CryptoHarian

8 Daftar Saham Syariah 2023 Dan Cara Investasi Untuk Pemula

Apa itu Saham Syariah?

Saham Syariah adalah bersumber dari korporasi yang produknya memegang prinsip Syariah di pasar modal. Agar saham dari perusahaan bisa masuk ke dalam kategori Syariah, mereka harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu.

Kriteria yang pertama adalah kegiatan usaha dari perusahaan, ini berarti perusahaan tidak boleh melakukan kegiatan usaha yang dianggap merusak moral dan bertentangan dengan prinsip Syariah di pasar modal. 

Kegiatan usaha yang tidak sesuai dengan prinsip Syariah:

  • Transaksi mengandung unsur suap (risywah)
  • Melakukan kegiatan produksi, distribusi, trading, menyediakan barang atau jasa haram yang telah ditetapkan dari DSN-MUI
  • Transaksi jual beli risiko yang mengandung unsur judi atau ketidak-pastian
  • Korporasi pembiayaan berbasis bunga
  • Bank berbasis bunga
  • Trading yang menawarkan permintaan palsu
  • Trading yang tidak menyertakan penyerahan jasa atau barang
  • Permainan dan perjudian yang tergolong dalam judi 

Kriteria yang kedua adalah rasio keuangan perusahaan. Berikut adalah kriteria yang harus dipenuhi perusahaan:

  • Perbandingan total utang berbasis bunga dan total aset yang dimiliki perusahaan terkait tidak bisa melebihi 45 persen. 
  • Perbandingan total pendapatan tidak halal tidak boleh melebihi 10 persen dari total pendapatan usaha (revenue) dan pendapatan lainnya.
  • Jika perusahaan mampu memenuhi kriteria diatas, maka saham akan dimuat ke dalam DES (daftar efek Syariah).
  • DES adalah kumpulan efek yang tidak bertentang dengan prinsip Syariah di pasar modal. 
  • Perusahaan yang tidak lolos seleksi akan dikeluarkan dari DES. 

Apa yang harus dilakukan jika saham kita keluar dari DES?

  • Jika hal tersebut terjadi, Anda dapat mengacu kepada aturan yang ada untuk reksa dana Syariah.
  • 10 hari setelah daftar efek Syariah diterbitkan, Anda harus menjual saham tersebut karena sudah tidak Syariah lagi.
  • Pada aplikasi seperti POEMS Syariah, meskipun saham sudah keluar dari DES dan tidak dapat ditemukan di order book atau running trade, Anda masih bisa menjual via menu portofolio saham – ini berarti masih bisa menemukan saham tersebut dan menjualnya. 

Daftar Saham Syariah Terbaik di Bursa Efek Indonesia

Terdapat beberapa saham yang tergolong saham Syariah terbaik karena harganya yang murah dan prediksi pertumbuhannya adalah 100 persen (menurut sumber pengamat dan analis dunia sekuritas). 

Sesuai data dari Bank Indonesia, saham Syariah tersebut menunjukkan pertumbuhan di penjualan eceran mereka. Saham-saham Syariah ini bertahan di ISSI hingga periode review 31 Maret 2020).

Pada periode Desember 2019, terdapat 26 perusahaan yang keluar dari perhitungan ISSI. 5 diantara mereka bahkan merupakan korporasi yang mempunyai likuiditas tinggi di pasar saham Indonesia dan termasuk blue chips. 

Oleh karenanya, jika ingin membeli saham, pastikan Anda berinvestasi sesuai kriteria dan perencanaan keuangan Anda.

Berikut adalah 8 saham Syariah yang cukup berpotensi tahun depan: 

1.Alam Sutera Realty tbk (ASRI)

Sesuai dengan laporan tengah tahun 2016, ASRI membukukan penjualan sebesar Rp 1,28 triliun.

Dari kinerja tersebut, diperoleh laba bersih per saham Rp 28,40, nilai buku per saham Rp 363,85, rasio utang terhadap aset (DAR) 0,62 kali, rasio utang terhadap ekuitas (DER) 1,64 kali.

