SeptiadyRaoul Pal, CEO dan pendiri dari Real Vision, mengatakan bahwa dia sangat yakin terhadap Bitcoin ketika dia membandingkan aset kripto dengan aset tradisional dalam berbagai timeframes.
Raoul Pal adalah mantan hedge fund executive yang pernah bekerja di Goldman Sachs.
Dengan menggunakan teori silkus ekonomi, dia memberikan grafik di Twitter:
Hanya satu aset yang mengimbangi pertumbuhan neraca G4. Ini bukan saham, bukan obligasi, bukan komoditas, bukan kredit, bukan logam mulia, bukan penambang. Hanya satu aset yang secara besar-besaran mengungguli untuk semua jangka waktu: Bitcoin.
Neraca G4 yang dimaksud adalah Bank Inggris (BOE), Bank Jepang (BOJ), Federal Reserve (FED), dan Bank Sentral Eropa (ECB).
Dia menambahkan:
Tingkat keyakinan saya terhadap Bitcoin meningkat setiap hari. Sangat bullish. Sekarang saya berpikir bahwa mungkin tidak ada gunanya memiliki aset lain untuk aset jangka panjang.
Pada bulan Mei, Pal mengatakan kepada cointelegraph bahwa harga Bitcoin akan naik 50x hingga 100x lipat dalam lima tahun karena devaluasi mata uang.
Dia menafsirkan dengan grafik teori siklus ekonomi bahwa raja kripto ini dapat mencapai $1 juta.
Tidak hanya Pal, masih banyak investor lainnya yang sangat bullish terhadap Bitcoin atau uang kripto.
Nikolaos Panigirtzoglou, managing director di J.P Morgan, melakukan studi bahwa generasi muda lebih menyukai berinvestasi di Bitcoin, sedangkan, generasi tua suka berinvestasi di emas atau obligasi.
Disamping itu, semakin banyak perusahaan yang menggunakan teknologi blockchain.
Beberapa hari lalu, Coca-cola menggunakan teknologi Ethereum untuk rantai pasokan.
Bank Raksasa, JP Morgan mempunyai JPM Coin. Negara China sudah memulai menggunakan teknologi blockchain dan Yuan Digital.
Apakah anda sudah berinvestasi di Bitcoin?
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.
Iqbal Maulana
Muhammad Syofri
