CryptoHarian

Bloomberg: Rally Ethereum itu ‘Spekulatif’, Sedangkan Bitcoin Dikarenakan Fundamental

Bloomberg mengatakan bahwa rally kuat harga Ethereum hanya didasarkan pada spekulasi investor, sambil mengatakan bahwa kenaikan harga crypto utama Bitcoin (BTC), adalah nyata dan didasarkan pada fundamental yang kuat.

Pada saat pers, harga Bitcoin telah naik kembali ke Rp 170 juta-an dan ETH ke Rp 5.6 juta-an di Indodax.

Meskipun terjadi koreksi brutal pada pertengahan Maret di seluruh pasar, harga Ethereum (ETH) telah terus naik selama sebagian besar tahun ini.

Namun, sebagian besar keuntungan ETH terjadi selama empat minggu terakhir. Pada 5 Agustus, harga ETH telah melonjak lebih tinggi hingga menembus di atas $ 400. Selain secara singkat melampaui angka $ 400 akhir pekan lalu, ETH belum mencatatkan harga setinggi itu sejak Agustus 2018.

Bitcoin juga telah menguat selama beberapa bulan terakhir, tetapi tidak sedahsyat ETH.

Menurut prospek crypto Bloomberg Agustus 2020, kenaikan kuat ETH tampaknya terkait dengan spekulasi oleh investor.

Analis crypto di Bloomberg baru-baru ini berpendapat bahwa sementara pertumbuhan harga Ethereum yang dramatis bersifat spekulatif, Bitcoin telah menguat karena faktor fundamental yang berkembang:

“Ethereum telah memperpanjang tertinggi tahun lalu dan melompat ke satu dari aset crypto utama berkinerja terbaik pada tahun 2020, tetapi kami melihat rally lebih spekulatif vs. permintaan yang menguntungkan vs. kondisi pasokan yang mendukung Bitcoin.”

Bloomberg lebih lanjut menjelaskan bahwa Ethereum hanya kira-kira seperlima kapitalisasi pasar Bitcoin dan menghadapi banyak persaingan dari cryptocurrency serupa lainnya.

Baca Juga: Bitcoin Rp 170 Juta, Apa Dampaknya pada Pasar Crypto?

Sebaliknya, Bloomberg memperkirakan Bitcoin perlahan-lahan akan berkembang menjadi versi digital emas dengan korelasinya yang kian kuat dengan komoditas logam mulia.

Selain itu, pertumbuhan harga Ethereum mungkin karena hype DeFi selama beberapa bulan terakhir. Khususnya, stablecoin dan hasil pertambangan yang telah menarik banyak investor ke ETH.

Momentum tersebut semakin diperkuat oleh optimisme bahwa pembaruan ETH 2.0 yang sangat ditunggu-tunggu akhirnya akan diluncurkan dalam waktu beberapa bulan kedepan. Memang, testnet terakhir sebelum Ethereum 2.0, testnet Medalla, telah live pada 4 Agustus lalu.

Dengan ETH 2.0, jaringan Ethereum akan beralih ke algoritme konsensus Proof of Stake (PoS) dan akan dapat memproses lebih banyak transaksi daripada Bitcoin. Selain itu, investor yakin Ethereum akan menjadi lebih efisien dan mampu mendukung pasar DeFi yang terus berkembang. Kita lihat saja!

Baca Juga: Apakah Stimulus Kedua AS Memperkuat Harga Bitcoin?

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Septiady

Penggemar Cryptocurrency dan Mengembangkan Bisnis di Internet dan Percaya Bahwa Informasi Harus Disebarluaskan Secara Transparan. Tidur, Makan dan Tulis