CryptoHarian

Bitcoin Turun Meski Ada Harapan dari KTT Kripto Gedung Putih

Cryptoharian – Harga Bitcoin (BTC) kembali mengalami penurunan setelah pembukaan pasar Wall Street, turun 2 persen dalam sehari. Padahal, investor sebelumnya berharap bahwa KTT Kripto Gedung Putih akan membawa kabar baik bagi pasar. Namun, kenyataannya sentimen tetap lemah, dan para trader masih bersikap hati-hati.

Melansir dari cointelegraph.com, Bitcoin sempat naik hingga US$ 93.000, tetapi kemudian gagal mempertahankan kenaikan tersebut. Harga kembali turun karena kurangnya dorongan dari investor yang ingin mendongkrak Bitcoin masuk kembali ke kisaran perdagangan sebelumnya.

Meski banyak spekulasi bawah KTT kripto akan membawa pengumuman penting, seperti kemungkinan cadangan kripto yang didukung pemerintah Amerika, pasar justru terlihat kurang antusias. Seorang analis kripto bernama Justin Bennet, yang sebelumnya memprediksi bahwa Bitcoin akan turun ke US$ 78.000, tetap berhati-hati dalam menilai pergerakan pasar.

“Bitcoin kembali menguji level resisten di US$ 92.000. Para bull mencoba lagi setelah gagal sebelumnya,” ungkap Bennet.

Bennet juga mengungkapkan bahwa ia telah mengambil posisi short di US$ 91.000, yang menandakan keyakinannya bahwa harga akan kembali turun.

Sementara itu pendiri komunitas perdagangan kripto bernama Moriband Trading, yang dikenal dengan nama samaran Nihilus, menyebut bahwa pasar Bitcoin futures sedang berada di titik krusial.

Baca Juga: Harga Dogecoin Bisa Tembus US$ 6, Dengan Syarat Berikut

Akan tetapi, tidak semua analis memprediksi pergerakan yang pesimis. Salah satunya adalah Crypto Fella, seorang analis aset digital yang justru optimis bawa Bitcoin bisa menembus batas resisten.

“Bitcoin hampir menguji level resisten penting. Dengan volatilitas tinggi yang diharapkan dari KTT kripto, ini bisa menjadi peluang breakout. Memang, ada kemungkinan harga turun lebih jauh, tapi saya yakin rally ini pasti masih jauh dari selesai,” ujarnya.

Data Pengangguran Amerika Beri Harapan Pemangkasan Suku Bunga

Di sisi lain, berita ekonomi dari Amerika Serikat turut memengaruhi pasar. Data terbaru menunjukkan bahwa klaim pengangguran meningkat, yang memicu spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) mungkin akan segera menurunkan suku bunga.

Menurut analis The Kobeissi Letter, turunnya suku bunga bisa menjadi faktor positif bagi aset beresiko seperti Bitcoin.

“Suku bunga sudah turun 60 basis poin dalam enam minggu terakhir, seiring dengan pemotongan yang dilakukan oleh DOGE,” tulisnya, merujuk pada kebijakan ekonomi dari Departemen Efisiensi Pemerintah Amerika (DOGE).

Meskipun inflasi sempat meningkat, pasar semakin yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Data dari CME Group’s FedWatch Tool menunjukkan bahwa kemungkinan pemangkasan suku bunga pada pertemuan Mei 2025 kini berada di angka 45 persen.

Kobeissi juga mencatat bahwa jumlah klaim pengangguran naik US$ 200 dibandingkan tahun lalu. Hal ini akan menambah tekanan bagi The Fed untuk mengambil langkah kebijakan yang lebih akomodatif.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.