CryptoHarian

Bukan Inflasi, Analis Populer Ingatkan Pemegang Bitcoin Tentang Ini

Cryptoharian – Bitcoin (BTC) mengalami pergerakan yang masih sangat dinamis, dimana setelah adanya kenaikan yang mencapai US$ 24.200, kini harganya kembali turun ke angka US$ 23.580 kendati inflasi sedikit mereda. 

Namun, analis populer Belanda, Michael van de Poppe mengingatkan kepada kepada followernya yang memegang aset kripto, bahwasanya mulai adanya tanda-tanda disinflasi merupakan hal yang baik, akan tetapi ada hal yang harus diwaspadai. 

“Pergerakan besar di pasar, sedikit terlalu berlebihan dengan Nasdaq reli sebesar 3% dan DXY anjlok. Kabar baik bahwa periode disinflasi sudah di depan mata, tetapi orang meremehkan resesi,” ungkap Poppe. 

Dalam hal ini, ia menitik beratkan pada resesi yang isunya sudah sangat santer, bahkan sejak tahun 2022 lalu. Poppe yang terkenal dengan bullish-nya, sejak Desember lalu terlihat sangat bearish dengan banyaknya gejolak pasar. 

Sementara itu di cuitan lainnya, Poppe juga menjelaskan bahwa Bitcoin masih melawan harga tertinggi lagi, sembari Nasdaq yang juga melanjutkan reli. Menurutnya, investor juga harus mengawasi pergerakan DXY untuk menentukan langkah selanjutnya. 

“Yang ini perlu menembus hingga 102 poin dan kemudian semua pasar turun,” ujarnya. 

Meski begitu, Bitcoin menjadi aset yang bekerja dengan baik daripada emas dan real estate, menurut laporan Bank Investasi Goldman Sachs dari data Year to Date (YtD). Bitcoin juga menduduki puncak daftar bank investasi global sebagai aset dengan pengembalian yang disesuaikan dengan risiko tertinggi di atas emas, real estat, S&P 500, dan Nasdaq 100.

Bitcoin menduduki puncak daftar pengembalian total sebesar 27 persen, diikuti oleh MSCI Emerging Markets Index sebesar 8 persen. Sementara emas, yang oleh banyak orang dibandingkan dengan bitcoin sebagai penyimpan nilai dan lindung nilai terhadap inflasi, mendapat peringkat beberapa tempat di bawah BTC pada daftar pengembalian total dan yang disesuaikan dengan risiko. 

Logam tersebut memiliki pengembalian total 6 persen year-to-date dan Sharpe Ratio 2, sementara Sharpe Ratio BTC adalah 3,1 menurut bagan Goldman. Rasio Sharpe yang lebih tinggi menunjukkan investasi tersebut telah menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi untuk tingkat risiko tertentu.

Namun, Goldman Sachs mengatakan pada Desember tahun lalu emas adalah diversifikasi portofolio yang lebih baik daripada BTC. Hal ini, kemungkinan karna aset tersebut tidak terlalu terpengaruh oleh kondisi keuangan yang lebih ketat.

Berita Bitcoin: Ditinggal Menikah, Seorang Pria Kini Akui Tak Tahu Tujuannya Simpan Bitcoin 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.