2.PT Impack Pratama Industri tbk (IMPC)

PT Impack Pratama Industri Tbk mencatatkan pendapatan neto sebesar Rp 1,23 triliun selama Januari hingga September 2020. Angka tersebut tumbuh 18 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 1,04 triliun. 

Produsen material bangunan plastik ini mengantongi laba bersih Rp 87 miliar per akhir September 2020. Jumlah tersebut menanjak 55,94 persen ketimbang akhir September 2019 sebesar Rp 56 miliar.

3.Surya semesta Internusa (SSIA)

Emiten properti SSIA mencetak pendapatan sebesar Rp 1,46 triliun pada semester I/2020.

Nilai buku emiten pengembang kawasan industri PT Surya Semesta Internusa Tbk. akan menembus Rp 950 per saham pada kuartal kedua tahun ini setelah resmi menjual porsi kepemilikan sahamnya pada tol Cikopo — Palimanan kepada PT Astratel Nusantara.

4.Ace Hardware Indonesia (ACES)

Dalam enam bulan 2020, Ace Hardware berhasil membukukan pendapatan Rp 3,65 triliun. Secara konsensus target harga saham ACES diperkirakan mencapai 1.690,91 pada akhir tahun ini. 

Adapun pada penutupan perdagangan per 5 Agustus 2020, harga saham mereka naik 0,30 persen atau 5 poin ke posisi 1.685. Dalam periode tahun berjalan, saham ACES sudah naik 12,71 persen, berlawanan dengan IHSG yang tergerus 18,61 persen.

5.Mitra Adiperkasa (MAPI)

MAPI membukukan kinerja yang bersemangat sepanjang tahun 2019. Emiten ritel yang satu ini berhasil menumbuhkan penjualan bersih dan laba bersih hingga dua digit.  

Penjualan mereka sepanjang tahun 2019 tumbuh 14,6% menjadi Rp 21,58 triliun dari tahun sebelumnya Rp 18,92 triliun. Sementara laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 21,17% secara tahunan menjadi Rp 933,49 miliar. 

6.Ramayana Lestari Sentosa (RALS)

Pendapatan RALS di sembilan bulan pertama 2020 mencapai Rp 1,9 triliun. Jumlah tersebut naik 57 persen secara YoY, tapi turun 23 persen secara kuartalan.

Prospek RALS masih tetap cerah karena manajemen terus bekerja keras untuk mengikuti perkembangan jaman serta perubahan cara belanja dan selera konsumen.

7.Bekasi Fajar Industrial Estate tbk (BEST)

Emiten lahan industri PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. mencatatkan pendapatan sebesar Rp 950,54 miliar dengan laba bersih Rp 380,15 miliar.

8.Lippo Cikarang tbk (LPCK) 

PT Lippo Cikarang Tbk. berhasil menghasilkan kinerja positif sepanjang kuartal I/2020. Perseroan membukukan laba berkali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan interim yang ada di keterbukaan informasi BEI, emiten dengan sandi LPCK tersebut menorehkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan pada entitas induk sebesar Rp 793,58 miliar.

Daftar Saham Syariah Terpercaya

Salah satu indeks saham Syariah yang sudah mendapatkan kepercayaan adalah emiten yang terdaftar dalam ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia). 

Untuk saat ini, terdapat 443 saham Syariah yang terdaftar berdasarkan ISSI, meskipun demikian, kami mengacu pada indeks Jakarta Islamic Index (JII) yang terdiri dari 30 saham saja. 

