CryptoHarian

Bitcoin Bisa Saja Turun di Bawah US$ 60.000, Ini Deretan Faktornya

Cryptoharian – Harga Bitcoin (BTC) yang sebelumnya sempat mengalami kenaikan, kini kembali menurun tajam. Melansir dari coingape.com, ada deretan faktor yang memberikan pengaruh pada pergerakan harga, seperti konflik Timur Tengah hingga investagasi pada Tether.

Berikut kami akan kupas satu persatu:

1. Ketegangan Timur Tengah

Pemulihan harga Bticoin sebelumnya didorong oleh sentimen positif di bulan ‘Uptober’, yang membuat banyak investor optimis. Harapan akan penurunan suku bunga oleh The Fed dan peluang terpilihnya Donald Trump merupakan faktor pendukung. Namun, optimisme itu pudar setelah Israel meluncurkan serangan militer terhadap Iran.

Serangan Israel ini dilakukan sebagai respon atas dugaan serangan dari Iran. Dalam aksinya, Israel melibatkan lebih dari 100 pesawat dan menargetkan fasilitas militer Iran. Israel mengklaim bahwa serangan ini untuk mencegah ancaman langsung terhadap negara mereka.

Tindakan ini pun memantik protes dari kalangan masyarakat global. Para pemimpin negara pun menyerukan agar kedua pihak segera menahan diri.

2. Investigasi Tether

Selain ketegangan di Timur Tengah, laporan Wall Street Journal (WSJ) menyebutkan bahwa Departemen Kehakiman Amerika sedang menyelidiki Tether, perusahaan di balik stablecoin USDT.

Investigasi yang dilakukan terkait dengan dugaan pelanggaran aturan sanksi dan anti pencucian uang. Pemerintah Amerika mencurigai bahwa USDT mungkin digunakan untuk aktivitas ilegal seperti perdagangan narkoba dan pendanaan terorisme.

Baca Juga: Apa Saja Tantangan dan Peluang Bitcoin untuk Tembus US$ 70.000?

CEO Tether, Paolo Ardonio, membantah adanya indikasi investigasi ini. Akan tetapi, reaksi pasar sudah terlanjur negatif. Tak hanya itu, komentar juga datang dari CEO Ripple, Brad Garlinghouse, yang sebelumnya telah memperingatkan bahwa Tether bisa menjadi resiko besar bagi pasar kripto, terutama jika pemerintah AS terus meningkatkan pengawasan terhadap industri ini.

3. Harapan Harga BItcoin US$ 100.000 Menipis

Meskipun beberapa waktu lalu ada optimisme bahwa harga Bitcoin bisa mencapai US$ 100.000, kini harapan tersebut mulai menurun. Data dari platform Deribit menunjukkan bahwa kemungkinan Bitcoin mencapai harga tersebut pada akhir Desember hanya sekitar 9,58 persen.

Selain itu, ada kontrak opsi Bitcoin senilai US$ 5,8 miliar yang akan kadaluwarsa, dengan titik terendah yang diperkirakan di US$ 61.000. Pun demikian dengan total minat terbuka di pasar futures Bitcoin juga turun sekitar 3 persen yang mengindikasikan adanya kekhawatiran di kalangan investor terkait kondisi pasar yang tidak menentu jelang pemilu AS.

4. Kemungkinan Harga Turun di Bawah US$ 60.000

Saat ini, Bitcoin berada di kisaran US$ 67.000. Angka ini merupakan pemulihan tipis dari penurunan sebelumnya. Volume perdagangan juga telah meningkat 30 persen saat para trader mulai menyesuaikan posisi mereka. Namun, secara keseluruhan pasar masih dalam kondisi hati-hati, dengan resiko penurunan harga lebih lanjut masih membayangi.

Ada juga faktor makroekonomi seperti kenaikan indeks dolar AS (DXY) dan imbal hasil Treasury AS yang turut menambah tekenan dan menyebabkan kemerosotan di bawah harga US$ 60.000..

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.