CryptoHarian

CEO JPMorgan: Suku Bunga AS Masih Bisa Naik, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Cryptoharian – Dalam sebuah pernyataan baru-baru ini, Jamie Dimon yang merupakan CEO JPMorgan Chase memperingatkan tentang potensi pemadatan kredit dan kenaikan suku bunga di masa depan.

Pernyataan Dimon ini berfokus dampak tingkat likuiditas dan penyebaran obligasi terhadap pasar secara keseluruhan.

Dimon mengklaim, effort dari banyaknya bank untuk mempertahankan modal, kemungkinan adalah penerapan kebijakan pemberian kredit lebih ketat. Hal ini berpotensi membuat kredit menjadi kurang mudah diakses. 

“Anda sudah melihat pemadatan kredit terjadi karena cara termudah bagi bank untuk mempertahankan modal adalah dengan tidak memberikan pinjaman selanjutnya,” ungkap Dimon. 

Ia juga menjelaskan bahwa pendekaran yang lebih berhati-hati terhadap pemberian kredit ini dapat berdampak pada perekonomian secara luas, yang mungkin mempengaruhi bisnis dan individu yang mencari kredit. 

Selain itu, Dimon menyarankan untuk para klien dan bank-bank lainnya untuk bersiap menghadapi kenaikan suku bunga yang melebihi tingkat saat ini.

“Jika tingkat lima persen itu tidak cukup, anda harus siap dengan tingkat enam dan tujuh. Anda harus siap dengan obligasi sepuluh tahun,” ujarnya. 

Dimon juga membahas pengaruh The Fed terhadap suku bunga. Ia menjelaskan, meskipun The Fed mengendalikan suku bunga jangka pendek, masih terdapat likuiditas yang berlebih dalam sistem. 

Menurutnya, likuiditas yang berlebih ini telah menyumbang kenaikan harga saham, namun belum tercermin secara memadai dalam penyebaran obligasi. 

“Penyebaran obligasi masih menjadi petunjuk utama resesi, bukan jika penyebaran obligasi itu tercermin,” kata Dimon.

Berita Bitcoin: Breaking! Kripto Exchange Hotbit Tutup, Apa Yang Terjadi?

Bagaimana Nasib Bitcoin Saat ini?

Di sisi lain, analis terkenal bernama Michael van de Poppe memberikan pandangannya mengenai keadaan terkini Bitcoin memberikan wawasan tentang potensi pergerakan harga dan level kunci yang perlu diperhatikan.

Dalam mengikuti perkembangan pasar, Poppe menyoroti konsolidasi yang sedang terjadi pada Bitcoin

“Saat ini Bitcoin masih berada dalam kisaran harga yang sama,” paparnya. 

Baca Juga: Kenapa Harga Bitcoin Turun Hari Minggu dan Naik Pada Hari Senin?

Analis ini juga mencatat bahwa jika Bitcoin mampu menembus level resistensi penting di US$ 27.200, kemungkinan besar harga Bitcoin akan melanjutkan tren positif hingga mencapai US$ 29.000 dan bahkan membuka peluang untuk mencetak rekor harga tertinggi baru. 

“Namun, bila terjadi break maka pasar sedang netral  dan mungkin akan tetap stagnan dalam waktu dekat,” pungkas Poppe.

Namun, Mike Mcglone memberikan grafik tentang Bitcoin yang menunjukkan support di US$ 7.000 dan resistensi di US$ 30.000.

Menurutnya, jika The Fed masih menaikan suku bunga, ada kemungkinan Bitcoin akan kembali me-retest US$ 7.000.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.