Saham-saham berikut ini dinilai sesuai pergerakan harga 5 tahun terkahir, pendapatan dan revenue tahunan, profit tahunan dan kapitalisasi pasar mereka. Berikut adalah daftar emitennya: 

  • Ace hardware Indonesia Tbk. (ACES)
  • Adaro energy Tbk (ADRO)
  • AKR Corporindo tbk (AKRA)
  • Aneka tambang tbk (ANTM)
  • Astra international tbk (ASII)
  • Barito pacific tbk (BRPT)
  • Bank BTPN Syariah tbk (BTPS)
  • Charoen Pokphand Indonesia tbk (CPIN)
  • Ciputra development tbk (CTRA)
  • Erajaya swasembada tbk (ERAA)
  • XL Axiata tbk (EXCL)
  • Indofood CBP Sukses Makmur tbk (ICBP)
  • Vale Indonesia tbk (INCO)
  • Indofood sukses Makmur tbk (INDF)
  • Indocement tunggal prakarsa tbk (INTP)
  • Japfa Comefeed Indonesia tbk (JPFA)
  • Jasa Marga (persero) tbk (JSMR)
  • Kalbe Farma tbk (KLBF)
  • Merdeka copper gold tbk (MDKA)
  • Media nusantara citra tbk (MNCN)
  • Perusahaan gas Negara tbk (PGAS)
  • Bukit Asam tbk (PTBA)
  • Pakuwon Jati tbk (PWON)
  • Surya Citra Media tbk (SCMA)
  • Semen Indonesia (persero) tbk (SMGR)
  • Telekomunikasi Indonesia (persero) tbk (TLKM)
  • Chandra Asri Petrochemical tbk (TPIA)
  • United Tractors tbk (UNTR)
  • Unilever Indonesia tbk (UNVR)
  • Wijaya Karya (persero) tbk (WIKA)

Daftar Saham Syariah Terbaru di Bursa Efek Indonesia

Daftar saham Syariah yang ada di BEI saat ini bisa berubah pada periode review berikutnya. Meskipun demikian, kami akan memberikan daftar saham terbaru di BEI. 

Berikut adalah daftar 100 saham syariah yang masuk kedalam ISSI dari sumber resmi BEI (untuk periode 31 Maret hingga review DES berikutnya): 

