CryptoHarian

China Diam-Diam Jual Bitcoin, Bagaimana Dengan Bitcoin?

Cryptoharian – China diketahui sedang melakukan menjual Bitcoin (BTC) hasil sitaan dari berbagai kasus kriminal. Penjualanya dilakukan diam-diam lewat jalur belakang, bukan di bursa resmi. Hal ini disampaikan oleh salah satu pengamat dunia blockchain dengan nama akun media sosial X ‘DanteX’.

Dalam penjelasannya, DanteX mengungkapkan bahwa meski terlihat mencurigakan, ini bukan upaya untuk menjatuhkan Bitcoin. Ada dugaan darinya bahwa ini adalah cara cepat dari negeri Tirai Bambu tersebut untuk mendapatkan uang tunai di tengah krisis ekonomi.

Penjualan Lewat Jalur Tikus

Bitcoin yang dijual oleh pemerintah China ini berasal dari kasus-kasus penipuan dan kejahatan yang ditangani otoritas China selama bertahun-tahun. Salah satu kasus terbesar adalah PlusToken, di mana pemerintah menyita sekitar 194.000 BTC, sekarang nilainya lebih dari US$ 13 miliar.

Menariknya, penjualan ini tidak dilakukan secara terbuka, melainkan lewat jalur ‘tikus’. Sebagian besar transaksi dilakukan secara pribadi, lewat jalur over-the-counter (OTC), menggunakan perantara di negara-negara seperti Hong Kong, Singapore dan Seychelles. Dengan cara ini, penjualan tidak akan terdeteksi publik.

Kenapa China Jual Sekarang?

Alasannya cukup jelas, karena ekonomi sedang tertekan. Pertumbuhan ekonomi melambat, utang pemerintah daerah menumpuk, dan sektor properti sedang lesu. Biasanya, pemerintah daerah mendapatkan pemasukan dari penjualan tanah. Namun sekarang, pendapatan itu nyaris hilang.

Menjual Bitcoin menjadi solusi cepat. Tidak perlu mengajukan utang baru, tidak perlu memangkas anggaran, cukup tukar Bitcoin dengan uang tunai lewat pihak ketiga. Tanpa ribut dan tanpa protes.

Tidak Ada Aturan Pusat, Semua Tergantung Daerah

Menurut DanteX, salah satu hal yang membuat rumit adalah tidak ada kebijakan nasional soal bagaimana mengelola atau menjual aset kripto yang disita. Pemerintah daerah bertindak sendiri, dan biasanya bekerja sama dengan perusahaan swasta untuk menjual Bitcoin melalui jalur luar negeri.

Akibatnya, proses tidak transparan. Tidak ada catatan publik, tidak ada audit dan tidak ada kepastian berapa banyak Bitcoin yang sudah dijual. Kadang dijual di bawah harga pasar, asalkan uang tunai cepat masuk.

Baca Juga: JP Morgan: Emas Lebih Bagus Dari Bitcoin di Tengah Krisis Ekonomi

Apakah Ini Bakal Guncang Pasar?

Penjualan dalam jumlah besar tentu bisa memicu kenaikan, apalagi jika media menyebut China sedang ‘dumping’ Bitcoin. Tapi secara angka, pasar Bitcoin cukup besar untuk menahan tekanan ini. Volume perdagangan harian Bitcoin sekitar US$ 30-50 miliar, jadi penjualan ratusan juta dolar masih bisa ditoleransi.

Masalahnya adalah persepsi. Ketika orang tidak tahu berapa banyak yang dijual dan kapan, itu menciptakan ketidakpastian. Dan di dunia kripto, ketidakpastian bisa membuat harga bergerak liar.

Bukan Untuk Hancurkan Bitcoin

Meski ada anggapan bahwa China ingin menjatuhkan Bitcoin, analis justru melihat sebaliknya. Kalau harga Bitcoin anjlok, sisa Bitcoin milik pemerintah China juga ikut turun nilainya. Maka, penjualannya dilakukan perlahan dan hati-hati.

Beijing tampaknya ingin menghindari efek buruk seperti yang pernah terjadi dalam kasus Silk Road atau Mt. Gox, di mana penjualan besar-besaran membuat harga Bitcoin jatuh. Strateginya sekarang adalah menjual secara bertahap lewat perantara yang dipercaya.

Peran Penting Hong Kong

Di sisi lain, Hong Kong memainkan peran strategis dalam cerita ini. Meski China melarang kripto, Hong Kong justru mendukungnya. Bahhkan, kota ini telah melegalkan perdagangan kripto dan meluncurkan ETF Bitcoin dan Ethereum pertama di Asia.

Banyak pihak melihat Hong Kong sebagai ‘laboratorium’ keuangan yang diam-diam didukung Beijing. Lewat Hong Kong, aset kripto bisa dijual secara legal dan lebih aman.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.