Coinbit Korea Disita Setelah Tuduhan Wash Trading

Coinbit, pertukaran cryptocurrency terbesar ketiga Korea Selatan, telah disita oleh polisi menyusul adanya tuduhan penipuan. Menurut laporan 26 Agustus oleh Seoul Shinmun, 99% volume transaksi di bursa tersebut telah dipalsukan melalui wash trading.

Polisi Metropolitan Seoul menggeledah dan menyita sejumlah properti, termasuk markas besar Coinbit di distrik Gangnam Seoul.

Pemilik Coinbit, Ketua Choi Mo, dan tim manajemennya diduga telah memperbanyak volume transaksi dan memanipulasi harga token menggunakan sejumlah akun “hantu“.

Polisi memperkirakan bahwa kegiatan penipuan tersebut telah menghasilkan lebih dari 100 miliar won secara keseluruhan.

Seoul Shinmun telah diperingatkan atas adanya dugaan wash trading di bursa oleh orang dalam pada bulan Mei. Setelah penyelidikan, ditemukan bahwa, antara bulan Agustus 2019 dan Mei 2020, 99% transaksi di Exchange 1, di mana cryptocurrency utama seperti Bitcoin (BTC) diperdagangkan, tidak memiliki detail setoran dan penarikan yang sesuai.

Selain itu, ditemukan bahwa Exchange 2, yang fokus dalam mencantumkan cryptocurrency yang lebih kecil, memblokir transaksi koin dengan bursa lain, yang memungkinkan Choi dan timnya untuk mengontrol pasokan koin.

Hal ini memungkinkan tim manajemen untuk secara langsung merealisasikan margin pasar dengan membeli dan menjual koin dalam jumlah besar pada waktu-waktu tertentu.

Penerbitan temuan investigasi ditahan hingga setelah operasi polisi karena kekhawatiran tentang keamanan pribadi dan penghancuran barang bukti.

Perlu diketahui, wash trading di bursa adalah masalah utama untuk industri cryptocurrency, dengan banyak trader yang terpikat untuk menggunakan pertukaran berlikuiditas rendah berdasarkan klaim volume harian yang dimanipulasi.

Ini tentu akan menodai kepercayaan para trader pemula yang menggunakan pertukaran ini, dimana cryto seharusnya sudah dalam tahap yang baik untuk penggunaan dan tidak lagi dihindari karena pengalaman buruk dari berita pemalsuan volume ini.