  • Anugerah Kagum Karya Utama Tbk. (AKKU)
  • Astra Agro Lestari Tbk. (AALI)
  • Acset Indonusa Tbk. (ACST)
  • Akasha Wira International Tbk. (ADES)
  • Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI)
  • Polychem Indonesia Tbk. (ADMG)
  • Adaro Energy Tbk. (ADRO)
  • Asia Sejahtera Mina Tbk. (AGAR)
  • Aneka Gas Industri Tbk. (AGII)
  • Arita Prima Indonesia Tbk (APII)
  • Aneka Tambang Tbk. (ANTM)
  • Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT)
  • Andira Agro Tbk. (ANDI)
  • Ateliers Mecaniques D Indonesie Tbk. (AMIN)
  • Makmur Berkah Amanda Tbk. (AMAN)
  • Alakasa Industrindo Tbk. (ALKA)
  • Alkindo Naratama Tbk. (ALDO)
  • Maming Enam Sembilan Mineral Tbk. (AKSI)
  • AKR Corporindo Tbk. (AKRA)
  • Argha Karya Prima Industry Tbk. (AKPI)
  • Asiaplast Industries Tbk. (APLI)
  • Astra International Tbk. (ASII)
  • Bali Bintang Sejahtera Tbk. (BOLA)
  • Bekasi Asri Pemula Tbk. (BAPA)
  • Bali Towerindo Sentra Tbk. (BALI)
  • Agro Yasa Lestari Tbk. (AYLS)
  • Astra Otoparts Tbk. (AUTO)
  • Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI)
  • Andalan Sakti Primaindo Tbk. (ASPI)
  • Astra Graphia Tbk. (ASGR)
  • Ratu Prabu Energi Tbk. (ARTI)
  • Arwana Citramulia Tbk. (ARNA)
  • Armidian Karyatama Tbk. (ARMY)
  • Atlas Resources Tbk. (ARII)
  • Agung Podomoro Land Tbk. (APLN)
  • Bhakti Agung Propertindo Tbk. (BAPI)
  • Estika Tata Tiara Tbk. (BEEF)
  • Bumi Citra Permai Tbk. (BCIP)
  • Bayu Buana Tbk. (BAYU)
  • Bayan Resources Tbk. (BYAN)
  • Bukit Uluwatu Villa Tbk. (BUVA)
  • Buana Lintas Lautan Tbk. (BULL)
  • Bukaka Teknik Utama Tbk. (BUKK)
  • Budi Starch & Sweetener Tbk. (BUDI)
  • Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk. (BTPS)
  • Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE)
  • Betonjaya Manunggal Tbk. (BTON)
  • Bumi Teknokultura Unggul Tbk. (BTEK)
  • Baramulti Suksessarana Tbk. (BSSR)
  • Barito Pacific Tbk. (BRPT)
  • Cardig aero services tbk (CASS)
  • Citatah tbk (CTTH)
  • Ciputra development tbk (CTRA)
  • Citra tubindo tbk (CTBN)
  • Cisadane sawit raya tbk (CSRA)
  • Cahayasakti investindo sukses tbk (CSIS)
  • Catur Sentosa adiprana tbk (CSAP)
  • Charoen pokphand Indonesia tbk (CPIN)
  • Wahana interfood nusantara tbk (COCO)
  • AirAsia Indonesia tbk (CMPP)
  • Citra marga nusaphala persada tbk (CMNP)
  • Colorpark Indonesia tbk (CLPI)
  • Sariguna primatirta tbk (CLEO)
  • Natura city developments tbk (CITY)
  • Cita mineral investindo tbk (CITA)
  • Chitose internasional tbk (CINT)
  • Centratama telekomunikasi Indonesia tbk (CENT)
  • Wilmar cahaya Indonesia tbk (CEKA)
  • Communication cable systems Indonesia tbk (CCSI)
  • Metro healthcare Indonesia (CARE)
  • Capitol nusantara Indonesia tbk (CANI)
  • Cahayaputra asa keramik tbk (CAKK)
  • Campina ice cream industry tbk (CAMP)
  • Diamond citra propertindo tbk (DADA)
  • Duta pertiwi tbk (DUTI)
  • Jaya Bersama Indo tbk (DUCK)
  • Dian swastatika Sentosa tbk (DSSA)
  • Dharma samudera fishing industries tbk (DSFI)
  • Dua putra utama Makmur tbk (DPUM)
  • Duta pertiwi nusantara tbk (DPNS)
  • Diamond food Indonesia tbk (DMND)
  • Puradelta lestari tbk (DMAS)
  • Central omega resources tbk (DKFT)
  • Distribusi voucher nusantara tbk (DIVA)
  • Intiland development tbk (DILD)
  • Arkadia digital media tbk (DIGI)
  • Duta intidaya tbk (DAYA)
  • Nusa konstruksi enjiniring tbk (DGIK)
  • Darma henwa tbk (DEWA)
  • Dewata freight international tbk (DEAL)
  • Darya-varia laboratoria tbk (DVLA)
  • Dyandra media international tbk (DYAN)
  • Dwi guna laksana tbk (DWGL)
  • Eastparc hotel tbk (EAST)
  • XL Axiata tbk (EXCL)
  • Fast food Indonesia (FAST)
  • Esta multi usaha tbk (ESTA)
  • Sinergi inti plastindo tbk (ESIP)
  • Erajaya swasembada tbk (ERAA)
  • Enseval putera megatrading tbk (EPMT)

Perbedaan Saham Syariah dan Konvensional

Mekanisme perdagangannya di bursa efek bisa saja sama, namun berikut adalah perbedaan menonjol antara saham konvensional dan Syariah:

  • Untuk saham Syariah, pendapatan non-halal dari perusahaan tersebut harus lebih kecil, sedangkan konvensional adalah bebas. Pendapatan tidak halal berarti pendapatan yang berbasis bunga.
  • Saham Syariah mewajibkan korporasi memiliki utang berbasis bunga yang lebih kecil daripada asetnya. Sementara saham konvensional bebas.
  • Saham konvensional mencakupi korporasi dalam bidang jenis apapun, sedangkan untuk saham Syariah, korporasi tidak dapat bergerak dalam bidang usaha yang melanggar Syariat Islam. 

