Coinbase Memberikan Hadiah Rp 700 Juta Untuk Yang Menemukan Bug

Layanan pertukaran dan dompet digital utama di Amerika Serikat (AS), Coinbase, telah memberikan hadiah $30,000 (Rp 300 juta) untuk melaporkan bug kritis pada sistemnya, menurut data dari program pengungkapan kerentanan Coinbase di HackerOne, perusahaan yang bergerak untuk pengetesan kerentanan sistem. Bug yang dilaporkan pada 11 Februari, menghasilkan hadiah terbesar yang pernah ada diberikan oleh Coinbase di HackerOne.

Laporan kerentanan tersebut tidak tersedia untuk umum di HackerOne. Sementara Coinbase telah mengkonfirmasi bahwa bug tersebut sudah diperbaiki, seorang juru bicara dari Coinbase menolak untuk merincikan tentang masalah ini, seperti yang dilaporkan oleh situs web berita teknologi The Next Web pada 13 Februari.

Coinbase memiliki empat tingkat hadiah yang diberikan untuk penemuan bug. Secara khusus, sistem bounty coinbase memberikan hadiah $200 (Rp 2.8 juta) untuk bug rendah, $2,000 (Rp 28 juta) untuk bug yang medium, $15,000 ( Rp 211 juta) untuk yang tinggi dan $50,000 ( Rp 700 juta) untuk bug yang memiliki dampak kritis.

Baca Juga: 10+ Peluang Usaha Rumahan Modal Kecil Dan Tips Untuk Memulai 2019

Menurut sistem Bounty bug Coinbase, bug yang memiliki dampak kritis digambarkan sebagai celah sistem yang memungkinkan hacker untuk membaca atau memodifikasi data sensitif, serta mengeksekusi kode arbitrer dan mengambil atau memindahkan mata uang digital atau fiat. Sebaliknya, kasus berdampak rendah adalah memasuki data sensitivitas kecil dan rendah. Namun, tidak ada penjelasan tentang sensitivitas data.

Bounty ini adalah bounty yang keempat yang telah diberikan oleh Coinbase di tahun ini. Pada bulan Maret 2018, $10,000 (Rp 140 juta) diperoleh oleh sebuah perusahaan Belanda yang melaporkan kerentanan smart contract, yang memungkinkan pengguna untuk mencuri Ethereum (ETH) dalam jumlah tak terbatas.

Baca Juga: Pendiri Tron Menyindir Vitalik Buterin Di Twitter, Simak Apa Yang Dikatakan Justin Sun