CryptoHarian

Bitcoin Sedang Melakukan Konsolidasi Menurut Tiga Analis

Cryptoharian – Bitcoin (BTC) sebagaimana diketahui telah mengalami volatilitas yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Baru-baru ini, kripto utama tersebut telah mengalami penurunan ke kisaran angka US$ 27.576.

Angka ini merupakan hasil penurunan sebesar 2,58 persen dari jangka waktu harian, dengan kapitalisasi pasar sebesar US$ 533.237.645.544.

Seorang analis di media sosial dengan nama @CryptoCred, dalam postingannya menjabarkan bahwa Bitcoin sedang membentuk konsolidasi harga. Lebih tepatnya, konsolidasi ini dibentuk oleh level resisten di US$ 28.000 hingga US$ 29.000, dan level support di sekitar US$ 26.000. 

Dalam grafik yang ia bagikan, jika level support tertembus ke bawah maka ada kemungkinan jatuhnya harga pada posisi US$ 24.305. Dalam postingannya, tercatat juga bahwa jika ada penembusan mingguan di atas level resisten, maka harga Bitcoin tidak boleh mogok dan harus ada retest.

“Gunakan saja prinsip trading rentang normal, di mana level support dan resistance diperlakukan sebagai level yang dapat diandalkan sampai titik dimana level itu gagal,” ungkap Cred. 

Baca Juga: 3 Kripto Potensial dengan Kapitalisasi Pasar Rendah untuk Pekan Depan (27 Maret- 2 April)

Ia menambahkan jika ada pelanggaran batas, artinya bias baru terbentuk ke arah jeda. Sebaliknya, break yang gagal menghadirkan peluang untuk pembalikan yang berisiko. 

“Strategi perdagangan ini mungkin tampak sederhana secara teori, tetapi mungkin sulit untuk dieksekusi dalam praktik. Trader harus disiplin dalam manajemen risiko dan ukuran posisi mereka, serta kemampuan mereka untuk mengenali kapan perdagangan breakout atau pembalikan valid atau tidak,” ujarnya.

Sementara itu, analis lain bernama Yoddha atau dikenal dengan nama Twitter @CryptoYoddha menjelaskan bahwa saat ini pasar menunjukkan jumlah hari yang tepat antara atas dan bawah saat ini, yang sama seperti sebelumnya.

Terlihat dari postingannya, secara historis BTC bakal mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan pada kisaran angka US$ 52.000. Namun, kenaikan tersebut disusul oleh koreksi hingga US$ 25.000, untuk melanjutkan kenaikan ke level All Time High (ATH) baru.

“Jika rencana berjalan dengan mulus, maka kita dapat berasumsi bahwa BTC akan berangkat ke US$ 50.000, kemudian turun ke US$ 30.000  untuk kemudian naik lagi menjadi ATH baru,” kata Yoddha.

Kendati demikian, ahli strategi kripto Benjamin Cowen, juga menyampaikan prediksinya untuk prediksi BTC, menyusul keputusan The Fed baru-baru ini soal suku bunga acuan.

Cowen menyebutkan di channel Youtube-nya bahwa BTC mungkin akan mengalami aksi harga sideways dalam kisaran US$ 15.500 hingga US$ 29.000 ke depan. 

“Terlepas dari kegembiraan baru-baru ini seputar Bitcoin, saya memprediksi kripto bakal melanjutkan pergerakan harga dalam kisaran ini sebelum reli terjadi,” paparnya. 

Dirinya juga mencatat bahwa Bitcoin telah menikmati reli 84 persen sejak level terendah 2022, yakni di sekitar US$ 15.500. Akan tetapi, jika melihat dari perspektif timeframe mingguan, ini masih dianggap sebagai aksi harga sideways.

“Aksi harga ini serupa dengan tahun 2015, untuk menekankan bahwa pergerakan sideways tidak selalu berarti kurangnya aktivitas,” pungkas Cowen.

Berita Bitcoin: Benjamin Cowen: Pergerakan Bitcoin Bukanlah Seperti yang Anda Pikirkan

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.