Cryptoharian – Memasuki hari terakhir di minggu pertama Oktober 2024, Bitcoin (BTC) tampak berusaha mempertahankan pergerakan di atas harga US$ 60.000. Berdasarkan data dari Coingecko saat ini, harga BTC berada di angka US$ 61.951, yang merupakan penurunan sebesar 0,2 persen.
Namun akankah Bitcoin dapat meraih kembali level US$ 70.000?
Menjawab hal tersebut, seorang analis sekaligus trader aset digital bernama Justin Bennet, membagikan pandangannya tentang kemungkinan Bitcoin melonjak ke US$ 70.000 dalam waktu dekat.
Melansir dari dailyhodl, Bennet melalui media sosial X-nya menjelaskan bahwa Bitcoin bisa naik lebih dari 12 persen dari harga saat ini tanpa harus turun di bawah US$ 60.000 terlebih dahulu.
Ia mengatakan bahwa jika Bitcoin mampu menembus dan bertahan di level harga US$ 63.000 hingga US$ 64.000, ada peluang besar bahwa harga Bitcoin bisa naik menyentuh US$ 69.000 atau bahkan US$ 70.000. Namun jika justru gagal berada di level ini, harga Bitcoin bisa-bisa turun menjadi US$ 57.000.
“Ada argumen bahwa Bitcoin bisa langsung mencapai US$ 70.000 tanpa turun ke US$ 57.000. Hal ini bisa terjadi jika Bitcoin mampu menembus harga US$ 63.000 hingga US$ 64.000, Tetapi jika tidak berhasil dan level support ini gagal, maka harga bisa jatuh ke US$ 57.000,” ungkap Bennet.
Kendati adanya kemungkinan kenaikan, Bennett tetap berhati-hati. Ia memperingatkan bahwa kenaikan Bitcoin baru-baru ini ke US$ 62.000 mungkin hanya kenaikan sementara, dan belum tentu menunjukkan tren naik yang stabil.
Baca Juga: Kenaikan Bitcoin Bebarengan dengan Penguatan Dolar AS, Ada Apa?
Setelah Bitcoin turun ke US$ 60.000 awal minggu ini, harganya memang sempat pulih ke US$ 62.000, tetapi Bennet mengingatkan bahwa lonjakan ini belum cukup untuk memprediksi kenaikan lebih lanjut.
“Memprediksi Bitcoin langsung ke US$ 70.000 hanya karena ada kenaikan kecil saat sesi Asia, menurut saya terlalu optimis. Satu-satunya cara Bitcoin bisa mencapai US$ 70.000 adalah jika mampu menembus US$ 64.500. Jika tidak, kenaikan ini hanya sementara dan pasar sedang membangun lebih banyak likuiditas jual di kisaran US$ 59.000 dan US$ 57.000,” ujarnya.
Dirinya juga mencatat adanya pola di mana Bitcoin sering naik setelah pasar saham AS tutup. Hal ini terjadi beberapa kali dalam minggu ini, dan Bennett memprediksi bahwa harga US$ 63.200 mungkin akan terjadi dalam waktu dekat.
“Setiap hari minggu, Bitcoin naik begitu pasar saham Amerika tutup,” kata Bennett.
Ia menyampaikan bahwasanya ada kemungkinan akan kenaikan sementara sebelum akhirnya harga kembali turun.
“Meski saya rasa kita akan melihat harga turun ke US$ 57.000, akan lebih baik jika ada kenaikan kecil ke US$ 63.200 sebelum itu,” pungkas Bennet.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.