CryptoHarian

Dampak Resesi AS Terhadap Bitcoin, Apakah Makin Terpuruk?

Cryptoharian – Sejumlah pengamat ekonomi menilai Amerika Serikat akan menghadapi resesi dan depresi ekonomi dalam beberapa tahun ke depan.

Hal tersebut berkaitan dengan sejumlah momen penting yang terjadi pada tahun 2022 hingga 2024 mendatang.

Termasuk perkiraan pengamat terhadap potensi kebijakan FOMC (Federal Open Market Committee) yang berpotensi menaikkan suku bunga perbankan. Selain itu, momen pemilu AS di tahun 2024 juga menjadi situasi krusial bagi negara tersebut.

Pengamat ekonomi, Gareth Soloway mengungkapkan beberapa analisanya terkait situasi tersebut. Termasuk masa depan moneter AS dan aset kripto yang cukup banyak menjadi perhatiannya.

“Di awal 2023, kita akan mengalami resesi dan FOMC berpotensi akan semakin melemah, khususnya apabila inflasi mencapai 4-5% saat itu,” ujar Gareth.

Gareth juga menerangkan bahwa tekanan inflasi akan memaksa FOMC melambatkan laju ekonomi dan menahan diri untuk terus mencetak uang. Menurut Gareht, hal tersebut justru akan mendorong nilai Bitcoin pada titik yang belum pernah dicapai sebelumnya.

Lonjakan berikutnya akan menjadi besaran yang sangat tinggi. Hal tersebut terdengar aneh, namun investor awal telah mengamati distribusi besar Bitcoin. Ia berasumsi bahwa pasar terdorong untuk memperkirakan Langkah FOMC tersebut.

“Hal tersebut akan menyebabkan lonjakan tinggi hingga USD65.000 dan mungkin mencapai USD100.000,” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa terdapat kemungkinan aset kripto tersebut bisa mencapai USD250.000 hingga USD500.000 per token.

Namun ia juga menjelaskan bahwa hal tersebut tidak berlaku positif bagi semua pihak. Pasalnya, Gareth memperkirakan kondisi terkait akan berdampak pada lenyapnya sejumlah aset kripto minor. Ia bahkan memperkirakan hanya sedikit aset kripto yang dapat bertahan dengan situasi terkait.

“Hanya sekitar 50 aset kripto yang akan bertahan. Token-token tersebut akan menjadi blue chip seperti yang terjadi pada Apple dan Microsoft,” jelasnya.

Ia memperkirakan bahwa pada momen tersebut, Bitcoin dan Ethereum akan menjadi pemain terbesar yang bertahan.

“Publik akan menyadari bahwa momen tersebut adalah akhir dari mata uang dollar dan seluruh bank sentral di berbagai belahan dunia,” ujar Gareth. [Im]

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.