya itu adalah bank run,” ungkap Foss.

Nauman Sheikh, Managing Director di Wave Digital Assets, memprediksi bahwa ketidakpastian pasar keuangan saat ini dapat menyebabkan sikap menghindari risiko di kalangan investor global. Hal ini dapat menyebabkan harga aset berisiko tinggi seperti Bitcoin, kripto dan saham turun dalam jangka pendek.

Menurut Sheikh, skenario bank run memiliki efek positif pada kripto dalam jangka menengah. Namun, dalam jangka pendek, jika seluruh dunia berada dalam mode risk-off, ia percaya bahwa pasar Bitcoin dan kripto juga dapat mengalami tren penurunan.

Suku Bunga Oleh The Fed

Sementara itu, melansir dari bnnbloomberg.ca, Bob Michele selaku kepala investasi J.P. Morgan Asset Management, memperingatkan soal hard landing ekonomi yang disebabkan oleh gejolak perbankan melalui pasar keuangan dan ekonomi.

Dia sekarang memperkirakan The Fed akan menjeda kenaikan suku bunga minggu depan.

Michele mengatakan, resesi adalah hal yang tidak bisa dihindari. Menurutnya, strategi investasi terbaik saat ini adalah tetap berpegang pada obligasi berkualitas tinggi.

“Anda akan melihat dampak jelek yang panjang dan variabel, kumulatif dan lama yang menghancurkan pasar lebih jauh,” kata Michele di Bloomberg TV. 

Berita Bitcoin: 77 Ribu Trader Bitcoin Terkecoh Data CPI, Ini Analisa Harga BTC Selanjutnya

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.