Cara Investasi Saham Syariah

Jika Anda tertarik berinvestasi di saham Syariah, langkah-langkahnya cukup sederhana dan tidak berbeda jauh dengan investasi saham pada umumnya. Berikut adalah panduan ringkasnya: 

1. Rekening Efek atau Saham

Pastikan Anda mempunyai rekening efek atau saham untuk menyalurkan dana investasi. Pembuatan rekening efek hanya bisa dilakukan di perusahaan sekuritas. 

Berikut adalah beberapa korporasi sekuritas yang membuka pendaftaran via online; Mandiri sekuritas, BNI sekuritas, MNC sekuritas, BCA Sekuritas, IndoPremier, Samuel sekuritas Indonesia dan Valbury sekuritas Indonesia.

Setelah registrasi, Anda akan diberikan akun RDN (rekening dana nasabah), SID (single investor identification), dan SRE (sub rekening efek). Fungsi dari RDN Anda tidak hanya untuk berinvestasi saham, namun juga untuk investasi reksa dana, obligasi dan ETF. 

2. Mencari Saham Syariah 

Lakukan deposit awal untuk berinvestasi. Saat ini, Anda harus mempelajari saham apa yang ingin dibeli. Lakukan pengecekan indeks saham Syariah dengan memeriksa BEI (bursa efek Indonesia) – disana mereka menyediakan informasi indkes saham jenis terkait. 

Melalui indeks tersebut, Anda dapat mengetahui saham Syariah yang bisa dimiliki. 

3. Membeli dengan Cermat

Beli saham dengan melakukan analisis teknikal dan melihat fundamental saham tersebut. Untuk dapat melihat fundamental, Anda bisa memeriksa menu ringkasan performa perusahaan tercatat di situs IDX. 

Pastikan saham tersebut mempunyai kapitalisasi pasar yang besar. Saham dengan market capitalization adalah saham yang tahan banting dan tidak mudah digoyang (saham blue chip). 

Kemudian Anda dapat melakukan analisis teknikal dengan memeriksa harga saham pada chart yang disediakan RTI Infokom atau situs investing.com. 

4. Studi dan Riset

Sembari berinvestasi, Anda dapat memperluas pengetahuan dengan membaca buku ataupun berpartisipasi dengan sekolah pasar modal yang diselenggarakan BEI (bursa efek Indonesia). 

Pastikan Anda meluangkan waktu untuk membaca situs-situs finansial yang kredibel dan terpercaya. 

Apakah Saham Syariah Halal?

Saham ini sudah dinilai dengan ketat oleh Lembaga yang berwenang seperti MUI. Majelis Ulama Indonesia memastikan korporasi terkait tidak melakukan praktik yang bertentangan dengan syariat Islam (riba) yang berkaitan dengan minuman keras, perjudian dan larangan lainnya. Oleh karenanya, saham Syariah masuk ke dalam indeks saham halal. 

Siapa yang Berwenang Menyeleksi Saham Syariah?

Proses penyaringan saham Syariah dilakukan secara berkala dan rutin. Pihak berwenang yang memutuskan saham apa yang sesuai dengan prinsip Syariah adalah DSN (dewan Syariah Nasional), MUI Bersama dengan OJK (otoritas jasa keuangan). 

Hukum Saham Syariah di Indonesia dan Fatwanya 

Kriteria saham Syariah dan penetapan perdagangan saham Syariah sudah ditentikan dalam fatwa dewan Syariah nasional MUI no.40. 

Salah satu hukum Syariah yang tercatat di dalam fatwa tersebut adalah; jenis usaha, produk barang, jasa yang ditawarkan dan akad serta pengelolaan perusahaan tidak boleh bertentangan dengan prinsip Syariah. 

Kriteria saham Syariah menurut MUI adalah emiten dilarang melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinisp Syariah. 

Selain itu, emiten dan perusahaan harus memenuhi rasio keuangan tertentu. 

Manfaat Investasi Saham Syariah

  • Melakukan Investasi Sesuai Agama

Saham Syariah telah terjamin halal oleh MUI (majelis ulama Islam). Tidak perlu khawatir lagi jika ingin berinvestasi saham. 

