CryptoHarian

Bitcoin Mengalami Kuartal Terburuk dalam Sejarah, Simak Alasannya

Cryptoharian – Aset kripto utama, Bitcoin (BTC) baru saja mengalami kuartal terburuk dalam sejarahnya, dengan hilangnya 58% nilai aset pada kuartal kedua tahun ini. Dari penurunan tersebut, dana sebesar $1,2 triliun raib dari pasar kripto.

Disamping itu, bisnis di industri kripto juga sedang dilanda kekacuan seperti PHK massal, penutupan kantor dan lain sebagainya. Hal ini, lantaran nilai pasar yang ambruk membuat keuntungan dari perusahaan kripto ini sendiri merosot tajam.

Mengutip portal berita cnbc.com, Sabtu (2/7/2022), terdapat lima penyebab pertengahan tahun ini menjadi kuartal terburuk bagi BTC:

1. Tekanan Ekonomi Makro

Dalam kuartal ini, bank sentral AS telah melakukan dua kenaikan suku bunga secara agresif. Naiknya suku bunga ini untuk melawan inflasi, yang menimbulkan kekhawatiran resesi AS dan negara lainnya.

Hal ini telah berdampak buruk bagi pasar saham, terutama di sektor teknologi hingga menurunkan indeks Nasdaq ke kinerja kuartal terburuk sejak 2008. Pasar saham yang terkorelasi dengan Bitcoin pun turut jatuh harganya, begitu juga dengan pasar kripto lantaran investor tidak ingin mengambil risiko lebih.

2. Keruntuhan Terra

Runtuhnya ekosistem Terra dan tokennya, LUNC dan UST telah memberi gelombang kejutan pada industry serta memberi dampak buruk bagi stablecoin.

Pemerintah negara mulai menyorot “potensi risiko” dari stablecoin, terutama yang algoritmik di mana ini membawa kerugian besar bagi perusahaan yang berinvestasi di dalamnya seperti Binance, Three Arrows Capita, Celsius dan lainnya.

3. Penghentian Layanan dari Celsius Network

Salah satu layanan pinjaman kripto terbesar, Celsius Network telah menghentikan seluruh layanannya, seperti penarikan, deposit dan lainnya karena kondisi ekstrim pasar.

Ini membawa kericuhan di pasar saat Celsius juga terhubung dengan “masalah” dari ekosistem Terra, menjadi salah satu pihak yang “dump” token UST.

4. Likuidasi Three Arrows Capital

Salah satu perusahaan hedge fund kripto terbesar, yakni Three Arrows Capital telah jatuh dalam kebangkrutan setelah gagal menutup pinjaman kripto guna mengatasi “margin call” yang melanda transaksi besar mereka.

Ini membawa dampak buruk bagi industri. Pasalnya, Three Arrows merupakan salah satu pemain besar yang tentu dapat memberi efek gelombang bagi pasar saat mengalami kejatuhan.

5. Konflik di CoinFlex

Pertukaran asset kripto CoinFlex telah menghentikan layanan penarikannya per bulan Juni lalu, karena kondisi ekstrim pasar dan akun pelanggan yang masuk ke ekuitas negatif.

Pelanggan tersebut, diklaim sebagai Roger Ver, yaitu investor crypto ternama diketahui telah berhutang US$47 juta kepada pertukaran ini. Sementara, Roger menyangkal bahwa dirinya punya hutang pada CoinFlex.

Biasanya, CoinFlex mengatakan bahwa yang masuk ke ekuitas negatif akan dilikuidasi posisinya. Namun, perusahaan dan Roger memiliki kesepakatan agar hal tersebut tidak terjadi.

Ini tidak begitu memberi dampak besar bagi pasar, tetapi nama Roger Ver tentu menjadi sebuah “efek” di Twitter karena masalah ini. [st]

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.