Data ekonomi Amerika Serikat kembali menjadi sorotan setelah laporan ketenagakerjaan terbaru dirilis pada akhir pekan lalu. Non-Farm Payrolls (NFP) dan tingkat pengangguran menjadi indikator utama dalam menilai kondisi ekonomi dan kebijakan moneter The Fed.
Publikasi data ini memberikan gambaran bahwa pasar tenaga kerja masih mengalami tekanan, meskipun tingkat pengangguran turun.
Dampaknya terhadap pasar aset berisiko, termasuk Bitcoin, masih menjadi perhatian utama. Saat ini, Bitcoin masih bergerak dalam konsolidasi, namun apakah akan terus bertahan?
Data ketenagakerjaan Amerika Serikat
Laporan ketenagakerjaan AS untuk Januari 2025 menunjukkan bahwa hanya 143.000 lapangan kerja baru yang tercipta, jauh lebih rendah dibandingkan revisi Desember yang mencapai 307.000 dan ekspektasi 170.000.
Data ini merupakan indikasi bahwa pertumbuhan ekonomi mulai melambat, yang bisa berdampak pada keputusan The Fed dalam menentukan kebijakan suku bunga berikutnya.

Walau penciptaan lapangan kerja lebih rendah dari ekspektasi, tingkat pengangguran justru mengalami penurunan dari 4,1% menjadi 4%. Ini bisa menjadi tanda bahwa kondisi tenaga kerja tetap stabil, meskipun ada perlambatan dalam beberapa sektor.
Data ini juga menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja belum benar-benar melemah, tetapi tetap menghadapi tantangan dari faktor makroekonomi lainnya.
Beberapa sektor masih mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, termasuk:
- Sektor kesehatan menambahkan 44.000 pekerjaan, menegaskan bahwa industri ini masih menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan tenaga kerja.
- Sektor ritel mengalami peningkatan 34.000 pekerjaan, menunjukkan adanya peningkatan aktivitas di industri perdagangan.
- Sektor pemerintahan juga bertambah 32.000 pekerjaan, yang kemungkinan besar terkait dengan program infrastruktur dan kebijakan publik yang sedang berjalan.
Namun, tidak semua sektor mengalami pertumbuhan. Industri pertambangan dan energi mengalami kontraksi, dengan kehilangan sekitar 8.000 pekerjaan. Ini bisa menjadi indikasi bahwa permintaan terhadap energi dan sumber daya alam mulai mengalami penurunan.
Salah satu aspek yang cukup mengkhawatirkan adalah kenaikan rata-rata upah per jam sebesar 0,5% dalam sebulan dan 4,1% secara tahunan, jauh di atas ekspektasi pasar sebesar 0,3% dan 3,7%.
Kenaikan upah yang lebih tinggi dari perkiraan ini bisa menambah tekanan inflasi, yang berpotensi membuat The Fed lebih berhati-hati dalam mempertimbangkan pemangkasan suku bunga.
The Fed saat ini berada dalam posisi yang cukup sulit. Di satu sisi, pertumbuhan lapangan kerja yang melambat dapat menjadi alasan untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Namun, di sisi lain, kenaikan upah yang signifikan dapat memicu inflasi lebih tinggi, sehingga kebijakan moneter yang lebih ketat mungkin masih diperlukan.
Pasar keuangan bereaksi beragam terhadap data ini. Indeks saham utama di Wall Street cenderung bergerak stabil, sementara imbal hasil obligasi AS mengalami kenaikan.
Sementara itu, di pasar kripto, Bitcoin masih bergerak dalam fase konsolidasi tanpa reaksi signifikan terhadap laporan ini.
The Fed kemungkinan besar akan menunggu lebih banyak data sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.
Hingga saat ini, ekspektasi pasar masih memperkirakan bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga lebih lama sebelum akhirnya melakukan pemangkasan pada paruh kedua tahun 2025.
Jika skenario ini terjadi, aset berisiko seperti Bitcoin dapat menghadapi volatilitas yang lebih tinggi dalam beberapa bulan ke depan.
Bitcoin Terjebak Dalam Konsolidasi
Saat ini, Bitcoin masih bergerak dalam kisaran $96.300 – $97.800, menunjukkan minimnya dorongan sentimen baru yang mampu menggerakkan harga secara signifikan.
Grafik Harian BTCUSD

Pergerakan ini terjadi seiring dengan sikap investor yang masih menunggu kejelasan arah kebijakan moneter dan dampaknya terhadap pasar keuangan.
Dari sisi aktivitas pasar, data menunjukkan bahwa transaksi whale masih netral, mengindikasikan belum adanya akumulasi besar dari investor institusional.
Selain itu, dalam pasar derivatif, mayoritas trader masih dalam mode wait and see, menunggu perkembangan lebih lanjut sebelum mengambil posisi yang lebih agresif.
Namun, terdapat sinyal positif dari pasar ETF Bitcoin. Berdasarkan data dari Coinglass, transaksi ETF Bitcoin mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir.
Hal ini bisa menjadi indikasi bahwa investor mulai kembali percaya terhadap Bitcoin sebagai aset investasi jangka panjang.
Walau begitu, sentimen pasar secara keseluruhan masih belum menunjukkan tanda-tanda positif yang kuat.
Beberapa analis masih memprediksi bahwa Bitcoin akan mengalami pemulihan dalam beberapa pekan ke depan.
Namun, ketidakpastian makroekonomi masih menjadi faktor utama yang membatasi potensi kenaikan harga. Selama belum ada sentimen baru yang mampu mendorong momentum bullish, Bitcoin kemungkinan masih akan bertahan di dalam kisaran yang sama.
Kesimpulan
Bitcoin masih berada dalam fase konsolidasi setelah publikasi data ketenagakerjaan AS. Meskipun angka ketenagakerjaan melambat, kenaikan upah yang lebih tinggi bisa menjadi faktor yang membuat The Fed menahan suku bunga lebih lama.
Dalam kondisi ini, sentimen pasar terhadap Bitcoin masih cenderung netral, dengan pergerakan harga yang stabil dalam beberapa hari terakhir.
Jika tidak ada katalis baru dalam waktu dekat, harga kemungkinan akan tetap berada di kisaran yang sama. Investor perlu tetap mencermati perkembangan makroekonomi dan aktivitas pasar derivatif sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.