  • Saham Likuid yang Masuk ke Indeks LQ45

Terdapat beberapa saham LQ45 yang dikategorikan sebagai saham Syariah. Ini berarti saham tersebut termasuk likuid alias aktif diperdagangkan. 

  • Saham Blue Chip yang Minim Risiko

Saham-saham Syariah ada yang termasuk saham dengan kapitalisasi besar dan tergolong blue chip. Ini berarti risiko penurunan harga juga lebih kecil terjadi. 

  • Memperoleh Capital Gain atau Pembagian Dividen

Anda dapat memperoleh dengan capital gain maupun pembagian dividen. Jika daham yang Anda miliki bertumbuh can mencapai target harga tertentu, Anda bisa menjualnya untuk mendapatkan keuntungan (capital gain). 

Risiko Investasi Saham Syariah

  • Tidak Mendapatkan Dividen

Pada kasus umum, korporasi membagi dividen saat performa sedang baik. Namun jika perusahaan mengalami penurunan kinerja atau sedang merugi, maka Anda tidak akan mendapatkan dividen.

  • Capital Loss

Capital loss adalah kebalikan dari capital gain – ini mengenai saham yang Anda jual memiliki nilai rendah dari harga beli.

  • Saham Dikeluarkan dari DES

Perlu diperhatikan bahwa sewaktu-waktu, saham investasi Anda bisa dihapus dari DES (Daftar efek Syariah).

  • Risiko Likuidasi

Jika emiten bangkrut atau dilikuidasi, maka hak pemegang saham berada di prioritas terakhir, ini berarti hak Anda akan diberikan setelah seluruh kewajiban emiten dibayarkan. Kemungkinan terburuk pemegang saham tidak mendapatkan apapun. 

Mekanisme Transaksi Saham Syariah

Apakah transaksi jual beli saham di pasar regular BEI diperbolehkan secara Syariah? Acuan Anda adalah Fatwa DSN MUI no.80 mengenai penerapan prinsip Syariah dalam mekanisme perdagangan efek bersifat ekuitas di pasar regular bursa efek.

Agar dapat membeli dan menjual saham Syariah, maka investor harus membuka rekening di perusahaan efek atau sekuritas dan menjadi anggota bursa, kemudian menawarkan jasa trading saham Syariah. 

Saat membuka rekening, biasanya Anda harus menyertakan kartu identitas, NPWP, mengisi KYC dan lain-lain. Saat ini sudah tersedia trading saham Syariah di bursa via online melalui SOTS (sistem online trading Syariah). 

Sebelum membeli saham Syariah, pastikan Anda mengetahui profil risiko invesyasi. Saham adalah instrument investasi dengan potensi hasil tinggi, namun juga bergandengan dengan risiko kehilangan yang tinggi. 

Komentar

Usai sudah pembahasan kami mengenai saham Syariah. Jika ingin melakukan investasi dalam bentuk apapun, sangat disarankan untuk meminta petunjuk dari penasehat keuangan, hukum dan pajak sebelum melakukan pembelian.  

Perlu diketahui kinerja masa lalu bukanlah pedoman untuk kinerja masa depan. Nilai dan imbal hasil dari investasi Anda bisa naik dan turun kapan saja.

investasi selalu mempunyai risiko. Pelajari prospektus yang dapat diakses dari situs terkait atau melalui agen penjual resmi sebelum berinvestasi. Salam hangat dan sukses dari kami! 

1.Apa itu Saham Syariah?

Saham Syariaha adalah bersumber dari korporasi yang produknya memegang prinsip Syariah di pasar modal.

2.Apa Perbedaan Saham Syariah dan Saham Konvensional?

Mekanisme perdagangannya di bursa efek bisa saja sama, namun ada sedikit perbedaan.

3.Apakah Saham Syariah Halal?

Saham ini sudah dinilai dengan ketat oleh Lembaga yang berwenang seperti MUI

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Fenni

An aspiring Marketer and Merchandiser. Penulis giat tentang bisnis, finansial dan teknologi. Penyelam industri Cryptocurrency yang netral.