CryptoHarian

Bitcoin Siap Uji Level US$ 68.240, Ini Target Short dan Koreksi Menurut Analis

Cryptoharian – Bitcoin (BTC) saat ini sedang menarik perhatian para trader karena ada tanda-tanda penumpukan likuditas di atas level tertinggi yang dicapai pada hari Kamis dan Jumat.

Salah satu analis mata uang kripto bernama Justin Bennett menyatakan, penumpukan ini bisa menjadi petunjuk penting bagi pergerakan harga Bitcoin di sesi perdagangan Asia yang akan datang.

“Saya melihat banyak likuiditas menumpuk di atas harga tertinggi pada hari Kamis dan Jumat lalu,” ungkap Bennet, seperti ditulisnya dalam postingan media sosial X, Senin (28/7/2024).

Bennet mengatakan, Bitcoin saat ini berada pada kisaran level US$ 67.800. Berdasarkan grafik yang ia bagikan, dapat dilihat bahwa ada level resistensi penting di angka US$ 68.240. Ia menilai bahwa sesi perdagangan Asia mungkin akan fokus menargetkan posisi short di atas level tertinggi sebelumnya, di mana banyak likuditas terkumpul.

Likuiditas ini mengacu pada area dimana kemungkinan banyak trader menempatkan perintah stop-loss untuk posisi jual mereka. Jika level ini tersentuh, maka bisa terjadi short squeeze.

“Melihat posisi perdagangan BTC saat ini, sesi Asia mendatang dapat menargetkan posisi short tersebut,” ujarnya.

Baca Juga: Apa yang Diprediksi AI Soal Harga Bitcoin di Akhir Tahun 2024?

Namun, apakah akan terjadi penurunan harga setelah itu sangat bergantung pada bagaimana respon pasar di level US$ 68.240. Kalau Bitcoin ternyata gagal menembus level tersebut, maka ada potensi pullback ke area support di kisaran US$ 65.823 atau bahkan lebih rendah.

“Apakah kita akan mengalami kemunduran dari sana, semua akan bergantung pada apa yang terjadi pada US$ 68.240,” ujarnya.

Sementara itu, analis tersohor lainnya bernama Michael van de Poppe turut menyatakan analisa terbarunya. Pada pemaparannya, Poppe menyatakan bahwa harga Bitcoin telah berada dalam pola konsolidasi untuk periode yang cukup lama.

“Bitcoin telah berkonsolidasi dalam rentang harga yang sama selama delapan bulan terakhir,” kata Poppe.

Menurutnya, periode stabilitas harga yang berkepanjangan ini bisa menjadi pertanda gerakan harga yang signifikan.

Ia juga memprediksi bahwa Bitcoin dapat keluar dari rentang harganya saat ini dalam dua minggu ke depan, dengan potensi untuk mencapai angka antara US$ 90.0000 hingga US$ 100.000.

“Saya kira akan ada breakout dalam 2 minggu ke depan, dan Bitcoin akan mencapai harga US$ 90.000 hingga US$ 100.000,” pungkas Poppe.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.