Cryptoharian – Seorang analis kripto yang memiliki banyak follower di media sosial bernama Benjamin Cowen, kembali memberikan prediksinya mengenai pergerakan harga BTC, yang kini tengah menghadapi resisten di angka US$ 69.000. Dari hasil analisanya, ia menyimpulkan bahwa Bitcoin masih belum berhasil mencapai angka US$ 70.000, malah justru kembali ke angka US$ 66.000.
Melansir dari dailyhodl.com, Cowen menyatakan bahwa pergerakan harga Bitcoin saat ini mirip dengan tahun 2019 lalu. Menurutnya, jika Bitcoin benar-benar gagal menembus angka US$ 70.000, maka ada potensi besar penurunan harga seperti yang terjadi 5 tahun lalu.
“Jika Bitcoin mulai melemah dan tidak bisa melewati resistensi di kisaran harga US$ 70.000, penurunan bisa saja terjadi seperti tahun 2019,” ungkap Benjamin Cowen.
Ia menambahkan, untuk mendorong harga Bitcoin naik lebih tinggi, maka mungkin perlu ada pemangkasan suku bunga lagi dari pihak The Fed, atau kebijakan pelonggaran ekonomi lainnya.
“Di tahun 2019 lalu juga Bitcoin mengalami kenaikan setelah pemangkasan suku bunga dan kebijakan pelonggaran kuantitatif,” ujarnya.
Baca Juga: Analis Prediksi Bitcoin Masih Berpotensi Turun ke US$ 63.000
Dominasi Bitcoin Bisa Meningkat Sebelum Akhir Tahun
Selain itu, Cowen juga memprediksi bahwa dominasi pasar Bitcoin, yang mengukur seberapa besar pangsa pasar Bitcoin dari total kapitalisasi pasar kripto, bisa naik menjadi 60 persen sebelum akhir tahun. Pada laman pribadinya di media sosial X pun, Cowen menyebutkan bahwa dominasi Bitcoin telah berada di jalur ini sejak pemangkasan suku bunga pertama.
“Prediksi saya, dominasi Bitcoin akan naik hingga 60 persen sebelum akhir tahun, setelah sedikit penurunan,” kata Cowen.
Cowen juga memperingatkan tentang kenaikan indeks dolar Amerika Serikat (DXY), yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang global. Jika penguatan ini terus berjalan, maka hal tersebut bisa membuat Bitcoin dan aset digital lainnya mengalami tekanan jual. Pasalnya, investor mungkin lebih memilih untuk menyimpan uang mereka dalam bentuk dolar yang lebih stabil.
“Indeks mata uang dolar AS terus naik. Banyak dari kalangan analis yang salah prediksi bahwa DXY akan jatuh beberapa minggu lalu. Saya kira dolar akan terus naik hingga penghujung tahun, dan mungkin baru turun pada tahun 2025,” pungkas Cowen.
Sementara itu untuk Bitcoin per hari Selasa (22/10/2024) sedang berada di posisi US$ 67.473. Level ini mencerminkan penurunan sebesar 2,2 persen dalam 24 jam terakhir, berdasarkan data dari Coingecko.
Catatan: Berita ini merupakan prediksi para ahli, mohon simak disclaimer di bawah artikel.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.